39. Hubungan Bilateral

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Beberapa waktu terakhir, beredar kabar mengenai gadis yang memiliki paras yang membuat dunia cemburu. Menurut beberapa sumber terpercaya, dia tinggal di Istana Celestial, seringkali dirinya terlihat bersama dengan Putri Hinelle saat bepergian.

Banyak pemuda yang dibuat penasaran tentang kabar tersebut, khususnya dikalangan patriot. Beberapa pemuda yang telah melihat paras gadis itu menceritakan kepada pemuda lain, sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka karena telah melihat sesuatu yang orang lain belum melihatnya.

"Dia bagaikan dewi yang turun dari kayangan," seorang pemuda berkata dengan heboh.

"Saat dia berjalan, seluruh cahaya seakan-akan menyorotnya kemanapun dia bergerak," timpal pemuda di sebelahnya.

Kesaksian itu membuat patriot lain yang belum melihat paras gadis tersebut menjadi penasaran setengah mati, mereka hanya bisa membayangkan semuanya dalam khayalan mereka masing-masing.

Gadis yang sedang dicari oleh semua orang ini sebenarnya tengah menjalani serangkaian pelatihan sihir, dengan keringat yang mengucur di wajahnya, dia terus menerus melakukan pelatihan ini dengan semangat membara.

Latihan yang Accelina lakukan biasanya dipantau oleh Hana, namun saat ini dia berhalangan hadir karena tengah menjalani misi guildnya.

Hinelle juga tidak bisa menemaninya berlatih, karena ada sesuatu hal yang penting sedang terjadi. Mau tidak mau, dia harus melakukan latihan seorang diri.

Itu tidak masalah, karena dia sudah bertekad untuk menjadi lebih kuat, dan lebih kuat lagi. Dia sudah latihan selama kurang lebih dua jam tanpa henti, seluruh tubuhnya sampai gemetar saking lelahnya, gaun kasual yang dikenakannya sudah agak menghitam karena terpapar sihir api dalam waktu yang lama.

"Belum cukup, aku bahkan belum mencapai pemahaman sihir di angka 70 persen!" Accelina yang hampir tumbang memaksakan dirinya lebih jauh.

"[Fire Style : Burning Wolf]!"

* * * * * * *

Di markas Guild Indonesia, Agung tengah melakukan pekerjaan seperti biasa. Yang menurutnya sendiri sangat membosankan untuk dilakukan. Dia menggerutu sepanjang waktu, pimpinan yang lain hanya tersenyum simpul menanggapi keluhan Agung.

Namun tidak dengan Amel.

"Ketua, apa perlu mulutmu aku rekatkan dengan selotip?" Wajah mengerikan Amel membuat Agung kembali melakukan pekerjaan dengan terpaksa. Entah mengapa dia tidak bisa membantah Amel saat dia menunjukkan ekspresi menakutkan semacam itu.

Ketika mentari berada di ubun-ubun, seluruh pekerja administrasi istirahat sejenak. Agung tidak memilih untuk merebahkan tubuhnya, namu memilih untuk melanjutkan kegiatan seperti ikut bermain sepak bola dengan patriot lainnya.

Seorang wanita tengah berlari menuju lapangan sepak bola sembari membawa secarik kertas di tangannya. Dia memanggil Agung karena ada surat dari Raja Hans yang sampai kepadanya.

"Apa yang Raja Hans inginkan dariku?" Setelah dia membaca semua surat sampai kata terakhir, muncul pertanyaan besar di pikirannya. Isi surat itu mengatakan bahwa Agung diundang untuk mengikuti sebuah pertemuan bilateral antara Kerajaan Mid Terra dengan Kerajaan Bindex.

Agung pamit kepada teman-temannya, kemudian bergegas untuk mempersiapkan pertemuan ini. Sebenarnya, pertemuan itu akan diselenggarakan esok hari, namun karena dia terlalu banyak istirahat, membuat pekerjaan yang seharusnya diselesaikan malah terbengkalai.

Agung sama sekali tidak senang melihat meja kerjanya dipenuhi oleh lembaran kertas yang menggunung, bahunya seketika itu juga terkulai. "Yang benar saja!"

Baru ditinggal sebentar, kertas itu sudah menumpuk lagi di meja kerjanya. Di sana terlihat Amel yang tengah sibuk memilah-milah berkas di meja kerjanya, Agung langsung menghampirinya.

"Amel, darimana tumpukan kertas-kertas ini berasal?" Agung berusaha mengatakan dengan nada pelan, tetapi wajahnya menunjukkan ekspresi suram. Padahal dia yakin sebelumnya bahwa tumpukan kertas di meja Amel harusnya masih setinggi enam puluh sentimeter, mengapa tumpukan kertas itu tinggal beberapa lembar saja?

"Guild Master, apa kau ingin menyuruh seorang wanita mengurus kertas-kertas itu?" ujarnya dengan wajah seperti anak kecil.

Agung hanya memijit keningnya yang mulai sakit.

'Mengapa sifatnya sering berubah belakangan ini?' batinnya.

Mengeluh pun tiada guna, sebaiknya dia harus menyelesaikan semua kertas-kertas di mejanya sekarang juga.

* * * * * *

"Aku datang untuk memenuhi panggilan yang mulia." Agung berlutut di depan singgasana Raja Hans, di sana juga ada ratu dan Putri Hinelle.

"Aku mendapat surat dari Raja dari Kerajaan Bindex yang diperuntukkan untukmu, baca dan beri tahu aku apa isi surat tersebut." Raja Hans memberikan surat tersebut kepada Hinelle, kemudian Hinelle memberikan surat itu kepada Agung.

Agung yang kebingungan membuka surat tersebut, dia melepaskan tali yang mengikat gulungan kertas tersebut, kemudian membacanya. Agung mengerutkan dahinya, lalu kemudian menunjukkan ekspresi lega.

"Apa isi surat tersebut? Bisa kau beri tahu kepadaku?"

Agung tanpa pikir panjang langsung memberikan surat tersebut kepada Raja Hans. "Yang mulia juga bisa membacanya, di sana ada surat yang diperuntukkan untuk yang mulia juga."

Seusai membaca surat itu, Raja Hans langsung melihat Agung dengan penuh makna. Agung sudah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Agung ditunjuk sebagai duta Kerajaan Mid Terra di Kerajaan Bindex, berkat kinerja Guild Indonesia di Kerajaan Bindex beberapa waktu lalu, membuat dirinya dipercaya untuk mengisi posisi tersebut. Padahal peran Agung dalam menyelesaikan permasalahan di sana tidaklah besar, namun berkatnya, pemimpin Dark Warrior berhasil dimusnahkan.

Agung menganggap Kerajaan Bindex terlalu berlebihan menyikapi perkara ini. Kabar baiknya adalah, hubungan antara Kerajaan Bindex dan Kerajaan Mid Terra semakin erat, baik dalam bidang ekonomi, maupun bidang politik. Bahkan di dalam surat, Raja Kerajaan Bindex akan membuka jalur perekonomian lebih intens ke Mid Terra.

"Mengapa kau tidak melaporkan kejadian yang ada di Kerajaan Bindex kepadaku Agung?" Raja Hans tidak mengerti, mengapa Agung tidak melapor kejadian di Kerajaan Bindex beberapa waktu lalu. Melainkan hanya memendamnya sendirian.

"Yang mulia, saya merasa kejadian yang terjadi di Kerajaan Bindex tidak terlalu layak untuk diceritakan kepada baginda. Lagipula, sebenarnya kami di sana tidak begitu banyak membantu." Agung menjawab dengan tenang.

"Yang mulia, sebenarnya ada satu kabar yang aku harus ceritakan kepada anda," tambahnya.

Agung menceritakan bahwa dia telah menemukan seorang patriot yang muncul di luar Kerajaan Mid Terra, dia juga mengatakan bahwa patriot itu saat ini sedang berada di guildnya.

Raja Hans terlihat sangat antusias, dan meminta Agung untuk membawa patriot itu ke istana besok. Selepas berbincang-bincang ringan, pertemuan itu akhirnya selesai.

Baru saja Agung berniat untuk kembali ke guildnya, namun di tengah perjalanan menuju keluar istana dia diberhentikan oleh Putri Hinelle.

"Bolehkah aku melihat patriot dari luar kerajaan yang kau maksud?" pinta Hinelle.

"Apakah putri tidak bisa bersabar untuk menunggu esok hari? Dia akan aku bawa ke istana lho."

"Tidak, aku mau lihat dia sekarang," kata Hinelle. Agung menuruti permintaan Putri Hinelle untuk pergi menemui patriot dari luar kerajaan pertama yang ditemukan. Hinelle memiliki ketertarikan besar terhadap mereka.

Dikatakan dalam kitab kuno, bahwa patriot yang muncul dari luar kerajaan memiliki kekuatan yang lebih tinggi dalam sebuah aspek. Walaupun jumlah mereka lebih sedikit ketimbang patriot yang muncul di dalam kerajaan, namun jika mereka semua diadu dalam sebuah pertarungan, yang pasti menang adalah kelompok patriot dari luar kerajaan.

Saat ini, informasi tersebut hanya diketahui oleh raja dan keluarganya saja.

"Mari tuan putri."

* * * *

[Author's Note]

Ehem, untuk berbagai alasan, cerita PWWOG akan dihiatuskan sejenak. Hal ini disebabkan karena author ingin memperbaiki plot yang masih acak-acakan, dan juga author sedang membuat cerita baru.

Jadi, untuk temen-temen yang merasa kecewa. (Eh tapi gk ada yg kecewa :v) Author mohon maaf, semoga cerita PWWOG nggak mati seperti tiga cerita author lainnya.

Mungkin segitu dulu kali ya, sampai jumpa!

[Next Chapter : Coming Soon]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro