25 - 02 - 2021 : Gadis Desa Pinggir Kota

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Song/music: Nier Automata – Faltering Prayer-Starry Sky

...

Hari ke-25: Buka website: https://writingexercises.co.uk/character.php

Klik generate satu kali.

Lalu buat karya yang harus memasukkan karakter yang baru diciptakan itu sebagai tokoh sentral.

...

Gadis Desa Pinggir Kota

Claire melihat hamparan ladang jagung di depannya. Warna jingga kelobot tanaman itu menandakan kalau beberapa hari lagi sudah siap panen. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain tanaman yang sudah dirawat seperti anak sendiri akhirnya bisa dipetik kemudian dijual.

"Claire!" panggil seseorang dari kejauhan. Gadis yang dipanggil menoleh. Adiknya, Lou, datang menjemput. "Ibu ingin kau membantunya memasak makan malam."

"Oke," sahut Claire. Mereka pulang bersama ke rumah yang tidak jauh dari ladang.

Mrs. Ira, ibu dari Claire dan Lou, sedang memotong bawang ketika mereka tiba. Air di panci untuk memasak sup sudah mendidih. Tinggal memasukkan bumbu-bumbu dan daging ke dalamnya.

"Masak apa malam ini, Bu?" tanya Claire sambil mendekati ibunya.

"Sup ayam," jawab sang ibu tanpa menoleh. Matanya fokus pada bawang yang sedang diiris. "Claire, bisa kau potong-potong ayamnya? Terus masukkan kalau sudah selesai."

"Okey." Claire mengambil talenan dan pisau. Dipilihnya bagian daging yang padat.

"Ayah mana, Bu?" tanya Claire.

"Masih di atas."

Belum lama berselang, orang yang dibicarakan datang.

"Whoaa, harum apa ini?" Mr. Cleo langsung menghampiri Mrs. Ira yang sedang mengaduk sup. Aroma sedap menguar di seantero ruangan.

Tak lama kemudian hidangan siap disajikan. Mereka berempat makan dengan khidmat.

"Claire, besok kau bisa ke kota untuk belanja?" tanya ibu di sela makan malam. Orang yang ditanya menelan makanan yang ada di mulut sebelum menjawab.

"Bisa." Claire mengangguk. "Memangnya butuh apa saja?"

"Nanti Ibu beri catatannya."

...

Claire sudah memiliki lisensi mengemudinya di usia 19 tahun, tetapi baru di umur yang ke-21 ini dia baru sering berkendara. Ia kerap mengantarkan hasil panen ke pasar pusat atau berbelanja di kota, menggantikan kedua orang tuanya yang telah tua dan sering merasa cepat lelah. Gadis itu sama sekali tidak mempermasalahkannya, karena berbakti pada orang tua adalah tugas utama seorang anak.

"Hati-hati di jalan!" ingat Ibu.

"Siap, Bos!" jawab gadis itu, dan Claire pun melaju.

Claire berbelanja di sebuah minimarket untuk kebutuhan seminggu. Setelah semua barang di daftar dibeli semua, gadis itu segera membayar di kasir.

"Apa Anda mau mendonasikan kembaliannya untuk kebutuhan amal?" tanya kasir minimarket itu dengan senyum yang dipaksakan. Tanpa jeda panjang, Claire mengiakan.

"Terima kasih sudah berbelanja!"

Gadis itu menenteng tas kertas belanjaan sambil mendekati mobil. Dilihatnya seorang anak kecil yang sedang tertunduk memegang perut sembari melihat ke jalanan yang lengang. Claire merasa iba. Dengan segera ia kembali ke dalam minimarket untuk membeli roti.

"Ini untukmu," kata Claire pada si kecil. Roti beagle dan croissant ia berikan bersama beberapa lembar uang. "Gunakan baik-baik, ya?"

Anak kecil itu menatap Claire tak percaya. Air mata bahkan tumpah dari sudut matanya. Dia mengangguk semangat. "Um!"

-oOo-

A/N

Uwow, tiga hari lagi work ini selesai \('-')/

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro