12. Guild Indonesia

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kerajaan Mid Terra, Guild Indonesia.

Di sebuah ruangan yang cukup luas, seseorang tengah berdiri di balik jendela menatap langit biru dan berawan putih. Sudah menjadi kebiasaannya menikmati pemandangan langit kala dirinya bosan atau sedang dibayangi banyak masalah. Sembari menyilangkan tangan di dadanya, dia merasa seolah-olah sedang terkurung. Padahal dia adalah orang yang suka kebebasan, tetapi karena beberapa masalah yang muncul belakangan ini, dengan terpaksa dirinya mengemban tugas berat tersebut, yakni sebagai Guild Master.

Lelaki itu bernama Agung Purnama, seorang mahasiswa berusia 19 tahun jurusan matematika terapan di Universitas Waseda. Kampus ini berada di Tokyo, Jepang. Agung adalah tipe orang yang suka dengan kedamaian yang bebas. Meski begitu, kecerdasannya melampaui banyak orang di Negara asalnya, dirinya berada di posisi pertama, Ranking Nasional senusantara!

Dengan prestasi inilah, dia mendapat banyak undangan dan beasiswa dari berbagai pihak. Masalahnya, dia tidak tertarik dengan semua undangan tersebut. Dia menginginkan suasana baru, dia tidak mau lagi menjadi si nomor satu. Agung pun akhirnya mencari beasiswa ke luar negeri, dimana saja yang penting Negara itu memiliki predikat Negara maju.

Pada suatu hari, dia mendapatkan surat undangan untuk melanjutkan pendidikannya ke salah satu Negara maju terbesar di dunia, Jepang! Tanpa pikir lama, Agung menerima undangan tersebut, sekaligus mempersiapkan dirinya untuk pergi kesana.

Singkat cerita, sekarang dia hanyalah mahasiswa biasa yang ngekost di daerah Shinjuku. Dia merasakan kebebasan di Negara ini, tidak ada orang yang mengenalinya disini. Dengan perbedaan budaya yang kentara, Agung tidak merasakan tekanan saat dia berada di Tokyo. Malahan budaya Jepang sangat cocok dengan kepribadiannya. Sebagian besar waktu luang dia habiskan dengan membaca buku, jalan-jalan, dan browsing di internet.

Beberapa bulan kemudian, sebuah perusahaan game ternama di Jepang merilis game terbaru yang sangat dinanti-nanti. Saat hari pertama game ini diluncurkan, ada satu juta pemain yang login di game ini. Semakin hari, game ini semakin popular. Game bergenre MMORPG ini sangat kompleks, banyaknya fitur unik dan rahasia membuat para pemainnya semakin semangat dalam memainkan game ini.

Game inilah yang membuat Agung tertarik, dia mendownload game ini dan memainkannya. Tidak sampai satu minggu bermain, dia mendapat pemberitahuan bahwa dia masuk ke dalam jajaran 100 pemain terbaik di game itu mengalahkan jutaan player lainnya. Walaupun Agung bukanlah pemain yang aktif, tetapi dirinya benar-benar membuktikan bahwa terkadang seorang yang rajin akan terkalahkan dengan orang yang berbakat. Dia harus membagi waktu antara bermain game dan kuliah, prioritas utama tentu saja kuliah.

Saat dia terlempat ke dunia ini, teman-teman di game itu mengetahui identitas aslinya dan membeberkan kepada orang banyak, bahwa dia adalah player berkebangsaan Indonesia. Semua Patriot di kerajaan Mid Terra adalah player game MMORPG tersebut, karena dirinya menjadi salah satu Ranker 100 besar, dia menjadi sorotan semua orang, tidak ada satupun orang yang tidak mengenalnya di kalangan Patriot.

Berkat inilah dia ditunjuk menjadi Guild Masternya, Guild Indonesia.

Suara ketukan pintu terdengar, seorang wanita masuk kedalam dengan langkah tegas menghadap Agung, "Guild Master, ini dokumen yang kau minta. Silakan diperiksa," katanya sembari mengulurkan tangannya menyerahkan dokumen tersebut.

"Sudah kubilang panggil aku Agung saja, aku tidak terlalu menyukai panggilan formal macam itu," katanya sembari menggaruk kepala sekaligus melihat dokumen dengan teliti. Seusai memeriksa dokumen itu, Agung duduk di kursinya dan berpikir dalam-dalam. Dokumen itu berisikan daftar anggota yang tergabung dalam Guild Indonesia, semuanya ada 660 orang, dokumen itu juga memiliki rincian status tiap anggota dengan jelas.

"Haaahhh." Agung menghela nafas berat, lalu berkata, "Sepertinya semua akan berat mulai dari sekarang." Wanita itupun menatap Agung dengan tatapan mengasihani.

***

Dungeon Ducheorgy.

Sudah dua hari semenjak Agung mulai memimpin Guild Indonesia, pada awalnya dia terus berpikir negatif. Tetapi dengan bantuan sekretaris dan seksi-seksinya, dia mulai menikmati posisinya.

Saat ini, semua anggota Guild Indonesia sedang berlatih di dungeon yang mereka temukan di sekitar wilayah mereka. Dungeon ini diberi nama Dungeon Ducheorgy, selain sebagai tempat latihan, dungeon ini juga menjadi ladang sumber daya mereka. Monster yang hidup di dungeon memiliki kecepatan reproduksi yang mengerikan, sehingga barang yang dapat diambil dari monster benar-benar berlimpah ruah bagai rezeki yang turun dari langit.

Selain untuk menaikkan level, latihan di dungeon juga melatih kerja sama antar tim. Agung telah membagi kelompok, tiap kelompok beranggotakan sepuluh orang. Jadi tidak hanya kemampuan individu yang dilatih disini, tetapi juga kemampuan kerja sama juga harus dilatih.

Tujuan utama Agung saat ini adalah menjadikan Guild Indonesia sebagai Guild Superior yang bisa mengalahkan Guild Negara maju lainnya. Langkah pertama yang diambil adalah menguatkan pondasi Guild, yaitu dengan menaikkan level anggota yang tergabung di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah sumber daya dan perlengkapan tiap masing-masing anggota. Dalam memenuhi kedua langkah awal ini, dungeon adalah tempat yang tepat. Langkah yang tidak kalah penting adalah koneksi, pengaruh, dan juga pengumpulan informasi.

"Guild Master, semua anggota sudah memulai latihan mereka. Bagaimana dengan kita?" Tanya sekretaris Guild bernama Ameliah. Dia adalah wanita berambut hitam sepanjang pundak, aroma shampoo tercium kuat dari mahkota wanitanya. Pipinya yang tirus dipadukan dengan matanya yang cemerlang bagaikan batu pualam yang berkilauan. Wajahnya yang seolah-olah tidak bisa menampilkan emosi sama sekali menumbuhkan aura misterius yang mendalam. Kecantikannya semakin sempurna dengan kacamata hitam yang dikenakannya. Seperti ada sosok orang dewasa yang bersemayam di dalam dirinya samar, yang tidak sebanding dengan umurnya yang beru menginjak 18 tahun.

"Kita akan kearah timur, aku akan menjelaskan tugas semua orang. Dimulai dari diriku, aku yang memiliki kelas Enchanter akan bertindak sebagai main-support bersama dengan Ameliah yang mengambil kelas Healer. Erik dan Indra akan bertugas menjaga lini depan, mereka akan bertindak sebagai tanker. Ipul yang mempunyai panah yang memiliki kekuatan serangan tertinggi akan aku taruh posisinya paling belakang, menjadi marksman. Sementara Hendra, Pramudya, Zay, Rahman, dan Rachmat. Kalian akan menjadi bidak bebas, tugas kalian akan berubah tergantung situasi dan kondisi di lapangan nanti, mengerti!" kata Agung menjelaskan dengan penuh gairah.

Semuanya tersenyum dan menjawab, "Serahkan pada kami!"

Dengan ini, pelatihan Guild Indonesia dimulai!

***

Rata-rata level anggota Guild Indonesia adalah 40, pemain berlevel tertinggi ada di level 53, sedangkan level terendah 33. Pelatihan telah berjalan sekitar satu minggu. Dalam rentang waktu itu pula setiap kolompok sudah mendapat irama dalam kerja sama mereka. Serangan dan strategi sudah semakin membaik, dan kecocokan antar satu tim sudah mulai tumbuh.

Dengan ini tujuan pertama Agung telah rampung, dengan meningkatkan kekuatan anggota, kekuatan Guild akan bertambah juga secara otomatis. Setelah selesai menaikkan level, Agung menyadari bahwa menjadi kuat secara jasmaniah belum cukup. Tanpa ditopang dengan perlengkapan yang memadai, seseorang yang kuat akan menjadi lemah tanpa perlengkapan yang bagus.

Untuk memecahkan masalah ini, dia mengubah kelas 50 anggotanya menjadi kelas non-combat. Macam kelas produksi seperti Alchemy, Blacksmith, Farmer, Herbalist, maupun Chef. Beberapa dari mereka ada yang mengambil kelas Merchant dan Spy. Walaupun kelas mereka bukan petarung, mereka juga diwajibkan memiliki skill bertarung.

Pengubahan kelas beberapa anggota Guild Indonesia berpengaruh besar terhadap pertumbuhannya, dengan adanya kelas produksi, perlengkapan tempur dan item pendukung mereka menjadi semakin apik. Sebagai pengumpul informasi, Guild punya kelas Spy yang dikirim untuk mengumpulkan informasi dari Guild Negara maju.

Berdasarkan informasi yang telah didapat, Guild besar telah menguasai sebuah kota. Mereka membantu bangsawan kota tersebut dalam menjaga keamanan kota yang dimaksud, sebagai imbalan atas pekerjaan mereka, Guild mendapatkan beberapa persen pajak dari bangsawan tersebut. Tidak hanya itu, dengan menjalin hubungan kerja sama dengan bangsawan di sebuah kota, Guild bisa mengatur arus ekonomi, mereka juga bisa membuka toko disana, dan berbagai aktifitas lainnya.

Dengan begini, kedua pihak akan mendapat keuntungan. Guild mendapat keuntungan dari pajak, sementara bangsawan dan masyarakatnya mendapatkan keamanan dari pihak Guild. Dalam dunia sains, hal ini disebut juga simbiosis mutualisme.

Menyadari ketertinggalan Guildnya, membuat Agung menjadi bersemangat. "Seperti yang diharapkan dari Guild Negara maju, mereka sangat inovatif sehingga pertumbuhan dan perkembangan mereka benar-benar luar biasa," ujarnya. Dia memang menyadari perbedaan jauh antara Negara maju dengan Negara berkembang. Dirinya sama sekali tidak menyangka bahwa perbedaan yang dihasilkan bagaikan langit dan bumi.

Selepas menyelesaikan tumpukan dokumen di atas mejanya, Agung keluar dari ruangannya untuk pergi menghadiri rapat penting seluruh Guild Master di ibukota kerajaan Mid Terra yang diadakan satu minggu kedepan. Ke-195 Guild diharuskan menghadiri rapat ini, mambahas masalah tujuan mereka kedepannya.

Sebelum itu, Agung harus mensurvei suatu kota yang menerima ajakan untuk bekerja sama. Beberapa hari yang lalu, ia mengirim beberapa orang dari Guildnya untuk menjalin kerja sama dengan beberapa kota di sekitar markas mereka. Dari beberapa kota yang ditargetkan, hanya satu yang menerima hubungan kerja sama dengan Guild.

Sebagai Guild Master, Agung berkewajiban untuk datang hadir secara langsung dalam pengesahan hubungan kerja sama tersebut. Sebalum pergi, Agung meminta Ameliah untuk mengurus semua tugasnya saat dia pergi.

Kota itu berada di 35 Kilometer selatan markas Guild Indonesia, terletak di padang rumput yang luas sejauh mata memandang, kota ini bernama Grassach. Kota ini mempunyai penduduk sebanyak lima puluh ribu lebih, komoditas utamanya adalah pertanian dan peternakan. Maalah yang muncul baru-baru ini adalah penyerangan kereta pedangang oleh bandit mengakibatkan terhambatnya jalan ekonomi.

Sayang kekuatan kelompok bandit itu terlalu tinggi, sehingga militer setempat pun tidak sanggup mengusir mereka. Karena menyadari kekuatan militer kotanya sangat lemah, bangsawan yang memimpin kota ini mulai meminta bantuan militer kota tetangga. Tetapi permintaan ini ditolak mentah-mentah. Hingga pada suatu hari datanglah seorang utusan dari Guild Indonesia yang ingin membangun hubungan kerja sama dengan mereka. Bangsawan ini akhirnya menerimanya.

Karena desakan dari bangsawan di kota Grassach, mau tidak mau Agung harus segera berangkat dengan cepat. Perjalanan yang seharusnya ditempuh selama dua jam dia persingkat menjadi setenagahnya. Orang yang Agung utus menunggu di depan gerbang kota Grassach, kemudian menyampaikan masalah yang terjadi di desa itu.

"Oh! Jadi begitu, bisakah kau tunjukkan jalan ke rumah bangsawan itu," ujar Agung dengan nada serius, dia mengangguk dan berjalan, "Kesini Guild Master!"

Dia mengantarkan Agung sampai ke rumah bangsawan itu, mereka langsung dipersilakan masuk oleh pelayan, pelayan itu mengantarkan Agung sampai ke ruangan bangsawan kota Grassach. Dan membicarakan perihal masalah yang terjadi baru-baru ini.

"Jadi para bandit yang mengganggu jalur perdagangan terlalu kuat untuk tentara yang kau miliki atasi," katanya dengan wajah datar tetapi serius. Bangsawan itu mengangguk dan berkata dengan terus terang, "Benar! Maka dari itu aku mohon dengan sangat pinjamkan kekuatan kalian!"

Sebuat kata-kata tulus keluar dari mulutnya, Agung berpikir sejenak, dan mengatakan, "Aku memang berniat membantu melawan bandit itu, tetapi yang menjadi masalah adalah, apakah ada imbalan setelah kami mengalahkan mereka?"

"Tentu saja ada! Bagaimana mungkin aku meminta bantuan kalian tanpa memberikan imbalan, walaupun aku belum memutuskan imbalan apa yang cocok dalam masalah ini," kata bangsawan itu menjelaskan.

Agung menopang dagunya, kemudian mengatakan dengan nada ramah, "Kalau anda bingung, aku hanya meminta beberapa tenaga kerja yang ahli untuk bekerja di bawah perintahku, dan aku membutuhkan sebidang tanah untuk membangun basis Guild kami di kota ini. Bisakah?"

Mendengar permintaan lawan bicaranya yang tidak terlalu sulit untuk dipenuhi, bangsawan itu menyetujui permintaan Agung, "Baiklah, aku akan segera menyiapkan semuanya." Agung menatap bangsawan itu dengan tajam, dia menarik nafas dan berkata, "karena melawan kelompok bandit itu terlihat menyulitkan, dan mungkin jatuh korban jiwa dari pihak kami. Aku menginginkan imbalan tambahan yaitu pajak yang kota ini dapatkan setiap bulannya, akan kami kuasai sebanyak 40 persen.."

"Apa kau bercanda! Itu terlalu banyak." Potong bangsawan tersebut, wajahnya menjadi buruk. Sementara Agung hanya tersenyum simpul, "Karena tujuan utama kami adalah membangun hubungan kerja sama, tentu saja kami akan membantu anda jika masyarakat anda berada dalam kesulitan, begitu pula sebaliknya. Pajak sebanyak itu sebenarnya terlalu sedikit! Kami juga mempunyai rencana untuk membangun pusat pelatihan militer di kota ini, dan membangun pusat pendidikan dan pusat kesehatan, akan banyak sekali manfaat yang kalian peroleh setelah bekerja sama dengan kami bukan?"

Bangsawan itu menghela nafas berat, dan menyetujui permintaan Agung. Tetapi dia memberikan sebuah syarat, bahwa bandit itu harus ditumpas dalam tenggat waktu satu minggu. Diam-diam, Agung tersenyum tipis, dan tersenyum kecil. Dengan ini, Guild Indonesia berhasil menaklukkan sebuah kota!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro