2. Plagiat, plagiat, dan plagiat again....

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sebelum membahas mengenai plagiat, yuk... kita nyanyi sambil nari dulu~~

https://www.youtube.com/watch?v=4tYktXxNspo

Saya lagi keranjingan denger lagu-lagu india beberapa minggu terakhir ini. Yang paling saya suka ini, lalu ada deewani mastani dari bajirao mastani, sama ghoomar dari soundtracknya padmavati. Coba deh denger, kalian mungkin bakal suka sama tarian dan lagunya. Asik kok didengar dan dilihat. Mungkin bisa jadi inspirasi tarian di The Conquered Throne nanti. *wkwkwk*

Makin nggak jelas aja. 

Nah... apakah ada hubungannya antara lagu india dengan judul yang akan kita bahas?

Kayaknya nggak ada, karena saya cuma mau ngasih lihat lagu india yang enak aja. *dilempar timbunan buku*

Jadi, kenapa saya membahas masalah plagiat yang sekiranya udah dibahas puluhan atau bahkan ratusan kali oleh penulis-penulis di wattpad maupun penulis pro di luar media wattpad? Karena nyatanya, sampai sekarang, plagiat merupakan masalah serius yang selalu ada, ada, dan ada.

Beberapa bulan lalu, saya mendapati 'perang panas' di wattpad antara seorang penulis populer di wattpad dengan penulis di luar media wattpad. Penulis populer tersebut diketahui ternyata sudah menjiplak novel dari salah satu penulis yang karyanya sudah terbit di penerbit mayor. Amazing kalau saya bilang.

Kenapa?

Karena dia berani menjiplak sebuah karya yang terang-terangan sudah dinaungi oleh penerbit besar. Itu kan malu-maluin banget. Lebih menggelikan sekaligus memprihatinkan, sewaktu diminta konfirmasi, malah si penjiplak justru pura-pura jadi korban dan 'merajuk' sampai membuat pihak yang dijiplak emosi. Apa ndagelnya nggak kebangetan?

Selain dari wattpad, ada lagi yang baru saja terjadi di sebuah komunitas penulisan. Ini yang dijiplak cerpen, novel, yang malah sudah pernah terbit di koran maupun penerbit lain. Dan yang diambil nggak tanggung-tanggung, hampir mencapai 31 karya yang diaku sebagai karya si plagiator. Menjengkelkan bukan?

Semua penulis yang berkarya susah payah dengan usaha mereka sendiri tentu merasa jengkel, bila karyanya dijiplak lalu seenak hati diakui sebagai karya orang lain. Nggak ada yang mau seperti itu.

Di dalam tulisan ini, saya nggak akan membahas mengenai definisi plagiat dan sejenisnya. Nggak. Sudah banyak definisi-definisi serta penjelasan mengenai plagiat yang dituliskan oleh banyak media maupun penulis. Kalau kalian mau tahu, coba googling, maka hasilnya akan berderet-deret.

Yang ingin saya bahasa dalam coretan kali ini adalah mengenai gejala jiplak-menjiplak yang makin lama makin banyak dan orang yang menjiplak pun makin nggak tahu diri. Maaf bila bahasa saya kasar, tetapi memang itulah kenyataannya. Bukannya merasa bersalah dan berdosa karena sudah mencuri karya orang lain, tetapi mereka bisa bersikap tenang dan bahkan bermain sebagai yang tersakiti bila hujatan datang karena KELAKUAN MEREKA SENDIRI.

Perhatikan yang saya garis bawahi serta yang saya garis miringkan. Kalau dipikirkan baik-baik, jika seseorang bersalah dan ketahuan, tentunya mereka akan meminta maaf dan mempertanggungjawabkan kesalahan mereka sendiri. Apa yang mereka tabur, ya itu yang harus mereka tuai. Namun, sering yang melakukannya justru melarikan diri bahkan membuat drama sebagai korban, sehingga berusaha menarik simpati orang. Ini yang saya pahami, bahwa mereka ini sama sekali nggak bertanggung jawab, bahkan untuk nama baik mereka sendiri.

Sekali kamu dicap sebagai plagiat, pencuri dan embel-embel lainnya, sulit sekali untuk membersihkan embel-embel tersebut tanpa usaha yang keras.

Selain itu, sebenarnya ada apa dengan sebagian anak-anak muda kita? Mengapa mereka berupaya untuk tampil dan menjadi sorotan dengan 'meminjam lampu' orang lain? Apakah sebenarnya sebagian besar orang-orang kita haus akan perhatian dan kurang percaya diri?

Dewasa ini, lebih banyak orang yang ingin didengar dari pada menjadi pendengar. Lebih banyak orang yang bicara, dari pada diam. Entah, ini menjadi fenomena yang menyebar ataukah cuma sekedar pengamatan dangkal saya? Namun, kalau kita bicara ilmu cocoklogi, tampaknya ada keterkaitan antara ketidakpercayaan diri, keinginan untuk menjadi sorotan, dengan keinginan untuk didengar, dan keinginan untuk bicara. Lebih sedikit yang mau mendengar dan menundukkan kepala.

Ada yang salah dalam kondisi sosial masyarakat kita?

Kenapa mencuri milik orang lain terasa lebih bagus dari pada menghargai kemampuan sendiri?

Setiap orang terlahir membawa keterampilan serta kemampuan yang berbeda. Setiap orang lahir dengan membawa lampu mereka sendiri.

Jika kalian mendapati suatu karya dicurigai sebagai hasil plagiat, tolong awasi dan beritahu penulisnya ya. Saya, kalau sedang muter-muter nyari cerita di wattpad dan secara nggak sengaja nemu cerita yang jiplak plek dari novel yang udah terbit, biasanya saya mengingatkan baik-baik yang unggah cerita tersebut di wattpad. Saya minta dia buat hapus cerita tersebut, karena bisa jadi karya-karya yang diunggah, diketik ulang tanpa persetujuan penulisnya.

Seandainya kalian suka dengan karya seorang penulis dan cinta dengan cerita-ceritanya, dukung penulis tersebut dengan membeli karyanya yang orisinil. Jangan sekali-kali kalian beli karya bajakan, atau malah baca gratisan dari hasil bajakan. Kenapa? Dengan kalian membeli karyanya, kalian turut mendukung juga kondisi finansial penulis. Dengan begitu, penulis kesayangan kalian juga bisa terus berkarya dengan hati tenang.

Selamat sore dan semoga kalian sehat selalu~~ :)

(26 April 2018)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro