EPILOG

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Karena manusia tidak akan pernah tahu, seperti apa dan dengan bagaimana hidupnya akan berakhir.

Bisa menjadi akhir bahagia, atau justru lebih buruk.

Namun, akhir hidup seseorang tidaklah ditentukan dari baik atau buruknya perjalanan mereka. Bukan dari nelangsa atau sakit yang pernah di dera, bukan juga dari rasa kupu-kupu dalam perut yang beterbangan arti bahagia.

Hidupmu ditentukan dari diri sendiri. Jika perjalanannya buruk, tak akan juga berakhir buruk jika masing-masing ingin merubahnya.

Namun jika perjalanannya baik, tak akan selalu berakhir baik jika kau tidak mempertahankannya.

Seperti hidup dua insan manusia di kisah ini. Saling melengkapi satu sama lain, sama sekali tak memandang yang lain sebagai 'buruk rupa' dengan konsekuensi harus dihindari.

Tapi datang bak penyelamat, menarik salah satunya dari jurang berduri yang sudah dari lahir membuatnya terjebak dalam luka. Bagai takdir yang sulit untuk di lawan, bagai keputusan bulat milik Tuhan yang terlalu rumit untuk dihindari.

Meyakinkan sang pujaan hati bahwa dirinya pantas untuk menerima yang lebih baik. Hidup memang kejam, namun yakinlah bahwa setiap manusia pasti punya hebat dan punya cacat.

Tinggal bagaimana manusia itu merubah kecacatan dalam dirinya hingga kecacatan tersebut bermetamorfosa menjadi kehebatan yang luar biasa atraktif dalam bentuk sesederhana mungkin.

Karena cinta itu tak bersyarat, cinta tak hanya datang dari manusia lain yang ditunggu, tapi bisa datang dari diri sendiri atau bahkan dia yang tak terduga. Membantu yang lain untuk sekedar bangkit agar hidupnya lebih berwarna.

Dua insan manusia di kisah ini, dua yang dipertemukan menjadi satu, dua yang penuh abu-abu mulai berubah menjadi mereka. Awal yang tak akan pernah berakhir.

-Tamat-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro