Sol 40 : Live from ISS!

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Siaran langsung dari Stasiun Luar Angkasa.

" Selamat sore, Bumi. Disini astronot Luis Sagard and Matthew Henley. Kami terhubung oleh stasiun LAPAN sebagai pemerkuat sinyal untuk siaran langsung Komunikasi astronot River di Mars. Dan Astronot Ethan sebagai Brainware-nya. " Luis menutup laptopnya, menancapkan beberapa kabel USB  pada salah satu mesin di ruang kendali ISS, sebuah parameter.

(Kondisi di ISS saat melakukan siaran langsung. )

Moris terhubung bersama ISS beberapa waktu lalu, meminta bantuan agar Phoenix juga terhubung dengan ISS. Sinyal di Bumi tak sebaik sinyal dari ISS, maka dari itu pesan yang River ketik akan di terima oleh ISS terlebih dahulu, lalu disalurkan oleh Astronot Matt langsung ke LAPAN, yang langsung disiarkan ke penjuru dunia.

Sebuah siaran langsung yang unik.

Para warga Washington berkumpul di pusat kota, menyaksikan sebuah layar lebar yang akan menampilkan percakapan antara astronot River dengan LAPAN.

"Sebentar lagi keberangkatanku menuju Washington. Dad, can you help me?" tanya Ethan sambil memakai jam tangannya.

"Me? Seriously? Kau minta tolong padaku??!" jawab Loski dengan nada yang di buat-buat.

(Loski says : Me? Seriously?!😂)

"Balas saja apa yang River tulis. Aku akan menonton di pesawat. Bye, Moris!" Ethan segera bergegas pergi.

"Bye, Yukio!"

"Dia Ethan, bodoh. Bukan hero di deadpool!" kata gadis itu menyela.

"Oh iya." Moris meringis, "Aku terlalu terbawa suasana".

Loski dan Moris telah sampai di LAPAN, mereka langsung menuju ke ruang pusat komunikasi.

"Baiklah, ayo kita mulai." ucap Loski.

Communication Centre, LAPAN.

Thursday, 21 June 2018, 5 : 15  P.M.

Loski mulai mengetik,

"Are you fine?"  Loski mengirim pesan pertamanya, dan disaksikan langsung oleh warga Amerika Serikat.

Sent.

"Akan lebih baik jika aku bisa menonton pertandingan antara MU dengan Liverpool di sini."

Suara gelak tawa serempak terdengar oleh warga Amerika yang menyaksikan siaran langsung ini. Mereka tak habis pikir, astronot mana yang masih memikirkan hal seperti itu saat nyawanya terancam?

Sementara Ethan menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat siaran itu di Bandara.

Loski menahan tawanya, lalu ia mengetik sebuah pesan balasan.

"Kami bersama A-Tiga ratus sembilan puluh tujuh akan menjemputmu dua hari lagi. Kami membutuhkanmu untuk tetap hidup selama seratus enam puluh delapan hari ke depan."

Sent.

"Katakan, apa MU menang?"  Isi pesan River yang sukses membuat seluruh dunia tertawa, lagi.

"Bodoh." Ucap Damian yang menonton siaran langsung itu dengan Megan.

"Yang benar saja!" Moris menggeser Loski, ia sudah tak tahan dengan River, kali ini Moris yang mengetik.

"Pertandingan itu sudah kadaluarsa, bung. Saat ini sedang demam Russia World Cup!"

Sent.

"What the f*ck. Aku ketinggalan lagi?! Berapa skor untuk Portugal?!"

Dunia tak berhenti tertawa. Bahkan Luis dan Matthew yang berada di ISS  tertawa terpingkal-pingkal.

"Dasar bodoh." Ethan tersenyum sambil menonton siaran itu di dalam pesawat.

"Alihkan topik. Kalau begini tidak akan selesai." ucap Loski. Moris mengangguk.

"Jaga bahasamu! Saat ini semua pesan yang kau kirim telah disiarkan langsung ke seluruh dunia."

Sent.

"Really? Good. Sialan kau Ethan! Kau B*jingan yang sangat pengecut!"

"Dia baru saja menghina putramu." Moris teeheran-heran dengan sikap Loski yang biasa saja akan pernistaan ini.

"Aku mengiyakan perkataan astronot itu." kata Loski yang di sambut tatapan horor oleh Moris.

"Bagaimana pertanianmu di Mars? Apakah berjalan dengan baik?"

Sent.

Tak ada balasan.

Satu menit,

Lima menit,

Sepuluh  menit,

Semua orang di buat resah karena River tidak segera membalas pesannya. Apa terjadi sesuatu di sana? Bahkan beberapa orang yang berbeda agama seperti biksu, pendeta yang melihat siaran langsung itu ikut mendoakan River, semoga ia baik-baik saja.

"Kurasa aku tidak bisa bertahan selama seratus enam puluh delapan hari."

Connecting....

"Apa maksudmu? Hei! What's happen? River, jawab!"

Message not sent. Try again.

Connecting...

Not connected. Server failed.

Semua orang kembali geger. Terutama Ethan dan Damian, koneksi River terputus begitu saja? Apa yang terjadi di Mars?

Menit berikutnya, River membalas pesan itu.

"Bwahahahahaha! Prank goals! Astaga perutku sakit karena tertawa."

Semua penonton bernafas lega. Namun ada juga beberapa yang ikut tertawa karena kejahilan astronot yang satu ini.

Moris dan Loski saling berpandangan. Ini bukan saatnya untuk bercanda.

"Sial. Kau mengerjai kami. Apa di sana baik-baik saja?"

Sent.

Dan kali ini memang tidak ada balasan sama sekali.

NASA

"Doris! What the-"  umpat River kala ia melihat semua tanamannya mati membeku. Semua ubi yang masih setinggi 3 cm itu membeku semuaya, tak tersisa. Sementara River mengecek persediaan makanannya, hanya cukup untuk bertahan selama 60 sol. Menanam lagi? Maka ia akan mati kelaparan karena menunggu ubi itu sampai layak panen. River meneguk ludahnya. Apa yangvharus ia katakan pada Bumi?

"Apa maksudmu?! Hei! What's happen?! River, jawab!"

River menggigit bibirnya,

Disconnected.

Ia memutuskan koneksi dengan Bumi. Hanya untuk sesaat, ia mengusap wajahnya gusar. Kenapa masalah tidak berhenti menghampirinya? Setiap masalah satu selesai, muncul masalah lainnya secara beruntun, tanpa jeda sama sekali. Ia kewalahan, dan kembali menyambungkan koneksi dengan Bumi.

"Bwahahahahaha! Prank goals! Astaga perutku sakit karena tertawa."

Sent.

" Sebenarnya perutku sakit karena lapar-" gumam River.

"Sial. Kau mengerjai kami. Apa di sana baik-baik saja?"

Tak tahan lagi, River kembali memutuskan sambungan. Kali ini, ia benar-benar memutuskannya.

Dante  beranjak menghampiri River yang hampir tertidur pucat di meja. Menggigit lengan bajunya agar terbangun.

"Oh, hai Dante. Apa kabarmu?" ucap River setengah sadar.

Dante terus saja menggigiti lengan pakaian River, membuat River beranjak terbangun.

"Kau benar. Aku harus memulai semua dari awal. Aku akan kembali menanam ubi yang masih tersisa!" River segera memakai Space Suit-nya dan berjalan menuju rumah kaca. Menutup lubang yang membuat ruangan itu bocor, dan membersihkan semuanya seperti semula.

Dunhl  memiringkan kepalanya, seakan tahu tak ada pilihan bagi River sendiri.

NASA

Friday, 22  June , 8 : 30 A.M.

Usai terapi, Damian menuju bandara untuk menjemput sekaligus bertemu dengan Ethan.

"Sebuah acara live yang konyol. Aku tak menduganya." ucap Ethan saat keluar dari pintu kepada Damian.

"Luis akan turun nanti sore. Besok siang, kalian akan langsung berangkat menuju Mars. " balas Damian.

"Sepertinya aku lebih keren dari Valkyrie, bekerja tanpa henti, bolak balik dari satu planet ke planet lain." balas Ethan.

"Saranku, A-397  harus menambah kecepatan lagi. Satu detik di Bumi sangat berharga bagi River yang ada di Mars."

Ethan menghela nafas. Ia mencium bau rencana Damian yang sedikit merugikan dirinya.

"Baiklah. Apa rencanamu?"

"A-397  berangkat besok sore. Sehari lebih awal dari kesepakatan. Kalian akan menangkap Luis dari ISS  dan langsung melakukan perjalanan ke Mars." jelas Damian.

Ethan terdiam.

"Aku jamin. Setelah ini, kalian tidak lagi ditugaskan untuk sebuah misi luar angkasa yang lainnya lagi. Kalian akan pensiun, sebagai astronot." Damian menepuk bahu Ethan, lalu berjalan meninggalkannya menuju tempat parkir.

"Pensiun? Di umurku yang masih 22 tahun ini? Aku bahkan belum berkeluarga dan sudah pensiun? Mau makan apa keluargaku nanti! Enak saja!" bantah Ethan, namun Damian sudah melenggang pergi.

Memang, dugaan Damian selalu benar. Ethan yang ambisius.

NASA

Cepet banget nyampe targetnya yaoloh :" ditinggal sehari aja udah nyampe 😅

Btw, gue iseng2 editin fotonya si Moris, Damian, sama Ethan nih :

(Sumpah w ngeditnya sambil ngakak😂🤣)

Brainware : Orang yang mengoperasikan komputer.

Sol 40 : Live From ISS.

1140 words.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro