Coping 16

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Surat untuk mantan."

Tsah! Mantan saya siapa ya?

*

Halo?

Well, rasanya ini pembukaan yang kikuk. Aku bahkan tidak mau menyapamu dengan kata hai, halo, hi, selamat pagi, apa kabar pada mantan pembuli.

Oh.

Rasanya aku juga tidak sudi menyematkan kata mantan sebelum kata pembuli. Karena, maaf, aku belum bisa sepenuhnya move on.

Karena, jauh di lubuk hati yang paling dalam, keping jiwa ku masih rusak.

Pondasi awal hidupku masih luluh lantak.

Kau tahu karena siapa? Ya. Kau, kamu, kalian.

Duh! Padahal aku tidak mau menjadi pendendam. Aku hanya ...

Takut.

Scared.

Terrified.

Anxious.

Aku tidak lagi berani berhadapan pada kaum rijl. Bagiku, di mataku, di bawah alam sadarku, kalian tidak punya hati.

Duh! Maaf aku menggeneralisir tanpa data, tanpa riset, tanpa menghitung besar dan jumlah sampel, tanpa menentukan metode penelitian terlebih dahulu.

Duh!

Maaf.

Untuk aku di masa lalu, tidak bisa melindungimu.

Untuk aku di masa sekarang,  masih terbayang belati yang ditancap jauh sampai dasar masih menyisakan bekas.

dan, Untuk diriku di masa yang akan datang, namamu akan lebih sering ku sebut di dalam doa. Lekas sembuh, Sayang.

juga, maaf, untuk kamu, kau, dan kalian, yang masih kubiarkan untuk meninggalkan bekas badai di bawah alam sadar.

Ma fii qalbi ghairullah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro