(10) Fans - Akashi Seijuuro

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Request dari Akashi_Haruka

Fandom: Kuroko no Basuke

Fans!Akashi x Idol!Reader

- Akashi's pov -

[Idola semua orang, (Name) dikabarkan akan berkunjung ke Kyoto!]

Entah ini benar atau tidak, tapi (Name) akan pergi ke Kyoto. (Name) tidak ingin menkonfirmasikan berita ini. Jadi, bagi para fans (Name) yang tinggal di Kyoto untuk tidak terlalu berharap.

"Kalau begitu kenapa kalian memposting artikel ini, huh?" kesalku keluar dari website itu lalu mematikan komputer kamar.

(Name) (Surname).

Idola muda yang sedang terkenal... tidak, dia sudah terkenal sejak kecil karena kemampuannya untuk berakting dan bernyanyi. Banyak yang menjadi fans beratnya, dari anak kecil, anak muda bahkan orang dewasa--baik laki-laki maupun perempuan.

--Termasuk aku.

Salahkah jika aku menjadi fans berat (Name)? Walaupun tidak kutunjukkan seperti fans berat (Name) yang lain, tapi bisa dikatakan aku adalah fans terberat (Name). Kenapa?

1. Dia cantik.

2. Dia berbakat.

3. Dia ramah.

4. Aku memiliki semua barang yang berhubungan dengan (Name), seperti baju, kipas, poster, albumnya, film dimana ada (Name) di dalamnya--sebagai pemain utama atau sampingan--bahkan dakimura bergambarkan (Name).

5. Aku mempunyai ruangan khusus dan rahasia untuk menyimpan semua itu--kecuali dakimura karena aku ingin memeluk (Name) saat malam, ok?

6. Aku absolut dan tidak boleh ada yang protes kenapa aku menjadi fans beratnya.

7. Aku selalu benar jadi jangan banyak tanya dan lanjutkan membaca.

Intinya, dia sempurna dan dia pantas untukku.

--Aku tau segalanya tentang dia,

--Segalanya.

(Tok! Tok!)

"Seijuuro-sama, Chihiro-sama dan Reo-sama sudah datang."

"Baik." ucapku berdiri lalu berjalan menuju ruang tamu, dimana Mibuchi dan Mayuzumi menunggu.

Hari ini mereka mengajak tim Rakuzan untuk berlatih di taman dan mereka berdua menjemputku.

"Ayo pergi." ucapku dan mereka berdua hanya mengangguk.

***

Kami semua baru saja akan beristirahat dari latihan saat mendengar suara gaduh-gaduh dari kejauhan.

"Ada apa ini?" gumamku berdiri dari bangku yang baru kududuki selama 5 detik itu.

"Kenapa, Sei-chan...?" tanya Mibuchi.

"Aku tidak suka kebisingan itu..." gumamku berjalan mendekati sumber kebisingan.

"E-eh, Sei-chan...!?"

Dan dihadapanku ada kerumunan orang, seperti sedang mengerumuni obral makanan. Tch, dasar rakyat jelata.

"Ada apa ini?" tanyaku langsung membuat keributan itu sunyi.

"Sei-chan...!" ucap Mibuchi mendekatiku.

Sunyi 5 detik.

"Well...?" tanyaku mulai kesal.

Aku hendak mengeluarkan gunting kesayanganku, tiba-tiba sesuatu keluar dari kerumunan dan langsung memelukku.

--Atau mungkin seseorang dengan rambut berwarna (h/c).

'Eh? Warna rambutnya...'

"Ahahaha, gomen minna~ Sebenarnya aku ke Kyoto untuk menemui pacarku, Sei-chan...!" ucap suara yang sudah tak asing di telingaku ini.

--Pemilik suara itu adalah (Name) (Surname).

"Eh? Bohong!" kaget para rakyat jelata yang ternyata adalah fans fanatik (Name).

"Be-benar, kok!" sahut (Name) panik.

Ah, aku tau. (Name) berusaha menghindari kejaran fans fanatiknya dengan cara yang klasik seperti biasa. Dan aku yakin dia tau namaku saat Mibuchi memanggilku.

Sebagai fans yang baik, aku mengikuti alur akting (Name).

"Ya, aku adalah pacar (Name)." ucapku dengan santai.

Menyadari aku mengerti maksudnya dan mengikuti alurnya, (Name) menjadi lebih rileks dan mulai memeluk lenganku dan menatutkan jari-jari mungilnya di tanganku.

(Deg!)

Siapa yang tidak berdebar saat berpegangan tangan dengan idolanya? Bukan aku yang jelas.

"Kami tidak percaya!" sahut mereka serempak.

"Kalian ingin bukti?" tanya (Name).

--Ini dia bakat terbaik kedua (Name) setelah bakat menyanyinya, bakat berakting.

"YA!" jawab mereka serempak.

"Baiklah." ucap (Name) lalu berdiri di depanku.

'Apa dia akan melakukan apa yang kupikirkan?' pikirku menatap (Name).

"Pertama." ucap (Name) melepas pegangan tangan kami berdua lalu memegang pergelangan tangan kananku dengan kedua tangan mungilnya, dan tak di duga-duga dia mencium telapak tanganku.

(Deg!)

Aku yakin pipiku memerah karena aku merasa panas di bagian pipiku. Lalu tangan mungil (Name) berpindah ke kedua bahuku dan dia sedikit menarikku ke bawah--karena perbedaan tinggi--lalu mencium keningku.

"Kedua." ucapnya.

Lalu (Name) mencium kedua pipiku.

"Ketiga," ucapnya setelah mencium pipi kiriku, "Keempat." sambungnya setelah mencium pipi kananku.

(Name) kembali menarik tubuhku ke bawah, dan kali ini dia mencium kedua kelopak mataku yang membuatku menutup mataku karena refleks.

"Kelima dan keenam." ucap (Name) membuatku membuka mata.

Tapi lagi-lagi (Name) menarikku dan mencium hidungku serta kedua sisi ujung bibirku!

(Deg!)

Semoga wajahku tidak semerah rambutku.

"Ketujuh, kedelapan dan kesembilan." sekarang para fans fanatik (Name) menganga lebar, "Apa kalian ingin bukti kesepuluh sekarang?" tanyanya mengalungkan tangannya di leherku--yang membuatku sedikit mendunduk--lalu mendekatkan bibirnya di depan bibirku.

"Ti-tidak perlu, (Name)." jawab mereka satu per satu, "Kami ingin pulang dulu sekarang."

Dan dalam hitungan detik semua fans fanatik (Name) menghilang.

--Aku kecewa dia tidak mencium bibirku.

Setelah 3 menit, akhirnya (Name) melepas pelukannya dariku lalu dia membungkuk berkali-kali.

"Arigatou, arogatou gozaimasu." ucapnya berkali-kali.

"Tidak apa-apa." ucapku mencoba membalasnya sedatar mungkin.

--Walaupun jantungku berdetak sangat cepat sekarang.

"Sebelumnya, maaf kalau aku memanggilmu Sei-chan dan menciummu seperti seorang kekasih--Oh, shiet." wajah cantik (Name) langsung memucat.

"Ada apa?" tanyaku.

"Ba-bagaimana kalau pacarmu mengetahui berita ini!? A-aah, a-aku akan sangat--"

"Aku tidak punya pacar." ucapku memotong ucapan (Name) dengan datar.

(Name) sempat menghela napas lega tapi dia kembali memucat lalu menoleh ke arahku dengan panik, "Ka-kalau perempuan yang kau sukai tau ini ma-maka ka-kau akan sulit mendekatinya dan a-aku akan sangat--"

"Jangan khawatirkan aku." ucapku kembali memotong ucapan (Name), "Apa kau terluka saat fans-mu mengerumunimu?" tanyaku lalu melihat penampilan (Name) yang sepertinya sedikit berantakkan.

"Aku baik-baik saja, hanya sedikit ditarik-tarik saja." jelas (Name) mengangguk sambil memperbaiki penampilannya.

'Tck, dasar fans murahan.' kesalku diam-diam.

"Tapi apa kau benar-benar belum memiliki pacar?" tanya (Name) menyadarkanku.

"Iya, memangnya kenapa?" tanyaku heran.

"Hee~ Padahal tampan dan baik lho..." komentar (Name) frontal.

(Deg!)

"Sei-chan...!" aku dan (Name) menoleh ke belakangku, melihat Mibuchi dan Mayuzumi.

"(Name)?" tanya Mayuzumi mendekati (Name) disusul oleh Mibuchi.

"Huh?" heran (Name) menoleh ke arah Mayuzumi dengan ekspresi heran.

Lho... (Name) dapat menyadari keberadaan Mayuzumi dengan cepat?

"Ah... Chihiro?" tanya (Name) lalu mengambil sesuatu dari saku pakaiannya dan ternyata itu adalah--

--Foto Mayuzumi?

"Mhm," jawab Mauyuzumi singkat, "Kupikir kau akan datang malam nanti." sambungnya kemudian.

"Ah, sebenarnya aku ingin keliling Kyoto setelah menemuimu tapi sepertinya tidak bisa, ya?" gumamnya lalu tertawa canggung.

Apa hubungan mereka?

Aku ingin bertanya.

--Tapi kenapa mulutku tidak mau terbuka?

"Whoa, ada (Name)!!" kami semua menoleh dan melihat Hayama sedang berlari kemari disusul oleh Nebuya yang berjalan santai di belakangnya.

Begitu sudah ada di depan (Name), Hayama langsung memegang kedua tangan (Name) dan menyalaminya dengan begitu semangat.

"Aku adalah fans beratmu, (Name)! Suatu kehormatan bisa mengenalmu apalagi bertemu langsung seperti ini!!" ucapnya dengan antusias.

"U-um..." (Name) hanya mengangguk canggung melihat betapa antusiasnya Hayama.

"Kotarou, lepaskan tanganmu dari (Name). Kau membuatnya tidak nyaman." tegurku sedingin mungkin pada Kotarou.

Dan dia melepasnya dengan cepat.

--Kenapa jika berurusan dengan orang lain, mulutku mau terbuka?

--Apa kau mau menentangku, mulut?

"Ah, karena sudah mau ketemu bagaimana kalau kita langsung saja, Chihiro?" tanya (Name) teresenyum manis.

"Mhm," balas Mayuzumi singkat, lalu berjalan menuju lapangan basket tadi.

Melihat reaksi singkat nan dingin Chihiro, (Name) hanya bisa mengembungkan kedua pipinya--ngambek.

(Deg!)

Aku tak bisa berbohong kalau dia sangat imut saat ngambek.

Aku juga tak bisa berbohong kalau aku cemburu dengan Mayuzumi yang mendapat perhatian (Name).

***

Aku hanya duduk di kursi taman sambil menatap kosong ke lapangan basket yang hanya diisi oleh 2 orang.

(Name) dan Mayuzumi.

"Enaknya jadi Mayuzumi~" ucap Kotarou, "Bisa megang tangan (Name) seperti itu..."

Memegang tangan?

Ya, Mayuzumi mengajarkan (Name) caranya shoot bola masuk ke dalam ring--yang bearti Mayuzumi memegang tangan (Name) yang sedang memegang bola dari belakang.

Cemburu? Sangat.

"Sei-chan, kenapa tidak kau saja yang mengajari (Name) cara bermain basket?" ucap Mibuchi.

Aku memandang Mibuchi sejenak lalu kembali menatap Mayuzumi dan (Name).

"Tidak, aku hanya mau (Name) yang memintaku, bukan aku yang mengajukan diri."

Harga diri, kadang aku membencimu.

"Begitu ya?" sahut Mibuchi.

"Ungh, aku tidak tahan melihat Mayuzumi mendapat perhatian (Name) lebih lama! Aku akan ikut membantu mereka!!" lalu Hayama berlari menuju mereka berdua.

Beberapa detik kemudian, aku melihat (Name) tertawa bersama Hayama dan Mayuzumi hanya menggelengkan kepalanya.

--Ini dia kesabaran terakhirku.

Aku berdiri dari kursi taman lalu mendekati mereka bertiga.

"Cukup."

Ucapan datarku cukup menarik perhatian mereka bertiga, (Name) tersenyum padaku sambil memiringkan kepalanya.

"Ada apa--"

"Kalian berdua istirahat saja sana, biar aku yang mengajarkan (Name)." ucapku mengambil bola yang (Name) pegang lalu memasukkan bola itu ke dalam ring dengan mudah, "Ini perintah." sambungku melirik lalu memberikan tatapan dingin pada mereka berdua.

"Okay!!" ucap Hayama lalu mereka menuju kursi taman.

"Sei-chan--"

"Panggil aku Sei."

"U-uhm, Sei. Kenapa kau--"

"(Name), kau kuperintahkan untuk menjadi pacarku. Tidak boleh ada bantahan karena aku ini absolut."

- Omake -

"(Name), apa hubunganmu dengan Chihiro?"

"Ah, dia adik kembar manajerku." jawab (Name) sekarang dapat memasukkan bola ke dalam ring dengan mudah.

--Tentu saja karena aku yang mengajarinya.

"Aku tertarik dengan basket, lalu manajerku menyarankan untuk belajar dari adik kembarnya yang sedang sekolah di Kyoto." jelas (Name) lalu menoleh padaku.

"Hm?"

"Tak kusangka cinta pada pandangan pertamaku akan langsung berbalas." ucapnya tersenyum lembut.

Cinta... pada pandangan pertama?

"Tapi aku sudah lama mencintaimu, (Name)."

"Eh? Sudah lama...?"

"Tentu saja sudah lama, dia fans terberatmu (Name)." tiba-tiba Chihiro sudah ada di belakang kami dan kembali menghilang.

(Blush...)

"Be-benarkah?"

"CHIHIRO!!!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro