8 Februari 2022

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Yolanda?" Juan mengangkat pada deringan ketiga.

"Juan." Napas gadis itu tersengal-sengal seperti baru saja berlari tujuh kilometer. Lewat tengah malam, yang artinya hanya satu. "Tolong."

Juan menyahut dengan suara lembut, diam-diam mengutuki dirinya sendiri karena tidak ada di sebelah sepupunya saat ini. "Mimpi buruk lagi?"

Juan mendengar suara gemersik kecil saat Yolanda mengangguk, napas masih memburu. "Aku tidak—tidak tahu apa yang salah."

"Hei, hei," kata Juan. "Tidak apa-apa. Aku ada di sini."

"Kau—kau mati." Yolanda terisak. "Maaf. Aku tidak tahu. Maaf."

Juan mendengar sepupunya mencoba mengendalikan napasnya, menunggu dengan sabar dan mencoba mengabaikan bahwa lagi-lagi, Yolanda memimpikan soal kematiannya.

Yolanda selalu punya imajinasi yang aktif sejak mereka masih anak-anak. Waktu kecil, imajinasi itu digunakannya untuk permainan make-believe terbaik di kelompok pertemanan mereka. Sekarang setelah mereka remaja, imajinasi itu membuat Yolanda histeris menghubungi seseorang yang kematiannya dia lihat dalam mimpi. Beberapa menit setelah dia bangun, Yolanda masih belum bisa membedakan mimpi dan kenyataan.

Mata Juan mengikuti jarum detik jam dindingnya bergerak. Gantungan kuncinya di tas samping ranjang, hadiah dari Yolanda, juga bergoyang dari senggolannya tadi saat meraih ponselnya.

"Thanks udah ngangkat teleponnya," kata gadis itu setelah beberapa lama. "Makasih. Aku udah baikan sekarang."

"Nggak ada masalah," balas Juan. "Kau mau memberitahuku apa yang terjadi di mimpimu?"

Suara Yolanda serak dan tinggi pada saat yang bersamaan, "Aku tidak tahu—pulau terpencil dan kecelakaan dan kau mati dan aku marah dan—"

Juan tahu kenapa Yolanda memotong ucapannya sendiri. Gadis itu membenci membicarakan soal mimpi-mimpi buruknya, Juan pikir mungkin karena membicarakan soal mereka membuat semuanya terasa lebih nyata untuk Yolanda. Namun, memendam semua mimpi buruknya juga tidak mungkin sehat untuk Yolanda.

"Itu saja," kata gadis itu, suara tercekat. "Selamat malam, Juan."

__________

Buat cerita yang mengandung tiga kata ini: Gantungan Kunci, Mimpi Buruk, Pulau.

Yolanda, Juan, dan Ikaros adalah tokoh-tokoh dari novel light fantasy punyaku berjudul Kalopsia yang cuma rencana dan kayaknya nggak bakal pernah kutulis -rye

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro