Coping 15

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Pembelian benda tanpa terencana mengakibatkan perang dunia."

Di negara Canis, kebanyakan penduduknya gemar sekali mengonsumsi olahan sumsum tulang hewan mamalia. Berbagai olahan tulang itu tidak boleh terlewat untuk dihidangkan di setiap perayaan Canisian, bahkan di meja makan sehari-hari tak boleh luput menu olahan sumsum tulang khas Negara Canis. Sampai suatu ketika, ketika ekspedisi yang dilakukan oleh penduduk negeri seberang yang kebetulan singgah di Negara Canis, para Canisian mulai mengenal datu olahan ikan Mishkas yang ternyata begitu menggoda lidah.

Perjalanan ekspedisi itu dilakukan oleh para penduduk Negara Felis. Hidup di benua seberang, membuat Felisian tertantang untuk melakukan perjalanan pengembaraan melewati samudera untuk berkunjung ke berbagai negara. Para pelaku ekspedisi itu seolah meninggalkan jejak mereka di berbagai negara yang mereka kunjungi. Salah satunya ialah mengenalkan makanan kebanggaan mereka, Mishkas, kepada para penduduk Canis.

Sayangnya, penduduk Canis dan Felis tidak pernah tercatat hidup berdampingan di dalam catatan sejarah. Kalaupun ada, hanya beberapa di antara mereka. Namun, ekspedisi itu merubah segalanya. Hubungan kedua negara itu kini sedang bergejolak.

Para Canisian yang muak dengan perang dingin tak kasat mata di antara penduduk Canis dan Felis bersikap masa bodoh terhadap situasi negara mereka. Bagi mereka, wacana pelarangan pengimporan Mishkas benar-benar tak masuk akal. Sungguh melanggar hak asasi!

Mereka tidak peduli, jika para pemimpin negara mereka mengatakan pengimporan Mishkas yang tak terkendali dari Negara Felis nerugikan negara. Toh, pengimporan Mishkas mematok biaya cukai yang tinggi. Lalu, dimana masalahnya?

Tidak mungkin, bukan, pembelian Mishkas itu sampai menimbulkan perang kedua negara?

Jadi, di mana letak duduk permasalahan pembelian makanan lezat dari negeri seberang itu? []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro