• GaaHina •

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

[Tema No. 6 – JALAN]

GaaHina
oleh hinatakawaii39

Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair:GaaHina
.

.

Kesal! Itulah yang Gaara rasakan, saat semua rencananya untuk pergi menghabiskan waktu berduaan bersama sang gadis pujaannya selalu gagal.

Bayangkan saja! pestival kembang api yang hanya di rayakan 1 minggu dalam setahun yang harusnya menjadi hari menyenangkan untuknya dan Hinata di tahun ini malah menjadi terganggu karena pihak pihak tidak bertanggung jawab.

Seperti saat di hari pertama akan pergi ke pestival kembang api hanya berdua dengan Hinata, tetapi secara  tiba tiba saja datanglah Hanabi, adik Hinata dua tahun lebih muda dari Hinata yang ingin ikut pergi bersama, dengan alasan tidak ada temanya yang bisa di ajak pergi.

Awalnya Gaara bersekeras menolak, namun karena tidak tega melihat wajah Hinata yang bersedih, dengan berat hati Gaara mengijinkan Hanabi untuk ikut. Dan kekesalan Gaara semakin menjadi jadi saat Hanabi tidak membiarkan sedikitpun untuknya bisa berduan dengan Hinata saat itu.

Di hari pertama pergi berduan dengan Hinata ke pistival kemang api gagal.

...

Malam kedua saat ingin merayakan pestival kembang api pergi berdua dengan Hinata kembali gagal.

Dan kegagalan Itu di sebabkan karena kedatangan Sasuke, atau rivalnya memperebutkan Hinata saat Hinata masih sendiri, dan belum resmi mejadi kekasih Gaara. Saat itu sebenarnya GaaHina sudah akan pergi tapi karena kedatangan Sasuke membuat Gaara tidak jadi pergi bersama Hinata.

Kedatangan Sasuke ke apertemen Hinata atau lebih tepatnya apertemen yang di tinggali Hyuga Hinata, Hyuga Neji, dan Hyuga Hanabi, dengan alasan untuk mengerjakan tugas sekolah yang harusnya masih bisa di kerjakan di lain waktu, tugas yang lakukan perkelompok dan secara ajaibnya Sasukelah rekan kelompok Hinata, awalnya Gaara protes dengan Kelompok yang di pilihkan Kakashi Sensei, tapi bersukurlah ada Hinata yang selalu bisa menenangkan Gaara. Walaupun dengan hati yang tidak terima Gaara menerima keputusan dari Senseinya

"Baiklah kau berhasil menggagalkan kencanku, tapi tidak akan ku biarkan kau bisa mendekati Hinata" gumam Gaara, dengan melemparkan pandangan membunuh pada Sasuke  dan tentu saja langsung di balas Sasuke dengan seringayainnya, karena telah berhasil menggagalkan kencan Gaahina. Dan malam ke dua ingin pergi ke pestival kembang api pun di habiskan Gaara dengan terus mengutuk Sasuke yang terus berusaha mencari kesempatan mendekati Hinata.

...

Malam ketiga, ke empat, dan ke lima, kembali gagal, dan itu di sebabkan karena ulah Matsuri, gadis yang sangat tergila gila pada Gaara, berpura pura tidak sengaja membuat Hinata terjatuh dari tangga sekolahan, dan akibat jatuh itu, Hinata mengalami cedera kaki yang mengharuskyan menginap di rumah sakit beberapa hari, dan tentu saja setelah mengetahui semua itu Gaara tidak tinggal diam dengan memberikan ancaman yang membuat Matsuri bahkan tidak akan pernah lagi berani menggangu  Hinata.

...

Hari ke enam ingin merayakan pestival kembang api pun kembali gagal, dan kegagalan itu di karenakan Neji. Niisan dari Hinata yang melarang Hinata untuk pergi malam dengan alasan, Neji masih khwatir akan kondisi Hinata yang baru keluar dari Rumah sakit.

....

Dan sekarang tibalah hari terakhir pestival kembang api. Di mana arloji mahal milik pewaris perusahaan Sabuku sudah menunjukkan pukul 19.00

"Malam ini tidak akan ku biarkan hal sekecil apapun menggagalkan  kepergian kita Hime" gumam Gaara dengan yakin saat dirinya sudah berdiri tepat di depan pintu apertemen yang di tinggali Hinata! Hanabi dan Neji.

Tok! Tok! Tok!

Srettt!

Dengan cepat pintu kediaman Sang kekasih pun terbukan, membuat Gaara yang berada di depan pintu langsung memperlihatkan sedikit senyuman yang sudah lama dia latih hanya untuk sang Kekasih. Tapi sebelum senyumanya terlihat oleh yang membuka pintu, Gaara tidak jadi menujukanya, itu dikarenakan yang membuka pintunya adalah Hanabi adik dari Hinata.

"Hinata-Neesan sudah pergi"
to The point Hanabi saat memunculkan kepalanya di balik pintu, ketika melihat Gaaralah yang mengetuk pintu kediamannya.

"Sasuke-Niisan yang menjemput, setengah jam tadi" sambung Hanabi saat melihat Gaara menyengitkan dahinya.

"Sasuke?" ulang Gaara memastikan jika tidak salah mendengar nama.

"Ha'i Sasuke-Niisan yang menjemputnya" ulang Hanabi, dan mulai mengeluar kan sesuatu yang ada di saku celannya.

"ini" Hanabi ketika sudah berhasil mengeluarkan ponsel di sakunya dan langsung mengarahkan pada Gaara yang masih berada di depan pintu.

"posel Hinata Neesan tertinggal saat pergi, dan sekarang aku mau mandi dulu jaa Gaara-Nii"
setelah Gaara mengambil ponsel Hinata di tangan Hanabi, Hanabi langsung menutup pintu tampa permisi pada Gaara.

"Kemana Sasuke membawa Hianta?" Tahan Gaara pada pintu yang sudah akan tertutup

"Aku tidak tau"

Mendengar jawaban Hanabi Tampa membuang waktu Gaara langsung pergi dari apertemen Hinata dengan berlari.

Sebenarnya keterkejutan Gaara saat mendengar nama Sasuke itu karena di sebabkan Sasuke itu adalah Rivalnya saat memperebutkan Hinata dulu, dan Gaara sangat mengenal Sasuke akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang di inginkanya.

Dan menhenai pertarungan antara merebutkan Hinata tidak ada yang tau selain Gaara dan Sasuke sendiri.

Tapi Gaara binggung kenapa Hinata pergi dengan Sasuke di saat malam ini Hinata ada janji denganya.

...

Di pestival kembang api.

"Kemana sebenarnya kau Hime?" Gomam Gaara yang merasa lelah saat mencari keberadaan Hinata tapi tidak kunjung ketemu.

"Di mana kau membawanya Sasuke" kesal Gaara saat dirinya sudah di depan mobilnya.

"Lihatlah! apa yang akan ku lakukan padamu setelah aku berhasil menemukanmu Sasuke" runtuk Gaara dengan terus melihat kiri dan Kanan di sekitarnya.

Sudah lebih satu jam Gaara mencari keberadaan Hinata di wilayah pestival kembang api berlangsung tapi tidak menemukan Hinata maupun Sasuke, bahkan Gaara sudah beberapa kali menelpon Neji! Dan Sasuke! tapi tidak ada satupun yang menjawab telponnya.

Jam 9-30! Ulang Gaara yang sudah tidak dapat di hitung sudah seberapa seringnya Gaara melihat arloji mahalnya.

"Dimana kau Hime?" frustasi Gaara dengan mengacak rambutnya tampa peduli orang orang si sekitar yang memperhatikanya saat ini.

"Gaara-kun! Kenapa kau sendirian, apa kau sudah putus dengan Hinata?" Matsuri yang tiba tiba ada di samping Gaara dengan ikut diduk di depan mobil Gaara tampa ada rasa takut  saat teringat Gaara pernah mengancamnya ketika membuat Hinata terjatuh.

Gaara yang didekati Matsuri langsung melemparkan tatapan tidak suka pada Matsuri, wanita yang tidak pernah lelah mengejarnya.

"Hy! jangan melotot padaku seperti itu? Tadi! aku melihat Hinata bersama dengan Sasuke saat aku di jalan menuju kesini, dan tadi perilaku Hinata terlihat aneh" adu Matsuri pada Gaara.

"Di mana kau melihatanya? dan aneh seperti apa maksudmu?" selidik Gaara yang butuh penjelasan.

"Di jalan tidak jauh dari sini, dan sepertinya saat itu Hinata terlihat tengah mabuk saat it-

Perkataan Matsuri langsung terhenti saat dengan tiba tiba Gaara mencengkram bahu Matsuri.

"Hinata bukan gadis sepertimu, pergi sana" usir Gaara, karena tidak tahan gadis yang di cintainya di jelek jelekan saat Gaara sudah melepas cengkramanya dari pergelangan tangan Matsuri.

Orang orang yang berada di sekitar parkiran pura pura tidak mendengar marah Gaara pada Matsuri saat ini.

"Jika kau tidak percaya tidak masalah, aku hanya ingin memberitahumu kebenaranya karena aku tidak ingin orang yang ku cintai terluka" setelah mengatakan itu Matsuri pergi meninggalkan Gaara dengan menyeringai. Meski malu tengah di tatapi banyak orang.

"Hinata terlihat tengah mabuk" perkataan Matsuri kini berputar putar di kepala Gaara seperti kaset.

"Pasti Sasuke yang membuatnya mabuk?" Pikir khwatir Gaara, karena Gaara sangat mengenal gadis seperti Hinata tidak mungkin mabuk.

"Apa Sasuke membawa kerumahnya? Tapi tadi kediaman uciha sangat sepi" ingat Gaara yang sempat pergi kesana memasitikan Sasuke tidak membawa Hinata kesana.

"Apa jangan jangan-" tampa melanjutkan pwrkataanya Gaara langsung masuk mobil dan menginjak pedal gasnya dengan kecepatan penuh.

....

Kediaman Uciha...

Tidak butuh waktu lama kini mobil Gaara sudah berhenti tepat di depan rumah besar kediaman Uciha.

Sempat ada ribut sebentar dengan penjaga gerbang saat Gaara bersekeras ingin melewati pintu Gerbang tapi semua itu bukanlah masalah besar untuk seorang Sabaku Gaara.

"Mobil yang sering Sasuke pakai ada di parkiran mobil, Sasuke pasti ada di dalam rumah" pikir Gaara dengan bergegas mendekati pintu kediaman Uciha yang terlihat gelap dan sepi.

"Jika Hinata memang benar di sini habis ka-" perkataan Gaara terhenti saat melihat keberadaan Sasuke bersandar di depan pintu.

"Dimana Hinata?" Emosi Gaara yang sudah memuncak dengan sudah mencengram kerah baju leher Sasuke.

"Dia tidak bersamaku" Sasuke berhasil melepaskan cengkraman Gaara pada kerah bajunya.

"Aku bukan orang yang bodoh dengan mudahnya di bohongi, katakan padaku di mana Hinata sekarang?"

Bugh!
Gaara memukul tepat diwajah Sasuke, karena merasa sangat emosi.

Pukulan Gaara membuat Sasuke tersungkur dengan darah sedikit darah keluar dari sudut bibirnya.

Jam 10 malam tepat, lihat Sasuke pada jam arlojinya saat Gaara melewatinya.

"Setidaknya 1 jam lagi baru kau datang kesini Gaara" gomam Sasuke tentu saja tidak di dengar oleh Gaara, Sasuke mulai mengejar Gaara agar tidak menuju kamarnya di mana Hinata berada sekarang ini.

"Kau tidak berhak masuk kerumah orang dengan seperti ini Sabaku Gaara" tegas Sasuke ketika sudah berada di depan Gaara saat Gaara ingin menaikki anak tangga menuju kamarnya.

Gaara dan Sasuke sebenarnya adalah teman sejak kecil bahkan bisa dikatakan Sahabat. Tapi semenjak kedatangan Hinata sekatika status mereka berubah menjadi sebuah rival walaupun di dalam hati mereka masih terdapat rasa peduli walaupun hanya sedikit.

"Apa kau ingin aku mengobrak abrik rumahmu in-"

"Itai"
Perkataan Gaara seketika terhenti saat melihat di arah belakangnya kini Hinata terjatuh terduduk di lantai.

Terkejut! Kini Sasuke dan Gaara benar benar terkejut melihat jatuhnya Hinata, dan sekarang mereka berdua seketika mendatangi Hinata.

"Gaara-kun kau kah ini eeg!?" Remang remang Hinata melihat wajah Gaara, dan mulai membungkus wajah Gaara dengan kedua telapak tanganya saat Gaara berjongkok di depanya, karena saat ini di dalam rumah Sasuke sedang gelap dan hanya sedikit penchayaan.

"Kau mabuk Hime?" Sambung Gaara yang mencium aroma alkuhol dari bau mulut Hinata saat bicara.

"Gaara-kun! ka-ki egg! Ku sakit eeg?" Adu Hinata dengan menujuk lututnya.

"Apa yang kau lakukan padanya?" Tatap tajam Gaara pada Sasuke, yang saat ini juga berjongkok di samping Hinata di lain tempat dengan Gaara.

Tidak peduli dengan pertanyan dan tatapan tajam Gaara, kali ini Sasuke hanya fokos memeperhatikan Hinata yang terduduk dengan kaki yang tertekuk di arah masing masing kanan dan kiri.

"Jangan marah pada Sasu- eeg! Sasuke-kun itu orang yang baik eeg! Gaara-kun gendong aku, aku ingin duduk di sopa eeg!, dan kenapa di sini gelap sekali eeg!, mataku susah melihat" rengek Hinata mengakat kedua tanganya minta di angkat oleh Gaara.

Sebenarnya Gaara kesal melihat kondisi Hinata yang mabuk seperti ini tapi melihat Hinatanya menjadi berbeda menjadi manja seperti ini entah kenapa hal itu membuat Gaara merasa senang akan tingkah Hinata.

"Kita akan bicarakan hal ini lain kali" ancam Gaara pada Sasuke dan tidak lupa dengan tatapan tajamnya.

Setelah mengatakan itu tampa membung waktu Gaara langsung mengakat Hinata ke gendonganya.

Sasuke yang melihat adegen GaaHina di depanya hanya bisa menghela nafas dengan sama sekali tidak peduli dengan ancaman Gaara.

"Kau ingin kemana?" Heran Sasuke saat melihat Gaara bukan menuju sopa, tapi menuju pintu keluar Rumah.

Tampa menjawab pertanyaan Sasuke Gaara terus berjalan.

"Gaara berhenti" kini Naruto tepat berada di depan Gaara dengan tubuh terasa panas dingin saat Gaara berniat keluar dari pintu yang masih terbuka saat dirinya menerobos masuk tadi untuk mencari Hinata.

Melihat keberadaan Naruto dan Ino yang secara tiba tiba di depanya membuat Gaara menyengitkan dahinya tanda binggung.

"Gaara! Jangan pergi dulu" bujuk Naruto dengan perlahan menutup pintu yang terbuka di belakangnya.

Gaara sama sekali tidak memindahkan tatapan tajamnya pada Naruto dan Ino di depanya saat ini.

"Sudahlah kita ceritakan saja semuanya Naruto" usul Ino ketika tatapan tajam Gaara mengarah padanya.

"Ada apa di sini" selidik Gaara yang seakan ada yang di tutupi darinya.

"Ino-chan eeg! kakiku rasanya sakit di sini" Hinata mengadu pada Ino dengan kembali menujuk kakinya yang sakit saat masih di gendongan Gaara.

"Kami akan beritahu semunya tapi duduklah dulu, lagi pula kasian Hinata kakinya sedang sakit" Ino berusaha membujuk Gaara kembali agar tidak keluar pergi.

Naruto mengaguk ngagugkan kepalanya tanda menyetujui ucapan Ino.

"Iya Gaara-kun eeg! Kita duduk dulu saja eeg! Kakiku terasa sangat Sakit" dengan nada sedih Hinata memeluk leher Gaara menggunakan kedua tanganya untuk berpegangan.

"Nyalakan lampunya Tame! Sudahlah biar kan Gaara tau sekarang, jika Gaara membawa pulang Hinata dalam keadan seperti ini, aku bisa di bunuh Neji" Triak Naruto yang  merasa takut Gaara akan tetap pergi.

"Hn" sahut Sasuke.
Dan seketika lampu rumah Sasuke menyala sempurnya dengan sekali ketikan remot di tangan Sasuke.

"Terang sekali eeg!" senang Hinata saat lampu sudah menyala.

Terkejut! Gaara benar benar terkejut saat melihat di sekitar nya banyak ballon bermacam macam warna bergantungan dengan bercampur vita dan di tambah poster besar yang bertuliskan Happy Birthday Sabaku Gaara.

"Apa semua ini?" Sekarang mata Gaara tertuju pada keberadan Kiba, Sai, Sakura, Di dekat Sasuke yang berada di dekat sopa saat Gaara membalik tubuhnya.

"Sebenarnya mala-"

"Ha-ppy Bir-thday Sa-ba-ku Gaa-ra" eja Hinata saat mata Hianta tertuju pada poster yang menggantung besar. Memotong perkataan Sakura

"Ah iya! aku lupa hari ini kan ulang tahun Gaara-kun" senyum Hinata masih di gendongan Gaara dengan langsung

"Cup!
Hinata mencium pipi Gaara.

"Aishiteru" senyum Hinata saat sudah mencium pipi Gaara tampa rasa malu di liat oleh teman temanya.

Melihat tingkah Hinata membuat Semua orang yang berada di sana benar benar terkejut, saat Hyuga Hinata yang terkenal pemalu bisa melakun hal itu di depan orang.

Sedangkan Gaara yang mendapat perilaku itu dari Hinata bukan main terkejutnya.

....

Kali ini Gaara! Hinata! Sasuke! Ino! Sai! Naruto! Sakura! Kiba! Sedang duduk berkumpul di ruang tamu kedian uciha untuk menjernihkan sesuatu yang harus Gaara ketahui.

"Gaara-kun masih sakit tiupin eeg!" rengek Hinata yang masih mabuk saat kedua kakinya sudah berada di atas paha Gaara saat mereka berdua sudah duduk di sopa panjang. Sedangkan yang lain dudum di sopa dan ada yang di lantai.

Melihat kelakuan Hianta yang seperti anak anak saat mabuk membuat Ino dan Sakura hanya bisa menahan senyum saat Gaara menuruti keinginan Hinata untuk meniup sakit di bagian kaki Hinata.

"Sebenarnya malam ini Hinata dan kami semua ingin merayakan ulang tahunmu, tapi tidak disangka tiba tiba Hianta mabuk saat tidak sengaja meminum minuman Ber akhol milik Otousanku yang dosisnya tinggi jadi Hinata menjadi seperti ini" Sesal Naruto.

"Tapi Gaa-"

Perkataan Naruto tehenti saat Hinata
"Gaara-kun kepalaku terasa berputar sekarang" Hinata lansung mengganti kepanya yang berada di paha Gaara sekarang.

"Gaara-kun aku boleh tidurkan eeg!"

"Hn" jawab Gaara dengan mengelus pelan pucuk kepala Hinata agar tidak pusing lagi.

Melihat perilaku Gaara yang begitu baik pada Hinata membuat Ino dan Sakura hanya melonggo.

"Terus?" Gaara butuh penjelas lebih detail sekarang.

"Ini kue yang di buat oleh Hinata untukmu, tapi karena Hinata mabuk kami binggung mau seperti apa sekarang" Ino ikut menimpali dan mengabil kue dari bawah lemari yang bertuliskan Happy Birthday Gaara-kun.

"Tapi Gaara, kenapa kau datang secepat ini saat kami belum mengirim pesan pada ponsel Hinata untuk memberimu kode kau harus kesini?" Penasaran Kiba.

"Aku bertemu dengan Matsuri dan dia mengatkan Hinata terlihat mabuk saat dengan Sasuke" jelas Gaara dengan sekilas matanya tertuju pada Sasuke.

"Oh.." yang mendengar mengaguk agungukan kepala tanda paham.

"Jadi Bagaimana sekarang?" Tanya Kiba agar jelas harus seperti apa.

"Sepertinya Hinata tertidur" Sai membuka suara, dengan tidak peduli pada perkataan Kiba barusan.

"Arigatuo untuk kejutan ini" pertama kalinya Gaara berterimakasih.
"Aku akan membawanya pulang sekarang" Gaara perlahan mengakat Hinata kegendonganya.

"Jika kau bawa pulang Hinata dalam kondisi seperti itu aku bisa di bunuh Neji Gaara" keringat mulai kembali bercucuran.

"Aku yang akan mengurus semuanya" jelas Gaara saat Hinata sudah di gendonganya.

Mendengar jawaban Gaara, membuat Naruto langsung menghela nafas lega, karena Naruto sangat mengenal bagaimana sifat dari Sabaku Gaara.

"Telalu memikirkan untuk pergi berdua denganmu merayakan pestival kembang api, aku jadi tidak ingat ulang tahunku malam ini Hime, tapi terimaksih untuk kejutanya" ucap Gaara dalam hati, dengan sedikit tersenyum saat masih menggendong Hinata yang masih tertidur.

Ternyata pergi merayakan pestival kebang api berdua dengan Hinata untuk tahun ini menjadi Gagal total.

~~~~~~♡ FIN ♡~~~~~~

Ceritaku bertema (jalan)
Entahlah ini sesuai tema atau tidak harap di makliminya karena saya seorang pemula jadi tidak begitu pahan dengan tema ceritan😊

Mohon maaf jika ada ketidak sengajaan typo bertebaran

Vote dan komentar kalian semangat bauatku

Arigatuo

Klik😉
👇

—°●°●°●°—

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro