Chapter 19

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pagi ini (name) bangun dengan kondisi tubuh yang cukup ringan dari biasanya. Namun saat hendak bangkit, ia serasa tertimpa beban yang amat berat.

"Ritsu, ayo bangun" ucap (name) sambil menggoyangkan tubuh suaminya yang masih memeluknya. "Ritsu" panggil (name) yang tidak kunjung mendapat jawaban. "Ritsu, bangun atau ku panggil Rei kemari" ancam (name) yang membuat pria itu membuka matanya perlahan dan sedikit menggeser tubuhnya dari (name). "Jika kemari, yang ada kau akan dilahap olehnya juga" sahut Ritsu dengan setengah mengantuk.

(Name) menjadi salah tingkah mendengar ucapan Ritsu. Dengan segera, ia menyambar handuk dan memakainya untuk antisipasi jika salah satu suaminya datang kemari lalu kembali membangunkan Ritsu dengan sekuat tenaganya.

Disisi lain, para suami (name) telah menunggu dua insan itu untuk segera hadir di ruang makan. Namun karena terlalu lama dan mereka pun tahu siapa yang menghabiskan malam dengan (name), maka Rei selaku kakaknya pun turun tangan agar mereka segera pergi untuk mengurus para calon idola baru.

Namun saat ia telah berada di depan pintu itu, tanpa sengaja pintu itu dibuka secara cepat dan menampilkan (name) dengan kondisi yang sama saat terakhir ia menghabiskan malam dengannya. "Ojou-chan, apa kau baik ? Dimana Ritsu ?" Tanya Rei tanpa image mesum sedikitpun. "Tolong bantu aku bangunkan Ritsu secepatnya. Aku tidak ingin jika diantara kalian berselisih lagi" ucap (name) dengan nada memohon.

"Baiklah, ojou-chan. Kau bisa memakai kamarku untuk membersihkan diri, sementara Ritsu akan ku urus" ucap Rei dengan senyuman di wajahnya. Mendengar bala bantuan itu, (name) bergegas mengambil pakaian yang ingin ia kenakan pada hari ini dan segera berlari menuju kamar Rei.

Tak lama kemudian, (name) pun menyusul di ruang makan dan pandangannya mendapati Ritsu telah siap disana. Lega, itulah yang dia rasakan.

*****

Acara makan pun selesai dan suami (name) mulai berangkat menuju kantor mereka, kecuali satu suami yang menjaga (name) hari ini.

"(Name)-chan, mari ikut aku. Aku ingin mengenalkan mu pada anakku" ajaknya dengan bangga. "Um" jawab (name) singkat. "Jangan khawatir, Mama akan membuatmu bahagia" ucapnya dengan bangga.

Kemudian Mikejima pun mulai menaiki mobil bersama (name) menuju suatu tempat yang belum pernah ia kunjungi, wisata air. Lalu mereka menuju ke suatu kolam besar dengan Mikejima yang membawa ember berisi ikan.

"Kemarilah, anak manis" ucap Mikejima yang telah duduk di pinggir kolam itu. Tak lama kemudian, terdengar suara hewan yang sangat ingin (name) temui.

"(Name)-chan kemarilah" panggil Mikejima dan (name) pun duduk disampingnya. Kemudian, Mikejima memberi (name) sebuah ikan laut dan (name) menerimanya dengan bingung.

Setelah itu, hewan air yang licin dan memiliki moncong serta baik pada manusia itupun datang tepat didepan (name) sambil membuka mulutnya seakan-akan ia tahu jika (name) akan memberinya makan. "Lumba-lumba" ucap (name) kagum. Kemudian, Mikejima pun menggenggam tangan (name) yang memegang ikan dan mengarahkan pada mulut lumba-lumba itu.

Awalnya (name) sangat takut untuk memberi makan lumba-lumba itu. Ia takut jika tidak sengaja tangannya tergigit, seperti hiu. Namun Mikejima menjelaskan jika lumba-lumba tidak berbahaya untuk manusia dan tidak akan menggigit, kecuali jika manusia itu jahat.

"Darimana kau tahu ?" Tanya (name) dengan tatapan serius. "Karena hewan memiliki insting yang sama dengan manusia. Mereka bisa membedakan apakah manusia itu baik atau tidak. Namun sebaik-baiknya manusia, mereka pun harus bisa membaca situasi jika hewan itu merasa terancam atau tidak. Jika mereka merasa terancam dan manusia tetap mencoba menyentuh mereka, sama saja bohong. Jika tidak percaya, kau bisa menanyakannya pada Kanata ataupun Koga. Mereka paling mengerti tentang hal ini" jelas Mikejima. "Begitu, ya" sahut (name) dengan kagum.

"Lalu, sejak kapan anakmu lumba-lumba ? Sementara kau saja belum menyentuhku sedikitpun" ucap (name) sambil menggembungkan pipinya. Melihat hal itu, Mikejima hanya tertawa. "Aku menikah dengan putri duyung" jawab Mikejima dengan bangga. "Bohong, mereka hanya mitos" jawab (name) yang semakin kesal. Namun kekesalan (name) hilang saat lumba-lumba kecil itu memberikan ciuman di pipi (name). "Dan putri duyungnya adalah kau, (name)" sambung Mikejima pelan yang kalah dengan suara dari lumba-lumba kecil itu.

*****

Setelah seharian bermain dengan lumba-lumba, mereka pun pulang serta disambut oleh suami (name) yang lainnya yang ternyata sudah pulang awal dari dugaannya. Di rumah, (name) langsung mengajak Kanata serta Koga tentang lumba-lumba itu di ruang keluarga.

"Kau mengajak (name) kemana ?" Tanya Kaoru yang tidak biasa melihat (name) begitu senang. "Kemanapun dia suka. Karena dimana ada Mama, disitu ada kebahagiaan" jawabnya dengan bangga.

Karena terlalu asik bercerita, (name) pun seakan-akan lupa jika suaminya yang lain turut mendengarkan ceritanya dengan antusias. Bahkan saat Tori hendak berkomentar pun dihadangi oleh pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dari Koga.

Setelah itu, jam makan malam pun tiba. Mereka menghabiskan serta menikmati makan malam ini dengan penuh canda tawa. Terutama (name), ia semakin riang saat ia telah dipertemukan dengan hewan yang sangat ingin ia sentuh secara langsung.

Sehabis makan malam, (name) menanyakan hal yang biasa ia tanyakan dan mendapat respon yang berbeda. Banyak diantara mereka yang merasa kesulitan mengatur idola baru, terutama idola yang merupakan hasil kerjasama dengan cosmic pro. Mendengar hal itu, Tomoe yang memang aslinya dari cosmic pro pun tidak terima sehingga mau tak mau (name) harus membuat mereka akur kembali.

Setelah dirasa cukup untuk berbagi keluh kesah, mereka pun segera beristirahat.

"Ha ha ha~ jangan sampai mereka membuatmu pusing, (name). Karena disini ada Mama. Dimana ada Mama, disitu ada kebahagiaan" ucapnya dengan bangga. "Prinsip hidupmu selalu kau ucapkan terus-menerus ya" ucap (name) sweatdrop. "Tenang, aku tidak akan menganggap ini terlalu rumit hingga kalian membutuhkan bantuanku. Tapi, saat kalian bercerita mama sebisa mungkin akan kudengar dan kuberikan solusi tiap masalahnya" jawab (name).

"Nanti jawab saja dengan, suami-suami ku yang super. Anda tidak perlu khawatir akan bisnis yang kalian jalankan. Ikutilah alur ini maka semua akan berbuah manis" ucap Mikejima sambil menirukan tokoh motivator terkenal yang berasal dari negeri penghasil rempah-rempah. (Name) pun tidak bisa berhenti tertawa saat mendengar Mikejima melakukannya hingga tawa (name) berhenti saat matanya menatap Mikejima dengan penuh kelembutan.

"Seperti itulah yang kuinginkan" bisik Mikejima yang kemudian mencium lembut bibir (name).

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro