15 Februari 2022

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Datang lagi?" Chia bertanya ketika bel di atas pintu toko berdering tepat pukul empat sore.

"Seperti biasa." Pelanggannya tersenyum menawan, pakaian sama modisnya seperti biasa. Ellie menyandar ke meja konter, menonton saat Chia memasukkan orderannya dan mulai membuat kopinya.

Chia berusaha tidak menunjukkan kegugupannya. "Kau bisa duduk."

"Nah. Aku suka menontonmu bekerja." Dia bisa membayangkan ujung bibir Ellie naik lagi saat mengatakan itu dan Chia harus berjuang untuk tidak merona.

"Bagaimana naskah karanganmu yang kemarin?" 

"Disetujui profesorku," Ellie mengangkat bahu sedikit, "belum ada info lagi setelah itu."

"Kukira kau tidak akan datang lagi setelah selesai menulis yang kemarin," suara Chia pelan, berbalik pada pelanggannya untuk mendorong kopinya ke arahnya.

"Kau tidak perlu khawatirkan itu. Tempat ini favoritku," cengir Ellie. Chia merona lagi, menunduk dan mengambil langkah ke samping untuk mengambil kukis cokelat favorit Ellie yang biasa digigitinya pelan-pelan sambil berpikir saat menulis naskahnya kemarin. Bukan seperti Chia memperhatikan Ellie. "Sampai kapan shift-mu?"

Jantung Chia berdebar. Dia mencuri pandang lagi pada Ellie, sekilas saja. Tatapan mata intens gadis itu mengejutkannya. "Aku tidak diizinkan memberi tahu pelanggan itu," gumamnya, mengalihkan pandangan lagi saat meletakkan kukis Ellie di konter.

Mungkin Chia terlalu berharap, tapi dia yakin dia mendengar kekecewaan di, "Oh," kecil Ellie.

***

Kakak laki-laki Chia biasanya menjemputnya saat pulang, tapi tidak hari ini. Satu jam sebelum jadwalnya selesai, kakanya meneleponnya untuk memberitahunya dia terjebak di tempat kerjanya sendiri dan tidak bisa menjemputnya. Chia dikiriminya jadwal dan rute bus dengan peringatan untuk mengirim pesan setelah sampai di rumah dengan selamat. 

Ada pemberhentian bus tak jauh dari coffee shop tempatnya bekerja. Chia berjalan ke sana, merapatkan jaketnya karena udara malam yang dingin.

Pemberhentian itu tidak kosong, seorang gadis berambut cokelat duduk di sana, mengayunkan kaki.

Chia ragu untuk sesaat, lalu lanjut berjalan dan berdiri di bawah atap tipis itu, tersenyum kecil ketika Ellie menyadari kehadirannya.

Balasan senyum Ellie lebih cerah dari apa pun juga. "Naik bus hari ini?"

"Ya," kata Chia, hampir malu. "Uh, namaku Chia. Karena kau sudah tahu jadwal pulangku sekarang dan bukan namaku jadi ... yeah."

__________

Random emoji generator

Coffee shop!AU yeah let's gooo -rye

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro