Satu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Drea. Calon isterinya itu tengah melamun. Bukan sekali ini saja Natra mendapati Drea tengah menyendiri kemudian mengosongkan pikiran. Drea tengah duduk terpaku sambil memandangi kolam renang di hadapannya.

"Nggak renang, Dre?" tanya Natra yang saat itu masih mengenakan pakaian lengkap, celana bermuda warna khaki dan kaus putih. Ia sebenarnya berniat nyebur saat itu, namun ia merasa akan lebih asyik jika Drea mau ikut bergabung.

Pertanyaan itu dilancarkan Natra sambil menepuk pelan bahu kanan Drea. Karena melamun, bahu yang nampak ringkih itu terasa sekali sentakannya.

"Lo ngagetin, ah!" Drea spontan memukul lalu mencubit lengan Natra.

Natra tertawa karena untuk kesekian kali berhasil mengagetkan Drea.

"Ngelamunin apa?" tanya Natra sambil duduk di kursi kayu panjang yang tengah diduduki Drea.

"Mau tau aja," jawab Drea, cuek seperti biasa.

"Ngelamunin gue?" tanya Natra iseng, yang ia tahu pasti hal itu tidak akan mungkin terjadi. Rasanya bakal kiamat jika Drea sampai memikirkan apalagi mengkhayal tentang dirinya. Kewarasan yang berbicara. Dan ia juga cukup sadar diri seperti apa posisinya dalam hidup Drea.

"Bisa jadi." jawab Drea, seolah sinonim jika ia menjawab 'kepedean lo!'

"Lo ngelamun tentang gue dan sekarang lo sadar kalo lo memang ada rasa sama gue."

Drea mendorong bahu Natra. "Lo ngomong apa sih?"

Natra mengacak rambut Drea yang diikat asal. Meski rambutnya acak-acakan, dan wajahnya tanpa make-up, Drea tetap perempuan paling cantik di matanya.

"Mikirin gue sesekali nggak akan ada ruginya kok."

Drea hanya menunjukkan senyum tipis. Ia menurunkan tangan Natra yang masih mengacak rambutnya. "Lo renang aja sana, jangan ganggu gue."

Natra menghela napas. Drea boleh jadi perempuan tercantik, tapi ia juga bisa berubah judes kapanpun ia mau.

"Cium dulu, baru gue pergi."

Drea menepuk pelan pipi kiri dan kanan Natra. "Lo kalo masih mau tidur, balik aja sana ke kamar."

Natra tidak menyerah begitu saja. Ia memiliki ide cemerlang.

Tanpa permisi, ia menggendong Drea yang nampak lengah. Tubuh ramping itu sekejap saja ada dalam gendongannya.

"NATRA! LO GILA YA?!" teriak Drea sambil meronta.

"Lo butuh penyegaran jasmani dan rohani, makanya lo butuh olahraga renang."

"Naat! Awas lo ya?"

BYUUR!!

Suara tubrukan badan Drea dan air kolam menambah antusiasme Natra. Ia ikut melompat ke kolam renang setelah Drea muncul dari dalam kolam.

"Life is fun, say cheers!"

Drea berenang mendekati tepi kolam. "Parah lo? Hidung gue kemasukan air."

Natra berenang mendekati Drea yang sedang mengomel. Tapi omelan Drea ini lebih disukainya ketimbang keterdiaman perempuan itu.

"Awas lo ya?" Omel Drea sambil mengusap wajahnya. Meskipun terlihat kesal, Drea masih belum terlihat akan naik. Ia menggerakkan tangan sambil menatap Natra dengan tatapan permusuhan.

"Lomba renang yuk?" ajak Natra tanpa rasa bersalah. "Kan lo udah jago semua gaya renang."

Dulu, Natra yang rutin mengajar Drea sampai bisa berenang dengan beberapa gaya, tapi Drea selalu menyangkal jika kemampuan renangnya ia pelajari sendiri, bukan dari ajaran Natra. Padahal jelas-jelas, tutor renang pribadi Drea ya Natra. Kemungkinan Drea terlalu angkuh untuk mengakui hal tersebut.

"Males."

Natra tersenyum mendengar jawaban khas Drea jika ia enggan jika diajak mengerjakan sesuatu. Berbeda jika bersama Mahesa, Drea jadi sosok yang berbeda. Mahesa bilang apa pasti diiyakan oleh Drea.

Benar-benar pilih kasih.

"Satu putaran aja, oke?" Natra masih mengajak Drea. "Gue menangin lo deh."

"Ih, udah jelas lo yang bakal menangin gue. Gue males lomba sama pangeran duyung," sindir Drea.

"Stop nyebut gue pangeran duyung."

"Ya udah manusia ikan." Drea terkekeh sendiri.

"Tapi nggak apa-apa gue jadi pangeran duyung, asal lo jadi putri duyungnya. So sweet banget kan?" Natra membalas.

"Ih ogah! Kalo pangerannya kayak lo, mending gue jadi batu karang." Drea mulai terlihat rileks.

"Ya udah, kalo lo jadi batu karang, biar gue jadi kerang, biar lo jadi tempat gue tinggal dan pulang."

THANKS SUDAH BACA, JANGAN LUPA VOTES, COMMENTS, SARAN, KRITIK, DLL

#capslockjebol

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro