Sol 2 : Phobos

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

(Phobos : Satelit alam milik Mars.)

-

"Aku harus keluar dari sini!"

"HAAAAAH!"

Pemuda itu terus menggali Athena  yang terpendam diantara gurun pasir di Mars.

Ya, Athena , pesawat ulang alik yang di terbangkan oleh Uni Soviet (Sekarang Rusia) pada 1996 lalu.

(Pesawat Ulang-alik Rusia).

Saat ini posisi Phobos  sudah bertepatan dengan parameter sinyal di housecuff. Perlu menunggu waktu selama lima bulan agar Phobos berada di lokasi yang tepat untuk mengirim, sinyal bantuan.

Dan usahanya sia-sia, Phobos diluar perkiraannya. Satelit unik itu berevolusi lebih cepat di pertengahan bulan, sebelum dia selesai menggali Athena sebagai alat pengirim kode kepada NASA.

Kini, ia melewatkan semua itu. Ia harus menunggu lima bulan lagi untuk menjalankan misinya, sementara otaknya terus berpikir ulang untuk mencari alternatif.

Ia menerawang. Pandangannya menatap sekeliling planet berpasir merah. Melihat betapa kejamnya luar angkasa, betapa bengisnya sistem tata surya ini. Dari sekian astronot yang telah berkali-kali menginjakkan kaki di Mars, kenapa harus dirinya, yang terjebak disini? Butuh waktu belasan tahun lagi untuk menunggu Helliot kembali menjemputnya, sementara bahan makanan di housecuff hanya bertahan sampai di sol 280 saja.

NASA

Alan bergegas menuju dapur, mengambil beberapa cemilan dan menyetel televisi mode digital, parabola yang terpasang memberikan channel tambahan, Nasa, nasaeye. (Mata Nasa)

(Dapur Hermes).

Alan menyeruput pepsinya kala ia melihat Direktur berpidato di Korea Selatan, pertemuan dewan PBB dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dalam membahas perang dingin Korea Utara yang mengancam Nasa.

"Dunia api. Ini tak akan lama." Gumam Alan muak, dengan semua perang ini.

"Diliput oleh Lee Kwan Go, Presiden Kim Jong-Un menetapkan roket (Nama disamarkan) sebagai roket inovasi NASA dari Korut. Jong-Un juga merekrut para pegawai antariksa NASA untuk merekrut Mars sebagai planet layak tinggal kedua setelah Bumi." Cuplikan berita membuat Alan tak berekspresi.

"Bodoh. Coba saja kirim Jong-Un ke Mars, pastilah ia akan menarik kembali ucapannya." Caitlin menambahkan.

"Sejak kapan kau disitu?" Tanya Alan sambil mengganti channel.

"Aku hanya ingin segera tidur. Aku baru saja memeriksa berkas milik, River." Jawab Caitlin.

"Pukul tiga pagi."

"Korut merekrut ARPANet, sekarang apalagi? Dunia politik mengisolasi dunia federal." Ungkap Caitlin.

"Hm. Aku tidak menggubrisnya." Kata Alan sambil kembali meminum pepsinya.

"Aku akan tidur. Malam." Kata Caitlin melangkah pergi.

"Malam di Bumi, bukan di angkasa. Pagi." Kata Alan sambil memakan cemilannya.

NASA

Sementara River masih setia menunggu Megan untuk membuka suara.

"Mengertilah, cukup aku, kau, dan Damian saja disini." Megan akhirnya berbicara.

"Ya, ya, aku cukup mengerti tentang ini. lantas, bagaimana dia  bisa disana?"

"Pertanyaan yang bagus. Misi dua tahun lalu, saat Helliot pertama kali mendarat di Mars, itu pesawat kendalinya. " Kata Megan.

(Helliot)

"Jadi-?"

"Jadi?! Jadi, arrrgh, jadi??" Megan sepertinya mengantuk.

"Bagaimana bisa dia tertinggal di planet tanpa penghuni?" Jelas River.

"Aku meninggalkannya " Megan mengusap wajahnya yang lesu.

"Kau bilang, apa?"

"Dia berada di ekor pesawat saat ada kesalahan teknis, suhu ekstrim ditambah kebocoran pada kostum Ethan, Damian menyuruhku untuk segera masuk. Aku tahu, dia masih disana, menekan bagian pakaiannya yang bocor, dan satu tangannya memegang pintu kab mesin yang terbuka."

"Aku tidak tahu kau akan begitu terbuka padaku. Hei, bagaimana pendapat Alan tentang ini?"

"Jangan beritahu siapapun!"

"Kau panik akan hal ini? Dengar Megan, kau bisa saja di jatuhi Undang-Undang Amerika Serikat, pasal 601 Nasa. Apa perlu kusebutkan isinya? Itu bahan skripsiku saat aku melakukan penelitian di lab." Jelas River.

"Dasar bodoh."

"Lanjutkan saja ceritamu."

"Ethan melambaikan tangan kearahku. Mengkodeku untuk masuk lebih dulu. Aku masih dalam keadaan membuka pintu, kubiarkan agar Ethan  bisa masuk. Tapi aku salah."

"Why?"

"Direktur memberi perintah kepada kapten agar segera meluncur dalam detik ketiga. Pintu kab ditutup, pintu pesawat, semuanya tertutup. Helliot kami pulang tanpa, Ethan. " Megan menerawang.

"So, secara tidak langsung kau menyalahkan direktur atas insiden ini?"

"Sebenarnya aku dan Damian punya misi pribadi kali ini."

"Kedengarannya ini buruk."

"Dan aku akan melibatkanmu."

"Yang benar saja!"

NASA

Abis TryOut mapel Geografi, kepikiran deh buat update Nasa. So, ada yang nunggu ini update? Enggak? Yaaaah 😥

Sol 2 : Phobos.


648 words.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro