...

“Gue enggak akan pernah nikah sama Dokter Volca.”

“Kenapa?” Setengah penasaran, setengah meledek, Qwincy bertanya.

“Nyokap dan bokap gue enggak bakal setuju, bahkan sampai mereka mati.”

“Hah?” Kali ini, Qwincy yang terkejut. “Omong kosong! Mana mungkin bokap lo nolak pria se-perfect Dokter Volcano! Lagian, Dokter Volcano, kan, satu-satunya menantu yang direstui sama bokap lo!”

Qwincy mengenang pembicaraan singkatnya dengan Dito. Ia dan pria itu punya satu kesamaan, iri kepada Volcano yang mengantongi Platinum Card dari Renald.

“Itu dulu. Sekarang enggak lagi,” sahut Ocean lirih.

...

🌧️🌧️🌧️

...

“Loh? Mas Qwincy?” Volcano tidak bisa menyembunyikan keterkejutan saat melihat wajah sang pasien.

Raut wajah kesakitan Qwincy tiba-tiba berubah menjadi ekspresi sinis.

“Apa yang sa--”

Bug! Tanpa peringatan, Qwincy langsung melayangkan pukulan ke pipi dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU itu. Tidak cukup sekali, Qwincy terus melayangkan pukulan hingga satpam dan beberapa dokter berhasil memisahkan keduanya.

“Buka jas lo! Lo enggak pantes pake itu!” Dengan kaki menendang-nendang karena ditarik paksa oleh satpam untuk menjauhi Volcano, Qwincy berteriak.

Sementara itu, Volcano terus menekan sudut bibir yang tadi mengeluarkan darah sambil menduga-duga alasan Qwincy marah.

“Kalo lo emang laki-laki, sini, hadapi gue! Jangan sembunyi di balik profesi lo!” Qwincy kembali berteriak-teriak meski seorang satpam dan satu cleaning service terus menyeretnya melewati koridor menuju lift.

“Lo harus bayar semua tindakan lo! Ingat itu!”

...

🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

Loh? Loh?

Yakin enggak penasaran, tah, apa yang terjadi selama time skip? Enggak penasaran juga sama pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab?

Tenang! Semuanya ada di versi novel. Cerita yang sudah diedit dan rapi, tambahan 11 bab, juga souvenir yang gemesin.

Untuk pemesanan bisa hubungi admin karospublisher. ❤️