MAAF dan CINTA (TAMAT)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cinta dan perasaan tidak bisa dipaksakan. Dia akan tumbuh sesuai perintah yang menciptakan. Dengan siapa, di mana, dan kapan, itu semua sudah diatur oleh Sang Maha Cinta. Lalu bagaimana kalau ada manusia yang nekat memaksakan kehendaknya. Akan ada korban dan tersakiti hatinya.

***

Retno tidak mengerti kenapa lama sekali Dania tidak menghubunginya. Apa mungkin karena Bara mengetahui semuanya?

Retno menyesali hubungannya yang hancur dengan Bara. Tidak seharusnya Bara mengambil keputusan secara sepihak. Tanpa memberinya kesempatan membela diri.

Tidak seharusnya juga Retno meninggalkan rumah begitu saja. Sekarang waktunya dia memperbaiki semua. Harapannya sangat besar, jadi apa pun akan dia pertaruhkan demi Dania.

***

Bara menuju lokasi yang diberikan sang peneror sekaligus penculik. Semua pengawal akan datang beberapa saat sesuai rencana. Bara tahu dia mengambil resiko tinggi dengan mengatur komando pengawalnya untuk siap ditempat masing-masing.

Bara tahu pengawalnya mungkin hanya sedikit. Mereka hanya biasa menjaga Dania dan terkadang mengamankan lokasi syuting.

Bangunan tua daerah pinggiran mau ke arah Ungaran ini memang sepi. Bara mematikan ponsel setelah mengirim lokasi ke Anto dan Edi. Mereka berdua yang memimpin aksi nanti.

Bara masuk dengan waspada. Ruangan bangunan tua ini tidak terlalu besar. Gelap, hanya sinar lampu bagian luar jendela kaca besar yang menerobos masuk ke ruangan.

"Selamat datang Bara Brata Kusuma." Terdengar suara dan lampu bagian tengah menyala. Tidak terlalu terang tetapi cukup menampakkan suasana di dalam.

"Siapa kamu? Apa kita saling kenal?" Bara membongkar memori di otaknya.

"Tentu saja kita tidak saling mengenal. Tapi Retno Andara yang mengenalku."

Bara makin menyimpan amarah buat mantan istrinya itu. Masalah sebesar ini harus terjadi gara-gara dia lagi. Dan sekarang putrinya harus menjadi tumbal egoisnya para orang tua.

"Tidak usah basa-basi lagi, nggak penting kita saling kenal sekarang. Aku cuma mau Dania kembali. Mana dia?"

"Hoho, tunggu dulu! Tidak semudah itu. Kamu harus menandatangani kerja sma kita."

"Sudah aku bilang, aku nggak mau main kotor dengan memproduksi film begituan."

"Jangan! Ayah!"
Tiba-tiba terdengar suara Dania dari arah ruangan lain.

"Lepaskan putriku!" bentak Bara.
"Jangan membentakku! Sudah kubilang tanda tangan kontrak kerjasama, lalu putrimu kembali. Mudah kan?"

Dari sudut persembunyian bagian belakang gedung, Anjas dan beberapa polisi menyelinap masuk. Anjas memaksa ikut saat polisi melarangnya. Sedangkan Retno menunggu di mobil polisi yang berjaga beberapa meter dari lokasi.

Penculik itu lengah, dia hanya fokus di lokasi saja. Itu satu keuntungan bagi polisi. Pengawal yang tiba di lokasi juga ditahan, tidak boleh masuk lokasi. Jumlah polisi sudah cukup melakukan penyelamatan.

Dari ruangan Dania terdengar ribut-ribut, Bara ada kesempatan menyerang sang peneror. Sayang sekali, Bara tidak memperhitungkan kalau musuhnya memegang senjata. Letusan terdengar sesaat setelah Dania bisa dibebaskan dan polisi berhasil melumpuhkan anak buah sang peneror.

***

Polisi segera melumpuhkan pemimpin mereka dengan menembak lengan yang memegang senjata. Operasi penyelamatan lancar. Tetapi Bara terluka tepat di dada.

Dania tersentak seseorang yang sangat dikenalnya dibawa polisi dengan tangan diborgol.
"Igo?" Retno mendekat dan meminta polisi mengijinkan dia bicara.

"Jadi kamu? Kenapa? Enggak cukup kamu buat rumah tanggaku hancur dulu? Nggak puas kamu buat aku terpisah dari anak dn suamiku?" hardik Retno dengan suara kencang. Retno emosi dan memukuli Igo, teman sekaligus sahabat semasa di sekolah hingga di kampus.

Namun hubungan itu ternoda karena tindakan Igo yang membuat fitnah dirinya menyelingkuhi Bara. Polisi menahan Retno sehingga bisa mencegah tindakan main hakim sendiri.

Retno yang melihat ada ambulans datang langsung panik. Dia khawatir, Dania terluka. Dia bernapas lega saat salah satu anggota polisi mengatakan korban yang tertembak adalah laki-laki.

Namun hatinya tersentil saat dia tahu Bara adalah korban tembak itu. Dia memutuskan masuk ke mobil ambulans menuju rumah sakit.

***

Retno terpaku melihat pria yang masih dicintainya, terkapar tak sadarkan diri. Dania juga hanya terdiam di samping Retno. Bibirnya bergumam doa tiada henti. Anjas tampak mengikuti dengan motor sportnya tepat di belakang ambulans.

***

Semua terkuak pada waktu yang tepat. Igo dihukum karen terlibat dalam sindikat bisnis usaha ilegal dan melanggar UU pornografi.

Dendamnya karena terlalu obsesi pada sosok Retno Andara membuatnya kehilangan akal.

Keinginan Dania untuk melihat orang tuanya berdamai harus menunggu waktu. Mereka perlu waktu untuk saling meyakinkan diri sendiri akan perasaan masing-masing.

Namun, melihat mereka berdamai dan mulai membuka kembali bisnis kafe K-2 sudah cukup bagi Dania. Paling enggak untuk sekarang.

Dania juga akhirnya tahu, bagaimana Anjas bisa menemukan Bunda. Anjas bekerja paruh waktu di kafe Bunda. Belum lama setelah dia mengenal Dania. Kebetulan yang indah bukan?

Finally, kopi dan kue tak lagi jadi masalah di antara Dania, Retno, dan Bara.

Tamat

***

Akhirnya bernapas lega. Tamat juga cerita ini.

Maafkan bila diluar ekspektasi kalian, ya.

Kita akan ketemu lagi di cerita berikutnya yang lebih seru.

Happy reading dan mohon vote dan komentarnya.
Makasih.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro