(15) Foto Sempurna - Asano Gakushuu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Request dari Chi_Kuromi

Fandom: Ansatsu Kyoushitsu

Gakushuu x Perfect!Reader

Happy Reading!

*** Gakushuu's pov ***

(Ckrik!)

"Eh? Gakushuu-kun...? Apa yang kau lakukan dengan kamera yang diarahkan padaku?" tanya perempuan berambut (h/c) tersebut.

"Aku melihat apakah kamera ini masih berfungsi atau tidak. Dan kebetulan kau ada di depanku."

--Bohong.

--Ini kamera keluaran terbaru.

'Aku memotretmu yang sedang serius mengerjakan tugas wakil ketua OSIS, (Name).' pikirku

"Begitu ya? Kalau begitu aku akan ke kelas 10-D untuk meminta data kelas mereka untuk festival budaya 2 bulan lagi."

(Cklek!)

Aku menghela napas lalu melihat isi kamera yang kupegang.

--Semuanya foto (Name).

'Sudah 6 bulan, eh?'

~ Flashback ~

1. Akabane Karma (500) [3-E]

2. (Surname) (Name)  (499) [3-E]

3. Asano Gakushuu (497) [3-A]

'Dikalahkan... oleh dua orang!?' pikirku tak percaya, 'Dan dari kelas E!?'

"Sugoii, selamat ya Karma." kudengar suara dari belakang dan aku pun memutar badan untuk melihat--

--Gadis yang benar-benar membuatku tak bergerak.

Rambut (h/c) yang indah, iris (e/c) yang berbinar-binar, dan senyum lebar yang indah.

"Hee~ Kau juga, (Name)-chan~"

--(Name)?

--(Surname) (Name)?

Bukannya dia murid sempurna yang masuk 3-E tanpa alasan?

"Ayo kita makan-makan dengan teman-teman karena mereka telah masuk 50 besar~" ucap (Name) lalu memberikan senyum indahnya

Sejak itulah aku jatuh cinta pada sosoknya.

~ Flashback ~

Bisa dibilang, tiap kali ada kamera keluaran terbaru aku pasti akan membelinya.

Tentu saja aku ingin foto yang sempurna untuk (Name).

'Ah, benar. Aku harus ke kantor guru.' pikirku lalu meninggalkan ruang OSIS.

*** (Name)'s pov ***

(Cklek!)

"Gakushuu-kun...? Aku akan ke kantor guru--Lho? Sepertinya dia sudah pergi..." gumamku melihat ruang OSIS yang kosong.

Aku hanya tersenyum kecil.

'Dasar, padahal itu tugas Wakil Ketua OSIS.' pikirku meletakkan berkas kelas 10-B di meja Ketua OSIS.

Perhatianku tertuju pada kamera yang tergeletak di atas meja.

"Ini kamera yang tadi Gakushuu-kun pegang, kan?" heranku mengambil kamera tersebut.

'Tunggu, bukannya ini keluaran minggu ini!?' kagetku melihat kamera itu dengan teliti.

Aku lalu menghidupkan kamera.

'Lho? Ini 'kan kamera keluaran terbaru jadi tidak mungkin rusak. Jadi kenapa Gakushuu-kun mengatakan--'

Tak sengaja aku menekan galeri, yang membuat sebuah gambar muncul di display kamera tersebut.

--Dan ada gambarku.

--Yang kuyakin adalah diriku tadi.

'Eh?'

(Cklek!)

"Hee~ Pipi (Name)-chan merona~ Apa kau demam?"

"Karma? Tak biasanya kau kemari. Ada apa?"

"Aku ini Sekertaris OSIS, salahkah aku ke ruang OSIS?" tanyanya duduk di kursi Sekertaris lalu melipat kedua tangannya di atas meja dan kepalanya bersandar diatas kedua tangannya.

Sunyi.

"...zzz..."

'Rupanya kau kemari untuk tidur?' pikirku menepuk keningku.

"Aku harus mencari Gakushuu0-kun..." gumamku lalu keluar dari ruang OSIS.

Ruang guru, tidak ada.

Laboratorium Kimia, tidak ada.

Laboratorium Fisika, tidak ada. 

Laboratorium Biologi, tidak ada.

Ruang Bahasa, tidak ada.

Perpustakaan, tidak ada.

Aula sekolah, tidak ada.

Gedung olahraga, tidak ada.

Kantin, tidak ada.

Ruang kepala sekolah, tidak ada.

'Dimana dia!?' pikirku frustasi.

"Hilang disaat diperlukan... entah kenapa aku pernah mendengar kata itu." gumamku akihrnya memutuskan untuk menuju kelasnya, 10-A.

***

"Eh? Asano-kun tidak ada disini."

'Bahkan dia tidak ada di kelasnya!?' pikirku semakin frustasi.

Aku menghela napas panjang, "Kalau begitu, bisakah kau beritahukan padanya sesuatu?"

"Eh? Apa itu, (Surname)-san?"

"Begini..."

*** Gakushuu's pov ***

"Asano-kun, tadi (Surname)-san mencarimu lho!"

"Dia berpesan padaku untuk menyampaikannya padamu, untuk menemuinya di atap sekolah sekarang!"

Dan disinilah aku, berjalan cepat di koridor sekolah menuju atap sekolah.

'Aku tak menyangka kalau urusan di kantor guru akan sampai keluar sekolah.' pikirku sambil menaiki tangga menuju atap sekolah.

(Cklek!)

Angin yang menenangkan langsung menyapu wajahku saat aku membuka pintu atap sekolah. Irisku langsung meneliti tiap sisi atap sekolah untuk mencari pemilik rambut (h/c) (h/l) tersebut.

--Dan terhenti saat melihatnya di salah satu sudut.

--(Name) sedang tertidur dengan polosnya.

Aku hanya bisa tersenyum melihatnya dan perlahan mendekati perempuan tersebut.

'Mungkin dia tertidur karena terlalu lama menungguku.' pikirku mengeluarkan handphone milikku lalu menekan aplikasi kamera.

(Ckrik!)

Saat itu aku tersadar bahwa (Name) sedang memegang--

--Kameraku.

"...huh?" (Name) tersadar dan mulai mengusap matanya, "...Gakushuu-kun...? Kau sudah selesai dengan urusanmu?"

(Deg! Deg! Deg!)

"Mhm," jawabku singkat--terlalu syok untuk berkata-kata.

"Nee, Gakushuu-kun," panggil (Name), "Kenapa ada banyak sekali fotoku di dalam memori kamera ini?"

(Deg!)

'Mungkin harus kukatakan sekarang...' pikirku menatap (Name) dengan serius.

"Kau ingin tau?"

"Tentu saja, ini semua fotoku..."

"Itu karena aku mencintaimu, (Name)."

Suasana menjadi sunyi, angin bertambah kuat seiring membesarnya iris (e/c) indah (Name).

'Akhirnya kukatakan juga. Walaupun aku tau kalau...'

Pikiranku terhenti saat melihat cairan bening mengalir dari mata (Name).

"(Name)...?"

"Gakushuu-kun, a-aku... aku--"

(Name) membiarkan air matanya mengalir jadi aku hanya tersenyum lalu mengusap kedua pipi (Name) dengan perlahan.

"Air mata tak cocok  untukmu, (Name). Senyumlah yang paling pantas." komentarku lalu memegang kedua pundak (Name).

(Name) hanya menatapku dengan heran dan saat itulah aku memeluknya dengan erat.

"Gakushuu-kun...?"

"Biarkan kita seperti ini untuk... sejenak." gumamku menenggelamkan wajahku di pundak (Name).

Tak lama kemudian aku merasa kedua telapak tangan (Name) berada di punggungku--tanda kalau dia membalas pelukanku.

(Kriiing!!)

Saat mendengar suara bel, spontan aku menjauhkan diri dari (Name).

"Gakushuu-kun...?"

"Sudah bel, tandanya istirahat makan siang, kan?" tanyaku lalu menyentuh kamera yang (Name) pegang, "Tak apa 'kan, jika aku mengambil kamera ini dan menyimpan semua isinya?" tanyaku dengan senyum.

Iris (Name) sempat berkaca-kaca tapi dengan cepat dia mengusapnya lalu tersenyum.

"Boleh."

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Kalau tidak salah, aku harus menemani kepala sekolah pergi ke bandara Tokyo untuk menemani beliau tugas keluar Jepang." ucapku lalu berdiri.

"Tapi Gakushuu-kun--"

"Sampai jumpa, (Name)." ucapku tersenyum lalu berjalan menuju pintu keluar.

Saat aku ingin membuka pintunya, sudah ada yang membukanya dan itu adalah--

"Hee~ Ada Asano, apa kau melihat (Name)?"

Aku hanya menoleh ke belakang, lalu kembali melihat ke arah Akabane. Dia menoleh ke arah (Name) sejenak lalu menoleh ke arahku.

"Akhirnya kau melakukannya, eh?" bisik Karma.

Aku hanya mengangguk lalu melewati Karma, dan menuruni tangga.

'Akhirnya kukatakan juga. Walaupun aku tau kalau...' 

'...kau tidak akan jadi milikku." 

*** (Name)'s pov ***

"Kau kemana saja, (Name)~?" tanya Karma mendekatiku.

"Karma..." gumamku lalu aku merasakan air mata mulai muncul.

Lalu Karma menarik tubuhku dan memelukku.

"A-aku... aku tak bisa... mengatakannya... pada... Gakushuu-kun..." ucapku dan air mataku mulai membasahi seragam Karma.

"Sssh..." ucap Karma mengelus kepalaku, "Sejak awal dia sudah tau kalau kau akan menolaknya."

"Ka-kau tau?" tanyaku menjauhkan diri dari Karma.

Karma hanya tersenyum lalu kembali mengelus kepalaku.

"Tentu saja aku tau."

"Aku harus peka terhadap laki-laki yang menaruh perasaan pada pacarku, kan?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro