Nonton Bioskop

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari ini karena si Futa ulang tahun yang ke berapa entah saya pun tak tahu, jadi para anggota Furai pengen nonton film yang baru diputer akhir-akhir ini ya kalian tahu lah judulnya "KKN di desa penari". Apakah mereka berani nontonnya? Oh tentu saja, tidak ahahaha //dikemplang Kohei. Oke, mending kita lihat aja mereka yang udah siap-siap dari pagi buat nonton, saking semangatnya mereka bahkan gak bisa tidur tadi malem.

"Kou-ni nanti kita mau nonton film apa?" tanya Futa.

"Film KKN."

"Eh itu bukannya film diatas 18 tahun ya?" tanya Misaki.

"Emang kenapa kalau diatas 18 tahun?" tanya Futa.

"Itu berarti ada adegan dewasa sama kekerasannya, anak kecil gak boleh nonton."
kata Aoi.

"Eh beneran? Aku malah gak tahu, kukira semua umur bisa nonton." kata Kohei dengan muka nyesel karena tahu kalo tuh film emang dikhususin buat orang dewasa.

"Duh Kou-ni kalo milih film horor lain kali dilihat dulu dong rating umurnya, jangan asal pilih."

"Maaf Aoi, Kou-ni gak tahu."

"Terus jadinya gimana?" tanya Futa.

"Em tadi aku lihat katanya ada yang versi cut, jadi aman buat ditonton sama anak dibawah umur." kata Yamato sambil nunjukin hapenya.

"Serius? Akhirnya bisa nonton bareng kalian." kata Kohei yang langsung berubah jadi seneng.

"Terus mau nonton jam berapa kita?" tanya Misaki.

"Hmm sore aja gimana? Kita ambil yang jam 4 aja biar sekalian malem mingguan." usul Kohei.

"Yeye malem Minggu nonton bioskop!" kata Futa yang udah seneng banget.

"Ya okelah. Jadi sekarang mandi dulu sana." kata Aoi.

"Kan masih pagi." kata Yamato.

"Biar bersih aja! Udah yang lain juga mandi sekarang!"

"Iya."

Semuanya langsung pada bersiap dan mandi, setelahnya mereka pun makan ya walaupun tuh film mulainya sore tapi mereka udah ribet dari jam 10. Menjelang jam 1 mereka udah siap-siap berangkat, mereka memutuskan buat pesen Gcar tapi setelah dapet 1 malah suruh dicancel karena macet, mau pesen lagi harganya malah tambah naik.

"Kou-ni gimana dong? Kita naik apa ke sananya?" tanya Futa.

"Kita naik angkot aja gimana?"

"Emang ada?" tanya Yamato.

"Ada. Ayo kita nunggu di depan gang." ajak Kohei yang diikutin sama yang lain yang mukanya udah kelihatan suntuk gegara kelamaan nunggu kendaraan yang bakal ngangkut mereka.

Tak perlu waktu lama akhirnya sebuah angkot berwarna merah pun datang, mereka segera menaiki mobil angkot tersebut sambil sibuk menghitung uang untuk membayar nanti, tak lama seorang ibu-ibu dengan ketiga anaknya bertanya kepada Kohei.

"Ini pada mau kemana masnya?"

"Mau ke Rv bu."

"Oh kalo gitu bareng aja, saya juga mau kesana."

Saat sampai di sebuah perempatan lampu merah mereka turun dan naik angkot sekali lagi dengan nomor yang berbeda, kalo tadi angka 11 sekarang mereka naik yang angka 25. Meskipun jaraknya lumayan jauh namun mereka bisa sampai dengan cepat, sampailah mereka di depan gedung Rv tapi tiba-tiba hujan mulai turun, membuat mereka segera berlari masuk ke gedung tersebut.

Sampai di dalam mereka langsung bertanya kepada satpam yang menjaga di depan, "Permisi pak, bioskopnya di sebelah mana ya pak?" tanya Yamato.

"Oh mas jalan aja lurus ke depan terus nanti belok kanan. Nah ada eskalator terus naik 2 kali."

"Oh oke, terima kasih pak."

Aoi dan Misaki malah kelihatan ragu pada Yamato yang menanyakan tentang arah bioskop tersebut, namun Kohei mempercayakan Yamato bahwa dia pasti bisa mencari bioskop tersebut. Menyusuri lorong yang lantainya super duper mengkilap dan licin mereka berhasil menemukan eskalator dan sampailah di bioskop. Namun ternyata mereka harus mengscanning sebuah kode QR melalui sebuah aplikasi.

"Hah gimana nih? Aku gak punya aplikasinya." kata Aoi.

"Ya udah coba download dulu." saran Kohei yang juga langsung mengeluarkan handphonenya dan mulai menginstal, namun saat daftar mereka harus memasukkan nomor nik yang tentu saja mereka tak ingat.

Yamato mencoba menggunakan kamera biasa, namun kata pak satpam jika tidak melalui aplikasi maka tak bisa. Sempat kecewa tapi pak satpam memperbolehkan masuk, "Gak punya juga gak papa kok."

Setelahnya mereka berlima masuk dan segera membeli tiket film tersebut, tetapi...

"Maaf ya mas, untuk film KKN nya sudah habis."

"Yah.." keluh mereka semua yang sudah capek-capek datang.

"Tapi masih ada yang serem, ini film kuntilanak 3. Ya masih merinding-merinding sedikit lah."

"Jadi gimana? Mau?" tanya Kohei.

"Yaudah itu aja." kata Misaki.

Semuanya pun sepakat untuk menonton film lain, ya kali mereka udah capek-capek dateng terus gak jadi nonton. Tiket pun sudah dipesan dan studio 4 lah yang mereka dapat, tapi mereka harus menunggu selama setengah jam karena studionya masih digunakan oleh orang lain. Selagi menunggu mereka bermain hp, Futa ingin membeli makanan dan minuman sebagai teman menonton namun Aoi dan Kohei bilang tidak usah karena mahal, hahaha bokek //ditabok Kohei.

"Masih lama banget ya ini?" kata Futa yang udah gak sabaran.

"15 menit lagi kok." kata Aoi.

Entah dari studio mana, pintu exit itu terbuka dan menyebabkan mereka berlima kaget karena suara dari dalam yang amat keras.

"Itu film horor apa?" tanya Misaki.

"Bukan, itu film action." kata Aoi.

"Oh, kenceng banget suaranya." kata Yamato.

Studio 4 pun sudah selesai di jam 15.57, mereka pun segera masuk tak lupa menunjukkan tiket bioskopnya. Sambil mereka mencari tempat duduk dan ternyata ada di urutan ketiga dari depan, nah loh film horor tapi nontonnya di depan, sakit jantung dah langsung.

"Eh foto-foto dulu ges." kata Misaki.

"Ayo."

Mereka berfoto sambil menunggu film yang akan ditayangkan walaupun nunggunya itu bisa dibilang lama. Layar bioskop menampilkan berbagai macam trailer film lain yang akan tayang di bioskop. Lampu pun mulai dimatikan karena film akan segera dimulai dan mereka pun menonton dengan tenang. Yamato yang tengah sibuk menonton dengan serius sambil menyandarkan tubuhnya di kursi merasa bahwa kepalanya ditendang-tendang oleh penonton yang duduk di belakangnya.

Sepanjang film mereka disuguhi oleh jumpscare yang membuat satu studio berteriak. Misaki, Futa dan Aoi berteriak karenanya, sedangkan Yamato dan Kohei cuma ngintip-ngintip nontonnya. Sekitar 1 jam lebih mereka menonton akhirnya mereka memutuskan untuk berbelanja terlebih dahulu sambil mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan. Turun dari eskalator sebanyak 3 kali mereka pun menemukan sebuah toko buku, Yamato dan Futa langsung mengincar buku komik yang 10 ribu dapat 3, yah walaupun komik bekas. Tapi walaupun bekas mereka tetap saja bingung dengan pilihan tersebut, membuat ketiga temannya itu menunggu hingga suntuk. Sekitar beberapa menit akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah, sambil melihat arah pulang mereka menyusuri sambil mengingat jalan.

"Tunggu, perasaanku tadi kita turunya tiga kali deh." kata Yamato.

"Enggak kok, bener." kata Aoi.

"Aku ngerasa tadi harusnya kita turun dua kali aja. Kan naik buat ke bioskopnya dua kalo, terus tadi kita turunnya tiga kali."

Merasa bimbang dengan pernyataan Yamato mereka malah mengikutinya dengan naik satu lantai lagi. "Eh iya ya, tadi kita kelebihan." kata Aoi.

Yamato terus berjalan sambil mengingat jalan yang mereka lalui tadi, tapi seingatnya dia tidak melewati lorong yang banyak toko bajunya. Tetapi di tengah ia pun berhenti sambil bilang, "Kayaknya tadi kita gak lewat sini deh."

"Yah, terus gimana kita pulangnya?" kata Futa.

"Masa kita nyasar sih?" kata Misaki.

"Kalian tenang dulu, gimana kalo kita makan aja dulu. Ini udah lewat jam makan malem loh." usul Kohei.

"Ya udah deh, ayo." kata Futa.

Mereka membeli makanan dan minuman di beberapa kios, meskipun harganya mahal tapi mereka tetap beli karena perut mereka sudah lapar. Setelah membelinya lalu mereka memilih untuk langsung pulang karena malam itu sudah menunjukkan angka 8. Naik angkot 2 kali dan sampailah mereka di Sharehouse, Aoi langsung menyuruh mereka untuk mandi.

Setelah semuanya mandi mereka pun makan malam bersama sambil mereview film yang mereka tonton.

"Filmnya bagus sih cuma gak terlalu serem." kata Futa.

"Futa gak takut nonton film horor?" tanya Kohei.

"Enggak. Orang hantunya juga jelek gak serem."

"Ya ampun, ada ya orang yang bilang hantunya jelek." kata Misaki.

"Emang bener hantunya jelek." kata Yamato yang langsung ditanggapi oleh Futa dengan anggukan.

"Jadi gimana? Kalian seneng apa nyesel?"

"Kita seneng kok Kou-ni, makasih ya Kou-ni udah ngajak nonton kita." kata Futa.

"Sama-sama, dan selamat ulang tahun juga Futa." kata Kohei sambil mengelus rambut oren milik Futa.

"Semuanya terima kasih banyak." kata Futa yang langsung mendapat pelukan hangat dari para member Furai. Hari ini adalah hari yang sangat spesial untuk Futa dan Furai.

The end.
























Nyesel sih gak bisa nonton KKN tapi gak papalah, lagian pas ngecek di bioskopnya ternyata versi uncut jadi gak aman buat ditonton sama adek
•́  ‿ ,•̀ (author juga belum punya KTP haha)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro