Goodbye Forever

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng







Love story


"Sekarang momen berharga yang kita lakukan dan kita ucapkan dahulu, hanya tinggal kenangan saja."

Bella, cerita ini hanya buat kamu seorang, kamu yang buat aku merasakan indahnya cinta dan kamu juga yang buat aku jatuh, patah, dan hancur.

Kamu tahu, kamulah yang memberikanku harapan, tapi sekarang aku harus melepaskannya. Aku harus melepaskannya, karena hanya aku yang berjuang untuk bertahan, sementara kamu pergi menjauh.

Terkadang ingin aku tulis semua apa yang pernah aku rasakan saat itu. Jujur aku kangen banget sama kamu, cinta yang kupunya sangat tulus, benar, dan apa adanya. Seperti sebuah lirik lagu saat itu "cintaku terasa sempurna karena hatimu, kuingin satu untuk selamanya". Tapi apakah cinta sempurna itu hanya ada dilirik lagu? Apakah hanya ada di film romance?

                                                    ............................................................

Di chapter kali ini gue mau ceritain dimana gue pernah merasakan patah hati dalam hidup gue, patah hati paling terberat yang pernah gue alamin dalam hidup. Karena apa? Karena saat itu gue bener-bener serius menjalani suatu hubungan percintaan dan akhirnya gue harus merasakan sakitnya ditinggal dengan suatu alasan yang gak jelas, yang akhirnya gue tau kalo ternyata alasan dia meninggalkan gue karena orang lain.

Namanya Bella, berparas cantik, hidung mancung, pintar dan dia adalah orang yang merebut hati gue kala itu. Gue kenal dengan Bella dari media sosial, berjalan dari media sosial sampai kita akhirnya bertemu di Jogjakarta. Kedekatan gue dan Bella bisa dibilang cuma via telfon dan chat malah kadang berhubungan kadang menghilang kadang berhubungan lagi, gitu terus tanpa adanya tanda-tanda serius untuk memulai suatu hubungan. Pernah suatu ketika kita memutuskan untuk tidak melanjutkan kedekatan kita karena saat itu kita sama-sama belum siap untuk masuk kehubungan yang serius, akhirnya kita memutuskan untuk berteman saja, walaupun yang terjadi malah hilang-hilangan dan gak pernah kabar-kabarin lagi.

Malam itu tiba-tiba handphone gue berbunyi, disaat itu gue lagi mau nonton dengan Memed, gue liat layar hp dan ternyata Bella yang menghubungi.

"Nih anak kenapa tiba-tiba nelfon?" tanya gue didalam hati, karena emang saat itu gue emang masih kesal dengan Bella jadi gue mutusin untuk reject telfonnya.

Gak lama kemudian masuk SMS dari Bella yang isinya, "Maaf ganggu yah, aku cuma mau ngabarin kalo aku di Jogja, lagi ada acara di Jogja, aku pengen ketemu kamu, malam ini kamu sibuk gak? Kalo kamu lagi sibuk dan gak mau gak apa-apa kok hehehe,"

Lalu gue bales, "Maaf aku lagi di bioskop jadi gak bisa angkat telfon, boleh tapi mungkin agak malam sekitar jam 10 gitu gimana?". Gak menunggu lama pesan gue pun dibalesnya, "Boleh banget, kebetulan ini baru balik jalan-jalan dengan anak-anak sekitar jam setengah 10." Dan akhirnya gue sama Bella janjian ketemuan jam 10 malam di hotel tempat Bella nginap.

Tangan gue dingin, jantung gue deg-degan gak karuan hahaha alay banget sumpah deh, karena ini pertama kalinya gue ketemu dengan Bella, dan kita berdua bener-bener gak pernah chat-chatan lagi atau telfonan setelah kejadian dulu yang kita sempat berantem dan akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan.

Setibanya didepan hotel, gue langsung SMS Bella dan bilang kalo gue udah di lobby hotel, tak lama kemudian Bella pun keluar dari tempat hotel dan gue ajakin Bella untuk naik ke mobil gue. Selama di perjalanan kita Cuma diem-dieman, lirik-lirikan dan akhirnya gue yang memulai pembicaraan dengan menanyakan hal hal yang basi seperti biasa haha.

"Gimana tadi jalan-jalan di Jogja nya?  seru?" tanya gue.

"seru kok, tapi lumayan bikin capeknya sih. Rasanya pengen rebahan di hotel." Jawab Bella.

gue ngelirik kearah Bella dan dia juga ngelirik kearah gue, jadi pengen nyanyi..

Lirikan matamu menarik hati asek asek hoy! Hahaha.

Entah inisiatif dari mana gue tiba-tiba ngegenggam tangan Bella dan tanpa ada respon penolakan dari Bella, malah dia balik menggenggam tangan gue. Jadi gue nyetir sambil ngegenggam tangannya dengan sesekali tersenyum kearah Bella. Bener-bener searasa dunia milik berdua deh.

Kita ngobrol panjang lebar tentang apapun itu, sesekali gue godain Bella dengan ngejekin dia. Tetap ya pdkt ala gue suka ngejek hahaha. Perjalanan panjangpun ga kerasa karena gue bener-bener dimabuk asmara, gue nyaman banget cerita dengan Bella, apakah gue bener-bener jatuh cinta lagi? Apakah Bella orang yang tepat buat gue? Entahlah, perasaan gue masih acak-adul.

Jam menunjukkan pukul 12 malem, karena sudah kemaleman, jadi gue bermaksud untuk mengakhiri jalan-jalan malem ini. Ditengah perjalanan ke hotel, gue yang asyik ngeledekin Bella tiba tiba Bella nyium pipi gue, "weeeew", jantung gue deg-degan antara seneng dan bahagia, namanya juga cowok pasti seneng kalo dicium. Dari kecil gue sudah sering dicium sama tante, om, tetangga dan mungkin satu komplek pernah nyium gue. Gila gue murahan banget ternyata hahaha. Balik kecerita, tiba-tiba Bella nyium pipi gue, dan gue berhentiin mobil gue dipinggir jalan. Gue liat kedua matanya yang sayu, gue pegang tangannya, gue bernafas pelan dan lama lama gue ga nafas haha mati dong.  Gue merasa Bella adalah orang yang selama ini gue cari. Setelah itu gue anterin Bella balik kehotel sambil mengatakan kalau malam ini adalah malam terindah dihidup gue, dia tersenyum sambil izin pamit untuk tidur.

Keesokan harinya gue anterin Bella ke bandara, dan dibandara kita saling bertukar fikiran dan saling meyakinkan diri masing-masing kalo kita saling jatuh cinta dan kita berdua sepakat bahwa tadi malem adalah hari jadian kita sebagai sepasang kekasih. Dengan berat hati gue lepas Bella pergi balik kekota Jakarta.

Beberapa hari setelah itu, gue memutuskan untuk dateng ke Jakarta. setibanya di Jakarta Bella menjemput gue dengan mobilnya, disitu kita menghabiskan waktu bersama. Gue bisa ngerasain kasih sayang yang Bella tujukan ke gue, segala bentuk perhatiannya dan sifat penyayangnya itu ngebuat gue semakin nyaman dengannya.

Bahkan kita punya nama panggilan sayang, gue panggil Bella dengan sebutan Cimeng karena gue kesal banget kadang sama tingkah dia, sedangkan Bella manggil gue dengan sebutan Canmen yang artinya cacat mental hahaha jahat bener ya.

***

"Seberapa banyak malam yang dibutuhkan orang untuk tetap terjaga demi melihat orang yang disayanginya baik-baik saja? Jika kamu bertanya kepadaku, aku akan menjawab bahwa aku gak pernah menghitungnya, karena apa? Karena jika aku menghitungnya tidak akan ada akhirnya."

Akhir pekan selalu gue sempatin untuk main ke Jakarta buat bisa ketemuan dengan Bella, gue ganti semua jadwal yang udah tersusun rapi ini demi berjumpa dengan Bella. Beberapa minggu setelah itu Bella mengundang gue buat main ke kosannya.

"Kamu masuk duluan aja ya, aku mau ambilin kamu minum di bawah." Kata Bella dan meninggalkan gue di lantai dua kosannya.

Tanpa rasa curiga gue masuk aja ke kamarnya, dan ternyata ....

Kamarnya Bella penuh dengan balon berwarna emas dan ada balon bergambarkan Batman super besar bersebelahan dengan balon berbentuk hati sambil diiringi lagu shawn mendes – imagination dan lagu sammy simonangkir- kaulah segalanya. Salah satu sifat Bella lainnya yang gue suka yaitu selalu memberikan gue kejutan-kejutan yang gak gue kira sebelumnya.

Gue ajakin Bella buat jalan ke Puncak, kita makan jagung bakar disana karena Bella sangat suka jagung bakar dan malamnya gue balik nganterin Bella ke kosannya. Itulah rutinitas akhir pekan gue seriap bulannya.

Terkadang gue mengirimi Bella sebouquet bunga kesukaannya, dan setiap harinya selama kita LDR selalu kita sempetin untuk lefonan, video call, dan whatsapp-an.

Indahnya kisah cinta gue, ya Cuma itu yang telintas diisi kepala gue saat itu, ga terhitung berapa kali gue terbang dari jogja kejakarta hanya untuk bertemu dengan Bella, dan tak terhitung berapa banyak surprise yang dibuat Bella ketika gue datang menemuinya di Jakarta.

Ga hanya itu, Bella juga sering mengirimkan aku video-video romantis dan penuh kata kata yang ga jauh romantis setiap hari melalui media whatsapp, dan aku sangat menghargai usaha Bella untuk selalu membuat aku bahagia.

Selain kebahagiaan, ada juga sifatnya yang terkadang membuat suasana jadi panas, Bella orangnya sangat cemburuan, semua media sosial gue Bella yang megang jadi jangan salah paham kalo banyak orang yang di block-in sama Bella, tapi itu semua ga masalah buat gue. Selama orang yang gue sayangi itu seneng, maka gue juga seneng.

Lama kelamaan kita didatangi berbagai masalah dan ngebuat pertengkaran antara kita tak terelakkan. Gue minta putus ke Bella saat itu, tapi Bella gak terima dengan keputusan gue. Dia bilang gak mau putus dan dia bisa gila kalo gue gak ada disampingnya. Bella nangis semaleman, gue mencoba buat nenangin Bella, karena banyak yang harus kita pikirkan mateng-mateng sebelom lanjut ke tingkat yang lebih serius. Terlalu banyak masalah, terlalu banyak pikiran membuat pendidikan, pekerjaan dan koas gue terbengkalai. Setelah perdebatan panjang, akhirnya Bella terima keputusan gue.

                                                      ...........

Disaat jadwal gue yang super padat dan waktu kita untuk bertukar kabar semakin menipis, disaat itu Bella malah nuduh gue ada main dengan orang lain alias selingkuh, makanya gue minta putus. Tapi itu semua salah besar. Prinsip gue dalam ngejalanin hubungan itu Cuma satu yaitu tanpa ada kata selingkuh. Bukannya seneng selingkuh itu tapi kesannya murahan karena mau berbagi perasaan dengan banyak orang, itu bukan gue banget.

Gue bilang kalo kita butuh waktu masing-masing untuk berfikir dulu tentang hubungan yang kita jalani ini. kita break sekitar kurang lebih satu bulan lamanya.

"Aku ingin hubungan kita berakhir bahagia, berpisah bukan karena adanya orang ke tiga atau terpisah karena kita berbeda. Tapi karena waktu dimana aku tak lagi bisa bernafas dan berdiri untukmu demikian pula dirimu."

***

Pada satu waktu gue nanyain kabar Bella dan dia malah nangis, dia bilang kalo ada masalah berat yang menimpanya. Gue panik saat itu, gue gak suka dengar Bella nangis apalagi sampai ada masalah berat yang menimpanya. Saat gue tanya kenapa, Bella menjawab kalo ada satu cowok yang lagi berusaha ngedeketin dia dan dia gak suka. Mendengar semua cerita dari Bella, gue baru sadar akan satu hal.

Gue cemburu..

Saat itu juga gue berangkat ke Jakarta dan nemuin Bella, gue berusaha menenangkannya dan saat itu juga gue punya keinginan untuk ngajakin Bella balikan. Karena Bella itu orangnya mudah nangis dan suka banget nangis terlepas dari apa penyebabnya.

Gue kasih kejutan buat Bella dengan membawa sepasang cincin untuk  menyatakan keseriusan gue, untuk meyakinkan dia kalo gue berharap dia adalah orang yang tepat buat gue, bersama-sama menjalani hidup ini, bukan orang yang akan pergi menjauh dan gue ga akan membiarkan dia pergi. Karen ini cerita kita, kita yang bikin, kita yang nentuin dan kita yang menjalanin. Gue mau bella menjadi pilihan terakhir buat gue.

Karena ada sejuta alasan yang bikin gue yakin untuk kembali berpacaran dengan Bella. Dia adalah segalanya buat gue, dia adalah tujuan akhir gue, dia adalah penyemangat gue tiap harinya.

Dan gue akhirnya balikan dengan Bella........

                                                            ................

Akhir pekan gue kembali dihiasi dengan pertemuan gue dengan Bella di Jakarta, kali ini kamar Bella kembali penuh dengan balon-balon berwarna emas dan setiap balon bertuliskan kata-kata keinginan Bella untuk kelangsungan hubungan kita berdua, seperti

"jangan pernah tinggalkan aku lagi"

"aku butuh kamu"

"jangan pernah berpikir untuk mencari yang terbaik, karena tanpa kamu tahu, kamu akan meninggalkan yang terbaik karena kamu sibuk mencari yang lainnya"

sambil diiringi lagu lagu romantis kita berdua.

Lagu favorit kita berdua dan selalu menjadi memori buat gue di setiap mendengarkan lagu tersebut, Shawn Mendes – memories. Sedangkan lagu kesukaan Bella waktu itu adalah lagu Surat cinta untuk starla. Dua lagu itu selalu ngebuat gue kembali mengenang masa-masa gue bersama Bella.

"Aku mau kamu buat jadi teman hidupku, aku mau kamu jadi Ibu dari anak-anakku kelak. Aku janji gak akan ninggalin kamu karena aku sayang banget sama kamu." Ucap gue tulus dengan semua perasaan yang gue rasain saat itu.

"kamu janji ya gak akan ninggalin aku? Aku pengen hidup sama kamu, aku ingin menikah dengan kamu, aku mau kamu selamanya. Asal kamu tau, aku gak pernah sesayang ini sama orang selain sama kamu." Kata Bella disela-sela tangisnya malam itu dipelukan gue.

Kita gak pernah mengumbar kemesraan ataupun kebersamaan kita di media sosial, gue gak pengen ada orang lain yang ikut campur dalam hubungan yang gue jalani berdua dengan Bella saat itu.

***

"Jika aku gak butuh kamu, mengapa selalu ada nama kamu difikiranku? Aku Mencintaimu, gak peduli itu salah atau benar."

Permasalahan kembali menghampiri hubungan kita, permasalahan itu gak datang dari orang lain. Melainkan dari Bella sendiri, dia tiba-tiba menghilang dan menjadi orang yang  cuek banget, gue bingung dengan tingkah Bella saat itu.

Pada saat itu gue dengar kabar kalo dia lagi dekat dengan cowok lain dan itu ngebuat gue gak suka dan marah banget, tapi apa yang gue lakuin? Gue bingung, disatu sisi gue masih sayang banget sama Bella dan disisi lain gue orangnya gak suka selingkuh apalagi sampai gue yang diselingkuhin.

Gue ajak Bella untuk ketemuan dan meminta penjelasan sebenarnya dari dia, Bella meluk kaki gue bahkan berlutut meminta maaf untuk apa yang udah dia lakuin ke gue. Dia mengakui segala kesalahan dan kebodohannya yang udah bermain di belakang gue.

Sekali lagi gue jelasin ke Bella kalo gue itu gak suka dengan perselingkuhan, gue ngejaga perasaan dia untuk gak selingkuh dan gue berharap dia pun begitu ke gue. Tapi apa?

Orang yang selingkuh itu akan selalu berselingkuh walaupun udah meminta maaf ribuan kali sekalipun. Sama seperti orang yang berbohong, ia akan kembali berbohong demi menutupi kebohongan sebelumnya.

Gue terlalu dibutakan oleh cintanya saat itu, gue memberikan Bella kesempatan dan mencoba memaafkan apa yang udah dia lakuin ke gue. Itu semua gue lakuin semata-mata karena gue teramat sayang ke Bella. Gue gak mau kehilangan Bella saat itu.

Selepas kejadian itu, gue sadar akan kebodohan gue. Maaf yang gue berikan itu gak ada artinya untuk Bella, beberapa hari setelah itu Bella ngajakin gue ketemuan dan meminta putus dari gue. Saat itu gue shock, gue lagi sayang sayangnya dengan Bella bahkan gue udah mempersiapkan masa depan yang akan gue bangun berdua dengan Bella. tapi apa yang gue terima?

Dia mengubah pandangan gue dalam satu hari, hanya satu hari. Dia menjadikan gue layaknya orang asing dihidupnya, dia dengan mudah menghapus semua kenangan dan perasaan yang dia berikan selama ini ke gue begitu cepat.

Kebodohan gue selanjutnya adalah gue kembali mencoba untuk menghubunginya namun tanpa ada balasan darinya, chat gue gak dibales bahkan telfonpun gak diangkat.

"karena yang ditinggalkan akan selalu menjadi pihak yang sedih sedangkan pihak yang meninggalkan akan dengan mudah melewati ini semua"

Gue masih belum terima dengan keputusan sepihak darinya, gue down banget saat itu, bingung. Disatu sisi gue lagi dilanda masalah dengan pertengkaran gue dengan sahabat gue dan gue membutuhkan tempat untuk berbagi, tapi apa? Masalah yang gue terima setelah itu adalah pacar yang gue harapkan pergi ninggalin gue dengan seseorang yang baru dan menggantikan posisi gue begitu cepat dihatinya.

"Masih adakah yang lebih tulus dari orang yang sabar menunggu terlalu lama, meski orang tersebut mengetahui bahwa dia tak akan mampu meraihnya karena ada orang lain yang telah menggantikan dirinya."

***

"Ketika cinta itu dipertahankan. Kamu akan tahu siapa yang lebih menghargai tentang sebuah hubungan. Meski ada pengganti diriku. Aku tak pernah takut, karena Tuhan juga telah siapkan yang terbaik untukku."

Seketika gue menghilang dari hiruk pikuk media sosial, gue berhenti main Instagram dan sosial media yang gue punya. Gue bahkan hampir depresi karena masalah yang gue hadapi cukup berat sedangkan gue melaluinya seorang diri tanpa ada yang menemani gue untuk mengurangi beban yang gue rasakan, karena selain masalah dengan Bella, gue juga bermasalah dengan Rey, sahabat gue. Jadi permasalahn gue berlipat ganda. Kebayangkan bagaimana stress-nya gue saat itu. Dan hal yang aku lakukan hanya duduk terdiam dan meneteskan airmata karena sudah tidak kuat menahan beban pikiran ini. Aku kangen Bella dan aku kangen teman-temenku.

            Alasan terakhir yang gue terima dari keputusan sepihak Bella yaitu dia lagi dilanda masalah keluarga yang cukup besar dan ingin fokus menyelesaikannya, dan dengan berat hati gue terima keputusan bella.

"ku telah kehilangan, dirimu."

"jika aku punya kesempatan untuk mengulang dari awal, aku akan mencari segala cara untuk mempertahankanmu, sebelum kamu meninggalkanku seperti ini"

>>>>>>>

Seminggu kemudian gue dengar kabar kalo dia lagi dekat dengan cowok lain. Cuma dia yang pernah ngasih gue rasa sakit sebesar ini, Gak ada yang lebih menyakitkan daripada ketika perpisahan terjadi karena posisi kamu yang digantikan oleh orang lain.

            Saat itu gue berfikir, "Kamu sukses membuat hatiku hancur berkeping keping, impian dan masa depan yang udah aku bayangkan dan yang ingin aku capai bersama kamu seketika musnah dan gak akan pernah bisa terwujud."

Hal yang gue belom terima adalah bagaimana bisa seseorang berubah 100 persen hanya dalam satu hari, sebelom putus dia masih baik banget dan ngabarin tiap saat, dan setelah putus dia pergi menghilang. Apakah bisa perasaan cinta itu hilang dalam sekejap saja? Apakah bisa cinta dipermainkan seperti itu?

Fakta yang gue yakini kebenarannya setelah rasa sakit yang gue terima ini adalah bahwa Orang yang bisa menyakiti kita sesakit ini adalah orang yang paling kita sayangi.

Kamu yang memulai ini semua, dan kamu juga yang membuat ini berhenti, kamu yang membuat aku jatuh cinta padamu, dan kamu yang menyuruh aku untuk berhenti untuk mencintaimu.

"Tek, lo bisa mendapatkan yang lebih dari dia. Lo harus bangkit Tek, lupain dia yang udah ngasih lo rasa sakit yang segitu besarnya." Pesan temen-temen gue, Mereka hanya bisa memberikan saran tanpa tau bagaimana perasaan gue saat itu.

"Karena aku telah kehilangan orang tercinta dalam hidupku dan dia gak pernah tahu betapa dalam aku mencintainya."

***

Perlahan gue mulai bangkit dari keterpurukan gue, gue mulai membuka hati untuk cewek lain alih-alih untuk mengobati rasa sakit yang gue terima sebelumnya, tapi disaat itu gue masih suka ngebandingin mereka dengan Bella. Membandingkan apapun yang mereka punya dan yang mereka lakukan seperti apa yang gue terima dari Bella sebelumnya.

            Ini adalah waktu move on terlama yang pernah gue rasakan, butuh 6 bulan sampai gue benar-benar bisa ngelepas Bella dari bayang-bayang gue. Kabar terbaru yang gue dengar adalah Bella udah memiliki pacar baru setelah gue mulai melupakan segala tentangnya.

Gue mulai mencari kebahagiaan gue, mulai menyibukkan diri dengan hal-hal positif seperti belajar, melanjutkan pekerjaan gue dan fitnes. Padahal gue paling ga pernah fitness apalagi olahraga lainnya. Gue mulai fitnes berawal dari keinginan gue untuk hidup sehat dan ingin mengubah suasana hati. Mengubah kebiasaan buruk gue dulu dan menggantinya dengan kebiasaan yang membawa dampak baik bagi gue kedepannya.
dan inilah alasan gue kenapa gue suka banget fitness, karena patah hati hahaha.

            Terlepas dari itu semua, gue Cuma pengen bilang, "Buat Bella, aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Terimakasih atas semuanya. Tapi rasa sakit yang kamu kasih buat aku ini bukan untuk aku sesali ataupun untuk aku tangisi, tapi untuk aku sadari bahwa yang menyakiti itu tidak pantas untuk di cintai."

"Kuatlah untuk melepaskan, bersabarlah untuk menunggu yang terbaik, karena yang terbaik hanya untuk orang baik, dan sekarang aku sadar kalau aku memang terlalu baik buat kamu"

dan sekarang aku pamit untuk selamanya dari hidup kamu.

pamit dan tidak akan pernah kembali lagi

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro