Donat Susu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Perkara Cinta ; Donat Susu




"Gue nggak paham lagi betapa radikalnya kalian sama makanan," ujar Aji yang memperhatikan Bayu di depan microwave.

"Apaan sih, Ji."

"Kalian melanggar esensi makanan yang udah bertahun-tahun tercipta."

"Nggak usah lebay. Lo juga radikal soal makanan," balas Calvin yang kini berdiri di samping Aji.

Aji kontan melotot, nggak terima dibilang radikal. Selama ini ia penganut konservatif soal makanan. "Apaan?!"

"Lo makan bakwan sama saos."

"Itu masih ditoleransi, sama kayak bocil yang makan kentang goreng meksidi dicocol es krim atau Esa makan pisang goreng pake sambel," terang Aji nggak mau dibilang radikal.

Radikal tuh kayak Haris yang makan mie pakai kuah susu, atau Esa yang hobi makan apapun ditambah saos tomat.

"Terus salah Bang Bayu dimana kalo makan donat pake susu?" tanya Jusuf yang tiba-tiba muncul dan berdiri di sebelah Aji yang kosong.

"Bukan donat pake susu, donat dicelup susu!" ralat Aji, melihat Bayu menuang susu cair ke dalam gelas dan mengeluarkan donat yang baru saja selesai dipanaskan di microwave.

"Sama aja!"

"Beda! Gue nggak ngebayangin gimana perasaan yang bikin donat. Capek-capek dia ngadonin donat, dia bulet-buletin, digoreng biar ngembang cantik ujungnya dimasukin ke kuah susu. Nggak berperi kemanusiaan."

"Berperi kedonatan," imbuh Jusuf dengan kekehan.

"Dari pada banyak omong mending lo buka mulut." Bayu mendekat ke arah konter tempat ketiga manusia yang dari tadi mengomentari kegiatannya memanaskan donat.

"Nggak! Nggak mau!"

"Yaudah, Jusuf aja."

"Cil! Jangan mau dipengaruhi Bang Bayu!"

Jusuf membuka mulut. Membiarkan Bayu menyuapkan sepotong donat glazzy hangat yang dicelup susu cair putih. Rasa manis mendominasi disusul gurih yang muncul saat ia mulai mengunyah donat lembut itu.

"Enak!"

Bayu menaikkan kedua alisnya, menatap sombong pada Aji yang masih mengernyitkan dahi pada Jusuf yang mengunyah donat.

"Mau coba, Cal?"

Calvin mengangguk. Sang pemilik apartemen itu melangkah ke ke dapur, mengambil gelas lalu menuang susu cair ke dalamnya, persis seperti yang dilakukan Bayu beberapa saat lalu. Masih dengan Aji yang mengamatinya dengan tatapan aneh.

"Nggak usah lebay gitu, Ji. Gue nggak makan mie pake coklat kayak orang-orang kok."

"GILA!? EMANG ADA YANG MAKAN MIE PAKE COKLAT?!"

"Ada, Bang, kemarin gue lihat di twitter."

Aji mendelik, enggan percaya dengan apa yang barusan didengarnya. Membayangkannya aja, ia nggak mampu.

"Dilihat dari reaksi lo, kayaknya lo belum lihat banyak opini radikal soal makanan, Ji," seloroh Calvin yang mulai mencapit donat dengan sumpit, membentuknya jadi segaris lalu mencelupkannya ke dalam gelas susu.

Bayu terkekeh. "Ji, udah pernah lihat orang makan nasi pake apel belum?"

"STOP! GUE NGGAK MAU TAU!"

"Makan nih donat, nggak usah pake susu kalo nggak mau," ujar Bayu menaruh piring berisi donat hangat ke hadapan Aji.

"Enak," komentar Calvin selesai menelan potongan donat susu pertamanya.

"Lo yakin nggak mau nyoba, Ji?"

Aji mantap geleng-geleng kepala.  "Nggak. Makasih."

"Dapet resep donat diginiin dari siapa, Bang?" tanya Jusuf mengambil donat dari piring dan menggigitnya.

"Dari Felix."

Aji batal mengunyah donat. Matanya mendelik tak percaya.

"Bang Felix unik juga."

•×•

Opini makanan radikal apa yang paling aneh menurut kalian?

•×•

Terimakasih banyakkk yaaaa udah baca cerita ini, kasih apresiasi dengan vote dan komennya!

Terimakasih banyakkk!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro