Hari kedua puluh delapan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari ini saya ke pom, bukan buat ngeceng tapi isi bensin ya. Kalian tahu saya pakai apa? Gamis dengan kerudung paling simple, tas biasa dan sandal. Ini gaya saya yang kalau mau pergi kalau gak penting-penting amat ga dandan bahkan bedak pun tidak mampir di pipi.

Ketika saya membuka jok, jelas dong bagasi motor terlihat. Dan isinya gak banyak hanya 4 barang, yaitu stempel, bak stempel, pulpen, dan satu lagi adalah sandal, tepatnya hugh hils dengan tinggi 12 cm. Jangan pada kaget lho ya karena saya lebih milih hils tinggi daripada wadges. Pakai wadges lima senti saja saya bisa jatuh, beda sama hils yang setinggi apa juga ok dan masih bisa lari. Oh iya sandalku ini bekas ke undangan beberapa hari lalu yang belum aku keluarkan.

Kembali ke topik. Nah saat isi bensin tu jelas keliatan isi bagasi. Si bapak pekerja pom sekali-kali lirik sandalku dan kemudian ke arahku, duh mana isi bensin jam 5an, keknya disangka apa gitu.

Saya di sini bukan mau fokus ke apa yang dilihat atau isi bagasi saya. Tapi mau mengajak kalian buat positif thinking dan jangan menilai sesuatu dari apa yang dilihat.

Ciamis, 16 juni 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro