01B - Love Shoot

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Mbak Happy minta fotonya dong."

"Mbak Happy cantik banget sih."

"Mbak Happy sama mas Gavin cocok banget. Kalian pacaran aja."

Baru saja keluar dari gedung Z Entertainment, Happy langsung dikerumuni oleh para penggemarnya. Tak hanya itu, sorot lampu kamera ponsel pun tak henti memancarkan kilauan ke arahnya. Mereka tanpa izin mengabadikan fotonya. Bahkan, juga meminta foto selfie bersama. Membuat kegaduhan serta saling dorong mendorong pun tak bisa terelakan.

"Oke, oke. Satu-satu, ya," sambut Happy ramah.

Seulas senyum pada akhirnya terbit di wajah Happy sembari menatap sorot kamera, membiarkan para penggemarnya itu mengambil gambarnya dengan sesuka hati. Namun, Happy terpegun saat melihat seseorang berjaket hitam di depannya, tiba-tiba terdorong dan membuat ponsel orang itu terjatuh tepat di depan kakinya.

"Tolong, jangan dorong-dorong, ya! Kasian kakaknya hapenya sampe jatuh," peringat Happy kepada penggemarnya dengan lembut.

Happy menundukkan tubuh, setelah keadaan terkendali. Lalu, mengambil ponsel yang ada di bawah kakinya. Setelah itu, memberikannya langsung kepada si pemilik ponsel. "Ini punya kamu, kan?"

Orang itu mengangguk dan menerima ponselnya. "Terima kasih," ucapnya.

Suaranya terdengar agak berat. Membuat Happy bisa menyimpulkan jika orang itu adalah laki-laki. Namun, kepalanya yang sedikit tertunduk dan tertutup tudung, membuat Happy tak bisa melihat wajah laki-laki itu. Yang bisa dilihat Happy hanyalah seulas senyum di bibir tipis yang perlahan redup.

Happy menggamit lengan orang itu ketika akan pergi dari hadapannya. Happy ingin sekali melihat wajah laki-laki tersebut. Dia pun mulai sedikit demi sedikit menundukkan kepala. Perlahan tapi pasti, hingga sampai terlihat hidungnya yang mancung. Happy bisa melihat jika orang itu memiliki kulit wajah yang putih bersih dan juga tulang hidung yang panjang. Batang hidungnya tampak lurus naik dengan hidung yang lancip. Melihat itu, pikiran Happy langsung teringat pada seseorang yang dia kenal. Seseorang yang juga memiliki bentuk hidung dan bibir yang sama.

Sayangnya, Happy tak ingin terlalu cepat mengambil kesimpulan. Dia ingin melihat secara utuh wajah orang itu, supaya bisa lebih mengenalinya. Happy menundukkan kepalanya lebih rendah untuk bisa melihat matanya. Namun, belum juga melihatnya, Happy harus dikejutkan oleh suara klakson yang cukup nyaring. Hingga sampai semua orang yang berada di sana menoleh ke arah sumber suara.

"Happy, ayo!"

Always atau biasa disapa Awes, laki-laki yang mengenakan helm open face biru dan jaket berwarna senada bertuliskan OJOLALI di punggung, sudah tiba dengan motor bebeknya. Laki-laki berkulit sawo matang itu tersenyum manis hingga memperlihatkan lesung pipi di sebelah kanan, sambil melambaikan tangannya ke arah Happy.

Happy bergegas melepas kaitan tangannya pada orang bertudung itu. Membuat laki-laki yang mengenakan pakaian serba hitam itu mendesah kecewa.

"Permisi. Permisi." Happy berusaha membelah kerumunan untuk bisa menghampiri Awes di tepi jalan. "Fotonya besok lagi, ya."

Meski terdengar suara sorak kekecewaan dari penggemarnya, justru Happy tetap menanggapinya dengan senyum, tapi terus berusaha untuk keluar dari kerumunan.

Orang berjaket hitam itu terus memperhatikan langkah Happy dari belakang. Wajahnya tak beriak sama sekali, sementara netranya terus fokus melihat Happy yang saat ini sudah berada di samping Awes. Namun, mendadak jantungnya bergemuruh brutal. Napasnya tertahan. Melihat Happy tersenyum, berbincang dan bercanda dengan laki-laki lain, membuat dadanya terasa terbakar.

Perlahan tangannya terkepal, seiring dengan sebuah gumaman yang perlahan lenyap oleh riuhnya suasana.

"Senyum itu, seharusnya cuma buat aku, Py!" jedanya. "Aku bakal lakuin apapun supaya kamu tetep jadi milik aku!" imbuhnya kemudian.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro