Dimensi ruang dan waktu. Sesuatu yang tidak mampu kutembus. Sesuatu yang membuatku berada pada pijakan kegamangan antara hidup.

Kepastian pun kadang kuragukan. Tidak ada yang menurutku bisa dikatakan original dalam kehidupan ini. Pada orang-orang tinggi pun, aku tahu, dimensi ruang dan waktu tak bisa tertembus, tidak bisa dilalui hanya dengan kasat mata. Mereka adalah orang orang yang tak kasat mata, berupaya untuk menguasai kepastian di dunia ini.

Jika seperti itu, kapan aku bisa menemukan kepastianku senditri, jika orang-orang tinggi juga berlomba mencari kepastian, lalu melahap semuanya, dan menyisakan satu ketidakpastian.

Kemudian aku dan orang bawah gamang. Sedangkan orang tinggi tiba-tiba meyakinkan kami dengan kepastian yang mereka buat. Akhirnya, orang bawah dengan mudah tersulut oleh kepastian yang dibuat-buatnya. Sebab mereka menambahkan kemanisan pada kepastian yang mereka buat-buat.

Orang-orang di bawah percaya akan kepastian itu.

Aku? Entah kenapa jadi ikut terdorong mengikuti orang-orang bawah. Beberapa di antaranya justru tanpa pikir, menjalankan fungsi otak mereka hanya karena keinginan perut yang menggerutu.

Anehnya, orang-orang tinggi pun sama, melakukan semuanya hanya karena keinginan perut yang menggerutu.