Menggelora, sumpah serapahnya.
Merutuk dunia dengan tangis dusta
Mengapalah hai jiwa yang hina
Sadarkah kau telah terpedaya?
Mengasihi, jelata yang tak iri.
Padahal sendirinya tak mawas diri
Kesana-sini memamer duri
Tak sadar dirinya telah jauh---
terjangkiti.
Menangislah, hai sukma yang gila
Tunduklah padanya yang buatmu serakah
Tak sadar akhir zaman di depan mata
Kerap kali mempercepatnya-- hai manusia.
Menggilalah, hai raga yang waras
Bangkitlah padanya yang buatmu mawas
Tak sadarkah engkau selalu diawas?
Maka cepatlah sadar, sebelum semesta mulai memanas.
****
28-02-21
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro