1. Serendipity

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ditulis pada tahun 2019. Mohon dipahami jikalau cerita ini rada alay dan rada-rada.
.
.
.

Andai sesederhana 5 huruf itu untuk memulai
Andai seekspresif 6 huruf itu untuk menunjukkannya
Andai seriusnya 5 huruf dari penggabungan 2 kata sejak memulai dan menunjukkanya bisa dimengerti
Andai kau tahu, bahwa aku di sini mengasihi - menyayangi dan mencintaimu
.

Seharusnya Kim Emery Yaro atau yang biasa disapa Key ini menyadari, bahwa hal-hal yang membuatnya tidak karuan adalah sebuah rasa yang muncul dari residu pertemuan tidak sengaja dengan gadis cantik yang ditolongnya saat jatuh di taman. Manisnya sisa residu itu justru bukan menjadi candu, tetapi perlahan seperti endemi yang menggerogoti rasa penasaran dalam benaknya.

"Apa yang menjadi lamunanmu?" tanya sang manajer.

"Ah, aku tidak melamun. Hanya sedang memikirkan sesuatu yang cukup serius," jawabnya sekenanya.

"Baiklah ... kalau begitu bersiap, sebentar lagi akan dimulai."

Key mengangguk, pekerjaannya hari ini tidak sampai satu hari. Setidaknya ia bisa duduk manis di cafenya, sambil memikirkan resep baru yang diajukan teman-temannya untuk dicoba. Ia suka sekali bereksperimen.

Sesi pemotretan sudah selesai dua jam yang lalu. Akan tetapi, Key terpaku di sebuah sofa layaknya penonton setia sampai salah satu sepupunya menyapa.

"Sedang tidak sibuk, anak nakal?" tanya Himeka.

Key berdecak. "Jangan menggangguku. Tidak lihat? Aku sedang menunggu perempuan yang tengah menjalani pemotretan di sana." Ia menunjuk, menggunakan dagunya. Tepat di mana sesosok gadis cantik keturunan Jepang tengah berlenggak-lenggok di depan kamera.

Kim Emperatriza Himeka, masih satu keluarga dengannya. Itu merupakan rahasia mereka berdua di kantor ini. Lahir dan besar di Jepang tidak membuat Himeka melupakan garis lurus keluarga dari ayahnya yang tinggal di Seoul. Salah satu bukti dia sangat paham garis lurus keluarga ayahnya, tentu saja dengan menyeret adik sepupunya yang tampan rupawan menjadi model di bawah naungan agensinya.

"Himeka, bisa kau beritahukan aku siapa perempuan itu?" tanya Key tak sabaran.

Sial, dia sudah kepalang tanggung terjerat senyum model yang menyita perhatiannya itu. Ada banyak model, penyanyi, dan presenter yang bernaung di bawah agensi ini. Namun, gadis bergaun hitam yang belahan bagian pahanya cukup tinggi itu sungguh membuat pikirannya resah.

Tunggu, jangan berpikir bahwa Key adalah laki-laki berotak sampah. Dia resah karena pertemuan singkat mereka di taman kantor sebulan lalu. Sebab dia seolah pernah bertemu lagi dengan gadis itu entah di mana sebelumnya.

Sebelah alis Himeka terangkat. "Akan ku beritahukan setelah kau mentraktirku satu apartemen mewah."

Key mendengus kesal, Himeka dan Ryuga ternyata tiada beda. Apa sih yang mereka makan? Sampai memberi informasi kepada sepupunya saja perhitungan.

"Tidak baik jika kau tidak berusaha, dia itu permata mahal. Maaf saja, aku tidak mau kau mendapatkannya dengan mudah," bisik Himeka saat sembari menepuk bahu Key. Dia hendak menghampiri gadis yang sedang menjadi bahan perbincangan mereka.

"Sial ...," desisnya.

***

Suasana cafe Serendipity saat ini ramai seperti biasa, Keiko duduk memandangi sekeliling lewat pantulan kaca bening di depannya. Dia menyelisik diam-diam sosok yang tidak sengaja bertemu dengannya di taman sebulan lalu. Dia sudah menyadari eksistensi lelaki itu di agensinya seminggu setelahnya. Sungguh, dalam hatinya, Keiko hanya berharap tidak ada yang marah jika dia senang menatap lelaki yang kini sedang beramah tamah dengan pengunjung di meja kasirnya.

"Kau sudah datang dari tadi, Keiko?" tanya Ryuga.

"Oh, ternyata kau yang datang. Kenapa bukan Himeka?"

Keiko mulai waspada karena dia sebenarnya punya janji dengan Himeka, bukan Ryuga.

"Macam baru kenal manusia satu itu saja, kau sudah pesan sesuatu?"

Keiko mengangguk. Ryuga memilih beranjak dan memesan ice americano. Sekarang Keiko bisa memandangi lagi Key yang sedang bertugas hari ini.

"Nael ke mana? Biasanya dia lebih semangat merecokimu?" tanya Ryuga saat sampai di depan Key.

"Hari ini dia sibuk, aku sudah mengatakannya agar fokus pada perusahaan saja. Jadi cafe ini aku yang kelola. Kau sedang bertemu dengan siapa?"

"Mantan Juniorku saat di Jepang. Bergabunglah dengan kami. Akan ku kenalkan kepadanya," ujar Ryuga yang kembali beranjak setelah mendapatkan pesanannya.

Penasaran dengan sosok yang ditemui oleh Ryuga, membuatnya meminta salah satu pegawai menjaga mesin kasir. Dengan langkah pasti, ia mendekati meja Ryuga.

"Boleh aku bergabung?" tanya Key. Dia menatap sekilas punggung gadis yang tengah duduk bersama Ryuga.

Sang kakak sepupu malah mengangkat kedua alisnya karena sikap formal kelewat norak yang Key tunjukkan. Sungguh, setengah detik lalu mereka baru saja membicarakan rencana perkenalan ini. Konyol.

"Oh, kau rupanya. Silahkan duduk," balas Ryuga yang mengikuti permainan sang adik sepupu.

Ketika Key duduk disamping Ryuga. Dia berupaya menyembunyikan keterkejutannya. Gadis itu adalah sosok yang menjadi endemi dalam rasa penasarannya. Namun, gadis itu pun remedy dari segala bentuk hal bernama rindu.

"Hai, aku Keiko. Senang bertemu dengan Anda, Kim Emery Yaro," ucap gadis itu diiringi senyum ramah.

***

"Kau tidak bodoh, Kak, aku yakin seratus persen!" umpat Himeka via telepon. Sang kakak tercinta baru saja mengaku mengajak Key bertemu dengan Keiko. Model baru sekaligus teman baiknya. "Tolong diingat, aku tidak mau Keiko dijadikan bahan pelarian Key karena kisah mengenaskannya bersama Cathrina. Kenapa kau gegabah sekali sih?"

"Aku hanya mengenalkan mereka, kenapa kau jadi marah kepadaku?! Memang apa yang salah?!" jawab Ryuga tak terima. Dia tidak habis pikir kenapa Himeka marah besar hanya karena dia sukarela menjadi jelmaan cupid untuk Key?

"Aku tidak mau tahu, jangan sampai dia mengetahui banyak hal tentang Keiko. Kalau sampai dia tahu, kau manusia pertama yang ku adukan pada ayah!"

"Astaga, ini hanya masalah remeh! Kenapa kau harus mengadukannya kepada ayah?!"

Himeka mematikan sambungan telpon sepihak. Dia hanya mampu menatap kesal layar ponselnya. Astaga, kenapa sih sikap ceroboh Ryuga mendarah daging? Kenapa sampai nyaris membuat orang lain terluka? Apakah ini salah satu kekurangan dari sekumpulan kesempurnaannya?

"Dasar Kakak payah!" rutuknya.

***

Key bernapas lega kala menemukan Christian--teman semasa kuliahnya--memasuki kafe. Tadinya dia sempat pesimis jikalau sahabat super sibuknya itu sudi datang kemari. Maklum saja, Christian sudah melepas masa lajangnya hampir dua tahun lalu. Selain sibuk dengan profesinya sebagai dokter, lelaki itu pasti sibuk mengurusi keluarga kecilnya.

"Chris, maaf mengganggu acaramu," ujarnya karena tidak enak, tetapi bagaimanapun dia butuh pendapat Christian.

"Santai saja, istriku hanya meminta caramel machiato racikanmu sebagai gantinya," jawab Christian dengan senyum.

Key mengibaskan tangan. "Ah, tenang saja, aku akan berbaik hati memberinya untuk calon keponakan."

"Baiklah, jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

Pandangan Key tertambat pada kursi yang pernah Keiko duduki. Meja yang menjadi saksi perkenalan mereka ada di depannya. "Kau mengenal Keiko Minatozaki?"

"Kenal, dia salah satu kerabat dari Dio Hirano. Kenapa?"

"Dia gadis yang tempo lalu kuceritakan." Key berusaha mencari kata yang tepat untuk mengulik lebih detail. Karena Christian mungkin mengingat sesuatu yang pernah ia lupakan. "Apa aku pernah bersinggungan dengannya sebelum ini?"

Christian terdiam. Jika ia membeberkan tentang Keiko Minatozaki pada sahabatnya ini. Apakah kisah mereka berdua akan serumit kisahnya dahulu? Atau justru lebih mengenaskan?

"Mana kutahu? Aku hanya mengenalnya sebatas nama," jawab Christian pada akhirnya.

Key berdecak. "Percuma aku meminta waktumu yang sangat sempit itu."

"Ya memang hanya itu yang kutahu!" Kini Christian mengetuk-ngetukan jemari ke meja hingga perhatian Key kembali padanya. "Kau jadi tidak membawakan caramel macchiato untuk si kembar?"

Alih-alih menjawab, Key langsung beranjak ke pantry. Dia meracik kopi sambil memunguti ingatan-ingatan payahnya, lantas pikirannya justru kembali berkelana bersama gadis itu lagi.

Keiko Minatozaki, siapa kau sebenarnya? Aku ingin tahu, kenapa senyum singkatmu itu mengusik rasa penasaranku yang terkubur?

***

Kim Ryuga Matthew. (Ryuga, kakak Himeka)

Kim Emperatriza Himeka. (Himeka, Adik Ryuga)

Annyeong, i'm back with new idea.. enjoy with this story.

With Luv,
Bianne205

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro