Sol 23 : Mitochondria

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

2015, NASA .

13:30 P.M

Helliot siap meluncur. Planet tujuan : Mars.

Astronot Ethan, Megan, Damian, Luis, dan Becky.

Misi I (NASA) : Pembelokan wahana antariksa-Pluto(Dikendalikan oleh Helliot saat mereka tiba di Mars nanti), pengambilan sampel debu Mars, dan uji coba pertanian di Mars.

Misi II (IAU) : Pemberian nama untuk proyek MCRA (Mars Creature Research Agency).

Misi III (VVIP Mission, Direktur Johnson. ) Khusus untuk Astronot Ethan, Megan, dan Damian : Rekayasa Proyek.

Sementara di luar pintu masuk Helliot,

"Dengan ini, IAU telah di bodohi. Seharusnya aku tidak dilibatkan dalam misi ini." kata Megan saat mereka menaiki anak tangga menuju Helliot, sambil menenteng helm di tangannya.

"Mereka yang terlalu bodoh. NASA yang terlalu pintar. Atau, bukan. Kita yang jenius." Kata Ethan membela.

"Tidak semudah itu, McCagall. Kau tidak berhak menyela di sini. Harusnya kau sadar akan posisimu. Kelas Biologi. Huh. Rendah sekali." Damian mengejek.

"Apa katamu?! Rendah? Kita lihat, serendah apa jika dibandingkan dengan kemampuan kimiamu, yang berhasil membuat astronot Halley terluka karena ledakan di dapur!"

"Diem woiy!" Sahut Luis, karena mereka berdua selalu mempermasalahkan hal sepele.

"Kita belum selesai, Mr. Conlatte. Lihat, apa yang bisa kulakukan padamu saat di Mars nanti."

"Kita punya banyak kesempatan di dalam Helliot. Kenapa harus Mars?" tanya Damian heran.

"Karena, Mars yang akan membalaskanku." Kata Ethan sebelum mereka berlima naik ke pesawat.

Siapa sangka, kata-kata Ethan justru menjadi bomerang bagi dirinya sendiri. Hingga waktu Hermes datang, apa yang di ucapkannya pada Damian sebagai kutukan maut-nya selalu berbalik pada dirinya sendiri.

Dalam perjalanan...

"Direktur memberi sebuah sampel bersilang biru, dan setelah kuperiksa ternyata benih cacing planaria, namun dalam bentuk yang berbeda." Ucap Damian.

"Benarkah? Lalu, mengapa direktur memberiku sampel bersilang merah ini padaku jika kau mendapat yang bersilang biru?" Tanya Ethan.

"Apa-apaan ini, kalian berdua mendapatkan sampel sementara aku tidak. Misi ini sebenarnya untuk siapa?!" Bantah Megan.

"Kurasa sampel ini milikmu, sampel bersilang kuning. Ada di dalam tasku tadi." Kata Ethan.

"Jadi terbawa olehmu? Sia-sia saja amarahku tadi."

"Oke, jadi kalian punya 3 sampel berbeda, isinya pun pasti berbeda pula?" Tanya Luis.

Misi ini bukan lagi misi rahasia antara 3 astronot dengan direktur. Sedangkan Luis mengetahuinya, itu ide Damian. Mungkin mereka akan membutuhkan Luis untuk sesuatu nanti.

"Baik. Sampel bersilang biru berisi benih planaria. Sampel kuning berisi benih Loricifera, dan sampel merah, Ethan, apa isi sampelmu?" Tanya Megan.

" Sederhana. Benih African Giant Pouched Rat, dan Onychomis Torridus. " jawab Ethan.

"Itu hewan yang sangat ganas, apa tujuan direktur sebenarnya?!" gertak Damian.

"Kurasa kau lebih pintar dariku, Damian. Tapi ternyata sama saja, bodoh. Kau menganggapku rendah, namun dirimu sendiri saja bodoh. Apa adil menurutmu?" Ejek Ethan.

"Hentikan omong kosongmu. Apa tujuan direktur sebenarnya?!"

"Sederhana saja. Dia ingin kita membuat makhluk ini seolah-olah kita membawanya dari Mars."

" Maksudmu, kita akan membuat sebuah organisme dari semua persilangan sampel ini, dan berpura-pura mengatakan kepada pubik kalau makhluk ini kita temukan di Mars? Padahal kita sendiri yang membuatnya?" Tanya Megan bingung.

"Pintar!" Ethan menjentikkan jarinya.

"IAU seharusnya mengetahui ini! Proyek MCRA tidak akan berjalan mulus sesuai rencana, kalau salah satu diantara kita tidak mengacau." Ucap Damian sambil menatap tajam Ethan.

"Membuatnya saja belum? Kau pikir aku akan mengacau?!" Ethan membela diri.

Luis yang mendengarnya segera menutup kedua telinga. Tidak, bukan Ethan yang mengacau nanti. Mungkin dirinya yang akan mengacau. Helliot tidak pernah menyuruhnya tutup mulut kan? Dan diam-diam, inilah rencana Damian. Membeberkan semua informasi penting dalam percakapannya agar Luis mendengar , lalu membeberkannya.

Sama saja, Damian yang mengacau kali ini.

NASA

Yang pertama dilakukan 3 astronot itu selama dalam perjalanan menuju Mars adalah, menyuntikkan ketiga gen berbahaya dari 3 sampel itu kedalam bayi tikus yang sempat Damian bawa langsung dari tempat penampungan hewan.

Mungkin tujuan mereka untuk mengikuti rencana, namun mereka malah menciptakan monster pemakan segala.

African Giant Pouched Rat adalah sebutan untuk tikus raksasa yang hidup di benua Afrika, tikus pemakan segala ini mampu berkembangbiak mencapai 50 ekor per-tahun. Panjangnya bisa sampai 1 meter dengan gigi berukuran 2,5 sentimeter. Dan dalam dua tahun, mencapai ratusan ekor. Itulah yang River lihat.

(African Giant Pouched Rat = Tikus pemakan segala , bahkan lebih parahnya, memakan manusia.)

Onychomys Torridus, tikus yang tahan akan racun kalajengking, menjadikan kalajengking adalah mangsa utamanya, racun kalajengking mengandung gas hidrogen yang cukup mendominasi sebagiannya.

Sedangkan Lorocifera, organisme yang menyerupai ubur-ubur yang berada di dasar laut yang paling dalam, adalah hewan multiseluler yang tidak mempunyai sel Mitochondria.

(Lorocifera)

NASA

River kalang kabut, bayi Hybrid itu, kemana perginya mereka?! Mustahil bayi yang baru lahir bisa berjalan jauh dalam waktu kurang lebih 10 menit!

River mencoba mengabaikannya, dan beralih pada cairan Hybrid yang mengisi tabung kaca itu. Ia meneteskan cairan itu satu persatu dalam jarak waktu yang lama, agar komputer lebih leluasa menganalisis apa saja yang terkandung dalam Hybrid.

Hybrid Analysis

Mikroba Hydrogenosom, 70%

Onychomis Torridus 20%

African Pouched Rat 4%

Loricifera 6%

Begitulah tulisan yang terpampang pada layar komputernya.

"Apa-apaan ini?! Mana hidrogennya?! Komputer ini tidak menjelaskan secara detail seperti kandungan gizi yang ada di dalam kemasan makanan.

Cobalah berpikir, River. Tidak semua pekerjaan itu mudah. Terkadang kau harus mencari informasi yang belum kau temukan dengan petunjuk yang telah ada.

"Hybrid mengandung Mikroba Hydrogenosom? Struktur mereka menggunakan organ yang terdapat mikroba itu sebagai pengganti Mitochondira? " tanya River heran. Yang menciptakan Hybrid, pasti sangat jenius.

"Pantas para Hybrid itu menyerupai tikus, bahan utamanya African Pouched Rat? Tikus pemakan segala sampai menjatuhkan banyak manusia sebagai korbannya, terutama bayi." Gumam River.

"TETAPI MENGAPA HYBRID YANG SATU INI MENYERUPAI SPIDERMAN BENTUKNYA?!" River seperti orang gila sekarang. Ia duduk bersandar di lemari penyimpanan, memikirkan apa yang tidak seharusnya ia pikirkan.

(Ilustrasi River).

Entahlah, semuanya terasa berat hingga tak terasa ia tertidur. Melupakan apa yang sempat ia lihat sebelum terjatuh ke alam mimpi,

Ibu Hybrid itu bergerak merangkak perlahan dengan selang yang masih tertancap di tubuhnya.

NASA

This is The Jackpot Chapter yeayy! *nebarbungaterbanginbalonniupterompet 🎉🎉🎉

Mitochondria : Sel yang mampu mengonversi oksigen menjadi energi, seperti yang ada pada makhluk hidup pada umumnya.

Sol 23 : Mitochondria

990 words.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro