(45) Kucing - Kozume Kenma

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kucing"

Request dari Minrinbyun

Fandom: Haikyuu

HomeCat!Kenma x StrayCat!Reader

Neko!AU dimana hampir semua ucapan ditutup dengan kata 'meow'

Happy Reading!

Neko, adalah hewan yang menyerupai manusia. Dengan tubuh mungil seperti anak TK-tak peduli setua apa mereka-telinga dan ekor kucing yang imut, banyak manusia yang ingin memelihara mereka. Mereka dapat beraktivitas seperti manusia pada umumnya seperti, makan, minum, bermain, tidur dll. Walaupun menyerupai manusia, neko tidak bisa berbicara dengan manusia. Mereka hanya akan mengeong pada manusia. Selain itu, ada banyak neko liar, namun mereka jarang menampakkan diri mereka ke hadapan manusia karena pada dasarnya mereka adalah kucing liar-dan kucing liar takut manusia.

Little did hooman know, they can speak each other.

Dan di malam yang normal...

"Oh, ada Tuan Puding-meow~"

Mendengar suara feminim yang berasal dari jendela kamarnya, neko berambut puding itu mengalihkan pandangannya dari game yang sedang dia mainkan. Dan di balkon jendela kamarnya, berdiri neko dengan rambut berwarna (h/c) serta iris tajam berwarna (e/c) yang bersinar-memakai dress putih yang sedikit kotor serta sepatu hitam berpita. Neko puding-aka Kenma-menjeda game-nya lalu berjalan ke jendela.

"Halo-chotto, jangan tutup jendelamu-meow!" ucap perempuan kucing itu menahan Kenma dari menutup jendela kamarnya.

Kenma hanya menatap lama perempuan yang kini sedang tersenyum padanya.

"Namaku (Name)-meow!" ucap perempuan itu kemudian menyeringai, "kau pasti baru disini, kan?"

Kenma hanya mengangguk singat, kemudian berusaha menutup jendelanya kembali-yang lagi-lagi ditahan oleh (Name).

"Hidoii-meow!" ucap (Name) mengembungkan kedua pipinya, "perkenalkan dirimu!"

Kenma membuang pandangannya-menghindari kontak mata dengan (Name), "Kenma."

"Kenma, ya?" sahut (Name) lalu mengulurkan tangannya, "ayo main diluar!"

"Tidak mau."

"HAH KENAPA-MEOW??" tanya (Name) syok dengan penolakan Kenma.

"Ini sudah malam, dan bukannya kau harus pulang ke rumahmu?" sahut Kenma melirik (Name).

"Oh, aku tidak punya rumah-meow," jawab (Name) menatap langit malam yang menunjukkan bulan yang bersinar indah.

Kenma menoleh ke arah (Name) yang masih menatap langit sambil menjilat jemari tangannya. Mulut Kenma perlahan membuka, ingin menyahut tapi tiba-tiba (Name) menoleh ke arahnya, membuat Kenma kembali menutup mulutnya dengan cepat. (Name) sempat heran, tapi kemudian tersenyum lalu duduk di pagar balkon jendela.

"Ayo saling mengenal saja-meow!"

Kenma berkedip berberapa kali-dan telinga kucingnya sedikit bergerak. (Name) menyeringai lalu menunjuk kalung kucing yang menggantung di leher Kenma.

"Ceritakan tentang master-mu-meow~"

Kenma menyentuh kalung yang (Name) tunjuk, kemudian kembali menoleh ke arah (Name).

"Dia seorang laki-laki remaja-aku heran kenapa dia mau memelihara neko di umurnya sekarang-meow."

"Hee, siapa namanya?"

"Kuroo. Kuroo Tetsurou."

Telinga (Name) langsung naik saat mendengar nama itu.

"Ahh! Laki-laki rambut badai!" ucap (Name) teringat, "dia memang suka kita."

"Kau mengenalnya?" tanya Kenma duduk di jendela, tak jauh dari (Name).

"Semua neko daerah sini mengenalnya," jawab (Name), "dia sering menggendongku lalu membawaku ke sekolahnya-walapun begitu sampai aku menyakar wajahnya lalu kabur-meow," jelas (Name) terkekeh mengingat kejadian pertama dia menyakar wajah tampan Kuroo.

"Lalu kenapa tidak jadi peliharaan Tetsurou saja?" tanya Kenma, tapi kemudian (Name) menghentikan Kenma untuk bertanya lebih lanjut.

"Aku mendengar suara langkah Tetsurou mendekat ke kamarmu," ucap (Name) lalu berdiri di pagar yang dia duduki, "sampai ketemu besok-meow~"

Kemudian (Name) melompat ke gedung yang bersebelahan dengan rumah Kenma. Tepat (Name) hilang dari pandangan Kenma, pintu kamarnya terbuka-menampilkan Kuroo yang hendak tidur.

'Apa dia akan kembali besok? Kuharap tidak,' pikir Kenma masih menatap jendela kamarnya.

"Eh-Kenma! Jangan biarkan game-mu tetap menyala jika kau selesai memainkannya," ucap Kuroo mematikan TV yang menyala.

"Padahal aku belum selesai-meow," ucap Kenma menatap TV yang mati, yang mungkin bagi Kuroo-Kenma sedang mengeong padanya.

"Apa? Kau masih mau memainkannya?" sahut Kuroo memandang Kenma.

Iris Kenma sedikit melebar, 'dia mengerti?'

"No-no-no, saatnya tidur," ucap Kuroo layaknya ibu melarang anaknya bermain, "lanjutkan saja besok."

Kenma hanya memandang lama Kuroo, sebelum akhirnya berjalan ke kasurnya lalu menaikinya. Kuroo tersenyum lalu hendak menutup pintu dan mematikan lampu kamar Kenma.

"Selamat tidur, Kenma."

___

"Kau bermain game lagi! Seperti kemarin-meow!"

Telinga Kenma sedikit bergerak, dan dia melirik ke belakang-dimana (Name) sedang duduk di jendela.

'Ternyata dia benar-benar datang,' pikir Kenma kembali ke game-nya.

"Kau mengabaikanku lagi-meow!" sahut (Name).

"Kemarin-kau bilang akan menjawab pertanyaanku, kan?" tanya Kenma tidak mengalihkan pandangan dari layar TV-yang menampilkan game Super Mario.

(Name) mengembungkan kedua pipinya saat Kenma tidak menghentikan game-nya, kemudian menghela napas panjang.

"Menjadi peliharaan manusia-terdengar merepotkan," jawab (Name) menjilat jari telunjuknya, "kau menjadi tidak bebas, kan? Kau hanya diizinkan untuk berkeliling di rumah. Aku tidak suka ditahan seperti itu, aku lebih suka menjadi bebas-meow."

(Name) kemudian melompat ke pagar balkon lalu berdiri disana. Kenma terdiam sejenak, sebelum akhirnya mematikan game dan TV-nya lalu berjalan ke arah jendela, dan mendapati (Name) sedang menghadap ke arahnya dengan senyum yang lebar.

"Tidur di atap, mengejar merpati, melihat para manusia bekerja dari ketinggian," ucap (Name) kemudian memutar tubuhnya dan menatap bulan, "dan mencuri ikan dari mereka-aku lebih suka itu, meow!"

Ekor (Name) tampak bergerak bebas-tanda kalau dia sedang senang.

"Hehe-mengingat ekspresi marah mereka saat aku mengambil tuna," ucap (Name).

'Oh benar, dia tidak punya rumah,' pikir Kenma.

"Kau harus keluar, Kenma!" ucap (Name) menoleh ke arah Kenma, "banyak hal menyenangkan-meow!"

Kenma terdiam, sebelum akhirnya menunduk.

"Bagiku-berada di rumah dan bermain game itu sudah menyenangkan."

Telinga (Name) sedikit bergerak, kemudian dia kembali menoleh ke arah bulan.

"Begitu ya? Kalau begitu, aku pergi dulu. Sampai ketemu besok-meow!"

Belum sempat Kenma menyahut, (Name) sudah melompat. Tak lama kemudian, pintu kamar Kenma terbuka-lagi-lagi menunjukkan Kuroo.

'Jadi dia pergi karena ada Tetsurou,' pikir Kenma berjalan ke kasurnya untuk tidur, karena baginya-kedatangan Kuroo adalah saatnya tidur.

___

"Kenma!"

Kenma melompat kaget, mengenal betul pemilik suara yang memanggilnya. Kenma mematikan game dan TV-nya, lalu berjalan ke arah jendela.

Karena entah kenapa, berbicara dengan (Name) lebih menyenangkan.

"Ada apa-" Kenma berhenti saat melihat (Name) berdiri diantara dua sosok yang tidak dia kenal.

"Aku akan memperkenalkan dua temanku, yang selalu menemaniku di siang hari-meow!" ucap (Name).

Ya, (Name) selalu datang saat malam-karena pagi dan siang hari adalah saat Kenma bersama Tetsurou dan kedua orang tuanya. Dan saat itu juga adalah saat (Name) pergi mencari makan untuk bertahan hidup.

Atau bermain, itu dugaan kedua Kenma.

"Dia-neko abu-abu ini adalah Lev," ucap (Name) menunjuk laki-laki yang tidak terlihat seperti anak TK-dilihat dari tinggi tubuhnya.

"Doumo-meow!" ucap laki-laki itu antusias.

"Walaupun tingginya seperti ini, dia lebih muda dariku," ucap (Name) dengan bangga, "dan Lev adalah blasteran Russia-Jepang as know as Russian Blue-meow!"

'Blasteran, ya?' pikir Kenma mengangguk singkat.

"Lalu neko yang seperti preman ini, namanya Taketora-meow," ucap (Name) tersenyum, yang kemudian belakang kepalanya dipukul pelan.

"Sudah kubilang hentikan masalah preman ini saat memperkenalkanku-meow!" protes laki-laki yang diperkenalkan (Name).

(Name) hanya cengengesan sebelum akhirnya kembali menoleh ke arah Kenma-mengabaikannya.

"Dan jenisnya-" (Name) berpikir sejenak, "-kucing garong."

Kepala (Name) kembali dipukul.

"Hehe, dia sama jenisnya denganku-meow," ucap (Name).

'Kucing biasa? Sama sepertiku juga, kalau begitu,' pikir Kenma.

"Oke-kalian boleh pergi sekarang," ucap (Name) mengusir kedua laki-laki yang adalah temannya.

Mereka berdua mengangguk, lalu melompat ke gedung sebelah. (Name) yang melambai ke arah mereka kemudian memutar tubuhnya untuk menatap Kenma yang memberikan tatapan heran padanya.

"Mereka belum dapat makan dari sore-walaupun aku juga belum," jelas (Name), "ah, nanti aku minta sedikit makanan mereka-meow~"

'Jadi (Name) belum makan?' pikir Kenma.

"Oh, sebenarnya aku penasaran dari kemarin malam," ucap (Name) menyadarkan Kenma, "alasan kau menolak ajakanku, apa itu karena kalung itu?" tanya (Name) menunjuk kalung Kenma, "apa perlu kulepas dengan gigiku?" sambung (Name) menyeringai, menunjukkan gigi taringnya.

"Apa kau tidak sadar, berapa harga kalung ini?" tanya Kenma.

(Name) berpikir, "apa sebanding dengan 5 tuna? Atau 10?"

"Lebih dari itu," jawab Kenma, "ngomong-ngomong-meow."

"Hm?"

"Kenapa kau memilih untuk mencari hal menyenangkan lewat dunia luar?" tanya Kenma, "maksudku, jika kau jadi peliharaan manusia, kau bisa mendapat hal menyenangkan juga kan?"

"Karena-"

(Growl~)

Tiba-tiba ucapan (Name) terpotong oleh suara perut yang berasal dari perut (Name). Hening untuk beberapa detik-dan wajah (Name) langsung memerah seperti tomat.

"Sampai ketemu besok-meow!!" teriak (Name) langsung melompat ke gedung sebelah.

Bahkan Kenma baru berkedip sekali.

'Apa aku perlu menyiapkan snack mulai besok?' pikir Kenma berjalan ke kasurnya lalu tidur, entah kenapa setiap kali (Name) pergi-Kenma mengantuk dan ingin cepat tidur.

___

"Maaf kemarin pergi tiba-tiba-meow."

Kenma yang sedang bermain dengan bola benang di atas kasurnya, menoleh ke jendela dan melihat (Name) sedang duduk bersandar di jendela, menghindari kontak mata dengan Kenma-tapi dapat Kenma lihat dengan jelas pipi (Name) memerah.

"Tidak apa-apa," jawab Kenma kemudian duduk di sebrang (Name) dan menyodorkan tuna kaleng yang sudah terbuka, "makanlah sebelum kau menjawab pertanyaanku-meow."

Telinga (Name) sedikit bergerak, "eh-bukannya itu makananmu? Tidak apa-apa?"

"Ini cemilan soreku," jawab Kenma menoleh ke arah langit-pipinya sedikit memerah dan telinganya sedikit bergerak, "tadi sore aku terlalu asik dengan game-ku, sampai lupa memakan cemilan sore yang selalu disiapkan Tetsurou-meow."

(Name) menatap Kenma, sebelum akhirnya tersenyum, "arigatou-meow."

Kenma mengangguk singkat.

"Kalau begitu, ayo makan bersama. Ini kan makananmu-meow," ucap (Name).

Kenma kembali mengangguk, dan kini makan bersama (Name).

"Jadi-lanjutkan jawabanmu yang tertunda kemarin-meow," ucap Kenma menjilat jarinya setelah mereka menghabiskan cemilan Kenma.

Pipi (Name) sedikit memerah mengingat kejadian kemarin, tapi kemudian (Name) melompat ke pagar balkon jendela sambil menjilat singkat jarinya yang habis memegang tuna.

"Kucing hanya hidup sekali, kau tahu," ucap (Name) lalu merentangkan kedua tangannya, "oleh karena itu aku ingin bersenang-senang-meow!"

Telinga Kenma sedikit bergerak.

"Kau tidak percaya dengan ucapan para manusia-yang mengatakan kita punya 9 nyawa?"

(Name) tertawa, "tentu saja tidak-meow! Yang punya nyawa kita atau mereka sih?"

"Benar," sahut Kenma.

"Bicara tentang kesenangan, bukannya kesenangan yang kau dapat dari manusia hanyalah itu-itu saja kan?" tanya (Name).

Kenma terdiam, menunduk untuk menatap kalungnya lalu mengangguk singkat, "aku tidak bisa membantah itu-meow."

(Name) yang mendengar jawaban Kenma hanya melirik ke belakang-ke arah Kenma. Mata kucingnya menatap tajam kalung Kenma.

"Kurasa aku memang harus melepaskan kalung itu dari lehermu-agar kau bebas," ucap (Name) menatap langit-dengan nada bicara yang dingin.

Mata Kenma melebar kaget, kemudian menatap (Name) yang memunggunginya.

"Bercanda~" ucap (Name) dengan ceria memutar tubuhnya layaknya penari kemudian menghadap Kenma, "berikan jawabanmu juga-tapi besok saja, meow~" kemudian (Name) melompat ke gedung sebelah.

Kenma menghela napas lalu naik ke kasurnya untuk tidur.

___

"Oh, apa kau menungguku, Kenma?"

Kenma yang bersandar di dinding bawah jendela melompat kaget saat suara (Name) terdengar begitu dekat-yang ternyata berada di atas kepalanya.

"Hanya bosan karena semua game-ku sudah selesai kumainkan. Tetsurou bilang akan membelikan game baru besok-meow," jawab Kenma tak menatap (Name).

"Narudoho-meow," ucap (Name) duduk di pagar, bersamaan dengan Kenma berdiri dan duduk di jendela.

Mereka berdua saling tatap, sampai akhirnya Kenma menoleh ke arah lain.

"K-kau menunggu jawabanku?"

"Tentu saja-meow!"

Kenma terdiam, sebelum akhirnya menghela napas dan menatap (Name).

"Dunia luar itu-berbahaya," ucap Kenma, "dan kau tahu, jika aku tinggal dengan manusia maka hidupku yang hanya sekali ini akan aman-makanku teratur dan aku tidur di kasur yang empuk."

"Oh benar, aku tidak akan membantah itu," ucap (Name) terkekeh.

"Dan kita tidak akan tahu, kapan kita akan mati-aku juga ingin perlindungan dari mereka," ucap Kenma menunduk, "bisa saja-dan mungkin saja, besok kau akan ditabrak mobil, kan?"

(Name) diam mendengar jawaban Kenma.

"Aku punya mimpi," ucap (Name) membuat Kenma mengangkat kepalanya-menatap (Name).

"Mimpi?"

"Yup," ucap (Name), "aku ingin keluar dari kota ini dan pergi ke Eropa Utara, untuk melihat aurora-meow."

Ekor (Name) bergerak dengan antusias-begitu juga dengan ekornya. Tiba-tiba (Name) mengulurkan tangannya pada Kenma, dengan rona merah dan senyum manis di wajahnya.

"Dan mimpiku itu akan jadi sangat luar biasa-kalau kau ikut denganku, Kenma."

Kenma terdiam, tangannya terangkat-namun Kenma kembali menurunkannya.

"Kau tahu, (Name)-hidupku tidak bisa diubah dengan mudah," ucap Kenma kemudian menyentuh kalungnya, "lagipula-aku tidak bisa meninggalkan Tetsurou begitu saja."

Tanpa Kenma sadari, (Name) justru tersenyum lebar. (Name) kemudian berdiri di pagar.

"Mah-itu hanya mimpi," ucap (Name), "lagipula rasanya tidak mungkin neko bisa keluar Jepang sendirian tanpa bantuan manusia-meow," sambung (Name).

(Name) kemudian memutar tubuhnya-memunggungi Kenma.

"Kalau begitu aku pergi dulu," ucap (Name).

Tapi dengan cepat Kenma meraih tangan (Name)-menghentikan perempuan itu.

"Ada apa, Kenma?"

Kenma menunduk-menyembunyikan pipi merahnya, dan telinganya sedikit bergerak.

"Tetaplah datang seperti biasa-meow."

Senyum (Name) melebar, kemudian dia menarik Kenma lalu mencium hidung Kenma.

"Oke-meow."

Dan (Name) pun melompat pergi, meninggalkan Kenma yang wajahnya sudah semerah tomat dan sepanas kepiting rebus-yang kemudian membuat Kuroo panik, mengira Kenma demam.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro