4. Mendapatkan Job

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di tanah lapang yang berada di tepi desa Ceda, semua calon prajurit kerajaan Krushield telah berkumpul dan bersiap untuk diseleksi. Jumlah totalnya tidak lebih dari tiga puluh orang.

Sebagian besar merasa gugup, rasa gugup itu memuncak setelah mereka melihat kapten Gus masuk ke lapangan. Semuanya menelan ludah.

Kapten Gus menjelaskan peraturannya, peserta calon harus mengenai kapten Gus dalam duel satu lawan satu, peserta calon akan diberi waktu selama sepuluh menit. Jika peserta calon tidak dapat mendaratkan satu tebasan pun kepada kapten Gus selama sepuluh menit yang ditentukan, maka peserta itu dinyatakan gagal.

Memang terdengar mudah, tetapi hal yang perlu diingat adalah lawan mereka, yaitu kapten Gus. Dia merupakan tentara senior di kerajaan Krushield, dia masuk korps tentara paling ditakuti di sana.

Tidak ada yang tahu pasti mengapa kapten Gus bersedia pergi ke desa paling utara untuk merekrut pasukan.

Baha duduk menunggu giliran, sementara peserta calon yang melawan kapten Gus berguguran karena kehabisan waktu satu per satu. Baha berusaha memperhatikan gerakan-gerakan yang kapten Gus lakukan, sembari mencari cara untuk mengalahkannya dengan cepat.

Kedua puluh orang telah kehabisan waktu, dan gagal secara otomatis, hanya tersisa sepuluh orang termasuk Baha. Dia sudah mendapat bayangan setelah mempelajari gerakan kapten Gus, mata Baha selalu memperhatikan hal-hal terkecil yang seringkali luput dari penglihatan orang banyak, ini merupakan salah satu keunikan Baha yang lain.

Tersisa tiga orang, dari kedua puluh tujuh peserta yang telah diseleksi, hanya lima orang yang berhasil lolos. Semua yang lolos memiliki keahlian serta keunggulan tersendiri.

Walaupun terlihat sederhana, tetapi banyak hal yang diuji dalam penyeleksian ini. Diantaranya adalah kekuatan, kecepatan, ketangkasan, kelincahan, daya tahan, teknik pedang, strategi, dan tentunya keberuntungan.

Peserta yang terakhir maju adalah Baha, orang sebelum Baha berhasil lolos setelah menang dengan susah payah. Baha dalam posisi sulit sekarang, mengapa? Sebab kapten Gus saat ini berada dalam kondisi prima. Setelah beradu pedang dengan kontestan lain, kapten Gus memang kelelahan, namun kapten Gus menjadi terbiasa dengan pola serangan yang dilancarkan para peserta. Ini cukup berbahaya.

Ini tidak lebih dari sekedar perkiraan Baha, tes sebenarnya sudah berada di depan matanya. Baha mengambil pedang kayu dan memasang kuda-kuda menyerang, setelah itu barulah Baha meradang menerjang.

Waktu telah berjalan lima menit, tidak ada satupun serangan yang berhasil masuk ke badan kapten Gus, setelah puluhan kali melancarkan serangan. Baha memutar otak sambil mengayunkan pedang kayunya dengan asal, berharap berhasil menciptakan peluang. Memang benar, stamina yang dimiliki kapten Gus sangat mengerikan.

Baha tidak tahu, bahwa kelemahannya berada pada dirinya sendiri, yaitu betapa rendahnya status yang dimilikinya. Yah, dia hanya seorang manusia dengan level nol.

Baha semakin terjepit oleh waktu, tidak ada yang namanya buang-buang waktu lagi untuk menyerang secara asal-asalan. Tetapi tenang saja, Baha telah merencanakan sesuatu, tetapi untuk menjalankan rencana ini butuh timing yang tepat.

Setelah sebuah tebasan vertikal dari bawah yang dilancarkannya, sebuah celah berhasil terbentuk. Inilah yang dia tunggu-tunggu, kapten Gus terperangah sehingga membuka celah cukup banyak, dia kehilangan keseimbangan.

Hal inilah yang Baha incar, dengan cepat, Baha bermanuver dan men-tackle kaki kapten Gus. Kapten Gus yang terkejut malah membuat keseimbangannya semakin buyar, dan akhirnya terjatuh ke tanah.

Dengan sigap, Baha mengarahkan pedang kayu itu ke leher kapten Gus dan menyentuhnya ke tenggorokannya sedikit. Dengan ini Baha berhasil lolos penyeleksian.

"Tadi benar-benar seru! Selamat ya," ujar kapten Gus yang terbaring di tanah. Baha pun mengulurkan tangannya untuk membantu kapten Gus berdiri, "Terima kasih kembali."

Dengan ini, ketujuh orang yang lulus dari tes akan dikirim ke ibukota kerajaan Krushield, kota Nasild.

Upacara pengesahan dimulai, semua peserta yang lolos mendapat sebuah kalung logam dengan ukiran khusus dari kapten Gus. Kalung itu adalah tanda seorang tentara kerajaan Krushield. Yah, dengan ini Baha dan keenam peserta yang lolos, resmi menjadi tentara kerajaan Krushield!

Jendela informasi muncul setelah Baha memakai kalung tersebut.

[Selamat! Kini kau menjadi seorang Soldier.

- Bonus : STR +2, INT +1, VIT +1, DEX +1 setiap kenaikan level.

- Kekuatan dan kecepatan serangan berbagai senjata naik 10%

- Pertahanan fisik naik 15%]

Tidak berhenti sampai disitu.

[Quick Slash berhasil dipelajari!]

[Quick Slash (Active) Basic Lv.1 : Kecepatan mengayunkan senjata pedang bertambah 20% selama 5 detik.
Cooldown : 5 menit
Mana : 80]

Baha hanya menatap jendela status itu dengan mata berbinar-binar, apalagi saat dirinya mendapatkan job. Tetapi sayangnya dia masih tidak mengerti kegunaannya.

Disisi lain jendela informasi bergerak kembali.

[Mendapat job pada level 0!

Kau mendapat Title 'Growth Star'

All Stat +4, Charisma +200]

Baha mulai bersemangat, sebab baru pertama kalinya dia mendapat pesan berantai di jendela statusnya. Mood-nya naik sampai batas tertinggi.

Kapten Gus kemudian mengumpulkan ketujuh kontestan yang lolos, dan menyuruh mereka untuk memperkenalkan diri masing-masing.

Yang pertama adalah seorang pria berotot yang pertama kali lolos di penyeleksian ini. Dia berumur 40-an, dengan rambut cepak, dan terlihat bekas cukuran jenggot yang tidak rapi.

"Perkenalkan, namaku Understeel," ujarnya sambil membusungkan dadanya.

Orang kedua yang lolos merupakan pria berkacamata dengan setelan hitam, dengan rambut hitam yang berantakan dan kantung mata yang terbentuk cukup tebal. Umurnya berada di kisaran 20 tahunan.

Dia menang dengan mudah, bahkan sambil membaca buku. Walaupun dia tidak kuat, tetapi dia sangat cepat, dengan acuh dia berkata, "Flasson"

Kontestan ketiga adalah nenek tua dengan tongkat saktinya, dengan mengenakan tudung merahnya dia mengatakan, "Nama nenek Red Hood Grandma cu."

Red Hood Grandma merupakan ahli sihir ilusi, bahkan kapten Gus bukan tandingan nenek yang satu ini.

Peserta keempat yang lolos adalah gadis dwarf kecil berkulit cokelat, walau tubuhnya adalah seorang gadis kecil, tetapi umurnya sudah menginjak 130 tahun.

"Aku Nalulu nanoja," katanya dengan menepukkan tangan di dadanya yang datar dengan angkuh.

《Catatan : nanoja itu macam nano-desu, desu-yo, de-gozaru gitu (japanese) 》

Orang kelima yang berhasil lolos adalah wanita dengan dada super besar yang terlihat seperti umur 20-an, tetapi sebenarnya umurnya sudah menembus angka 100 tahun.

"Namaku Filly Carwenys," ujarnya dengan badan membungkuk, hal itu menambah kesan elegan.

Dia adalah ras Half-elf, dengan rambut pirang sepanjang pinggang, ditambah wajahnya yang menawan, seakan-akan membius pria manapun yang melihatnya.

"Dia hanya menyimpan daging berlebih di tubuhnya, tidak ada yang spesial nanoja." Nalulu yang terganggu dengan objek besar menggantung di dada Filly berpendapat.

"Ara ara, lihat siapa yang iri disitu." Filly menepis omongan Nalulu, hal ini membuat Nalulu terpicu.

"Aku tidak iri nanoja!" Nalulu bersikeras

"Ara ara." Filly tersenyum mengejek.

Melihat pertengkaran itu membuat kepala Understeel memanas, dia yang tidak tahan lagi berteriak, "Hentikan pertengkaran kalian! Nenek-nenek tua!"

Nalulu dan Filly yang sedang menatap satu sama lain dengan panas segera mengarahkan pandangannya ke Understeel dingin. Understeel yang merasakan tekanan berat yang diberikan keduanya kepada dirinya hanya bisa menelan ludah, tidak mau terlibat lebih jauh.

Orang keenam adalah pria muda pertapa berkepala botak, dengan baju berwarna oranye, dia berkata, "Nama saya Wu Lao."

Dan orang terakhir adalah pria berambut hitam legam dengan wajah tampan, siapa lagi kalau bukan Baha.

Setelah perkenalan selesai, kapten Gus berpesan kepada mereka untuk berkemas, rencananya mereka akan pergi besok pagi, walaupun sekarang masih siang, tidak ada salahnya untuk bersiap-siap lebih awal.

Kapten Gus pun membubarkan mereka semua, semua orang sibuk menyiapkan bekal perjalanan dan barang bawaan yang sekiranya penting untuk dibawa pergi ke ibukota. Setelah itu mereka berkumpul bersama keluarga atau kenalan mereka, barulah berpamitan dan berpisah untuk waktu yang lama.

Sebab Baha tidak memiliki barang bawaan yang berarti, dan dia tidak memiliki uang sama sekali. Baha berencana untuk mencari uang, sambil berjalan diapun memikirkan cara mendapatkan uang.

"Hei nak, bisakah kau bantu aku sebentar ... uhuk .... uhuk."

Seorang wanita paruh baya dengan rambut hitam panjang memanggil Baha, dia cukup cantik namun keadaannya saat ini sepertinya kurang baik, dia bahkan batuk-batuk saat berbicara.

Baha menoleh untuk memeriksa apakah ada orang lain di sekitarnya, setelah dia tidak melihat seorang pun, Baha menanggapi wanita itu, "Ya ... ibu, ada masalah apa?"

"Iya nak, uhuk ... Bisakah kamu membantuku memanen jagung di kebunku? ... uhuk," tanya wanita tersebut.

[Quest : Permintaan Manna

Manna sang pemilik peternakan ayam memintamu untuk memanen jagung di ladangnya.

0/50 Corn]

Wajah wanita itu pucat, selain terkena radang tenggorokan, wanita ini juga terlihat seperti terkena demam. Baha yang merasa iba terhadap ibu itu pun ingin membantu.

"Baiklah, ibu istirahat saja. Saya akan memanen semuanya," Baha mengiyakan.

'Ini adalah kesempatan emas,' batinnya, dia harap akan dapat bayaran setelah pekerjaannya selesai. Tanpa menunggu lama, Baha memulai pekerjaannya.

Ladang jagung yang dimiliki Manna tidaklah besar, sepertinya dia menanam jagung di sini hanya untuk pakan hewan ternaknya saja.

Tidak memerlukan waktu yang lama bagi Baha untuk menyelesaikan tugasnya, semua hasil panen itu dikumpulkannya di dalam kotak kayu untuk disimpan.

Kemudian Baha berjalan menuju rumah Manna untuk melapor bahwa pekerjaannya telah selesai.

Manna yang sedang duduk di kursi santainya sambil meminum secangkir teh hangat, melihat Baha berjalan kearahnya, dia tersenyum.

"Sudah selesai ya, ini bayaranmu," ujar Manna mengulurkan sekeping koin perak.

[Reward : 1 Silver Coin]

"Tetapi, aku punya permintaan lain untukmu, maukah kamu menyelesaikannya untukku?"

"Permintaan apa itu?" Baha bertanya.

"Bisakah kau memberi makan ayam sekaligus mengumpulkan telurnya? Tubuhku begitu lemas untuk bergerak," keluh Manna.

[Quest : Permintaan Manna (2)

Manna sang pemilik peternakan memintamu untuk memberi makan ayam sekaligus mengumpulkan telur-telurnya]

Baha yang tidak berniat untuk menolaknya pun segera menerima permintaan Manna, bisa mendapat dua quest sekaligus merupakan keberuntungan Baha hari ini.

"Baiklah! Aku akan melakukannya."

Baha berjalan menuju peternakan ayam, tanpa buang-buang waktu, dia menaruh pakan ayam di sebuah wadah dan menyebarkannya.

Setelah itu, Baha mengambil keranjang untuk mengumpulkan telur-telur ayam tersebut. Karena perhatian induk ayam telah dialihkan dengan makanan, Baha bisa dengan leluasa mengumpulkan telur tersebut.

Tetapi menyadari kandang yang kotor dan bau, Baha berpikir untuk membersihkan kandang itu selepas mengumpulkan telur.

Walaupun membersihkan kandang tidak ada di daftar permintaan yang diajukan oleh Manna, Tetapi Baha pikir tidak ada salahnya untuk membersihkan kandang ayam yang kotor ini, dia melakukannya dengan ikhlas.

Tiga puluh menit kemudian, Baha menyelesaikan tugasnya. Baha berjalan kembali ke rumah Manna untuk mengambil upah, Manna terlihat masih duduk di kursinya.

"Kamu telah menyelesaikan tugasmu dengan baik, tetapi kamu juga telah membantuku untuk membersihkan kandang ayam. Sebagai ucapan terima kasihku, aku akan memberimu bonus. Nah, ayo masuk ke dalam rumahku," kata Manna sambil menarik tangan Baha dengan keras.

Baha menelan ludah, perasaannya tidak enak tentang hal ini.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro