01.Mawar lagi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Ara, sepertinya kamu dapat Bunga lagi nih sayang" kata Lia- Mama menghampiriku di meja makan dengan bunga di tangan kanan nya.

"Lagi Ma ? " kataku terkejut. Dan dijawab anggukan oleh Mama.

Beberapa, hari ini aku sering sekali menerima bunga Khusus nya Bunga Mawar. Aku selalu menerimannya. Entah, siapa pengirim bunga ini.
Dan setiap, bunga yang di kirimkan pasti ada secarik surat. Aku selalu membaca surat itu. Surat ini seperti memberikan petunjuk kepadaku.

Gua hari ini pakai baju putih, celana kotak-kotak. Lo jangan lupa cari gua. Gua tau lo sekolah di SMA Bakti Negara.

Hari ini, isi suratnya membuat aku pusing apa maksud si pengirim. Hari ini, hari kamis dan semua murid memakai baju putih dan celana kotak-kotak. Bagaimana aku bisa mencarinya. Aneh memang.
Sampai- sampai aku lupa memperkenalkan diri nama ku Karina Azahra Alasta. Aku Biasa di panggil Karin oleh teman di sekolah. Tapi kalo di rumah aku di panggil Ara.
Aku sekolah di SMA Bakti Negara aku duduk dikelas 12. Pacar?... tentu ada nama pacaku Adalah Julian. Ia satu sekolah dengan ku. Tetapi, kami berbeda kelas. Julian kelas 12 Ipa 3 sedangkan aku 12 Ipa 1. Aku baru pacaran dengannya 2 bulan. Masih hangat-hangatnya. Hehe...

Aku punya 2 orang Kakak. Kakak pertamaku bernama Rian Putra Alasta. Dia sekarang sedang ber-kuliah di luar negeri.
Kakak keduaku bernama Keysa Putri Alasta. Dia sekarang sedang kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Kakak perempuan ku yang satu ini adalah hijabers. Dia selalu, menyuruhku untuk memakai hijab tetapi aku belum siap untuk memakai nya. Mungkin suatu saat nanti aku akan memakai hijab.

"Ma, aku berangkat yah ?" kataku pamit menghampiri Mama yang sedang mencuci piring kotor.

"Ngga bareng Kakak Keysa ?" kata Mama menyalakan keran air untuk mencuci tangan nya yang kotor.

"Ngga Ma. Aku lagi ingin naik angkot" kataku sambil membantu Mama menaruh piring yang sudah bersih kedalam rak piring.

"Yaudah. Hati-hati ya nak" kata Mama mendekati ku.

"Aku jalan yah Ma. Assalammualaikum." kataku pamit meminta restu mencium tangan Mama ku dan mencium pipinya.

🎓👓🎒

Kali ini, aku harus berjalan kaki untuk ke-halte. Jarak halte dari rumah ku tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai kesana.
Pagi hari ini, bener- benar cerah aku sangat suka dengan suasana ini suara burung menemani langkahku, bentuk awan seperti ombak bergulung- gulung menurutku dan udara yang sejuk. Sangat menyenagkan terimakasih Tuhan. Dan sampai pandanganku jatuh pada seorang lelaki yang sedang memanaskan motornya di depan rumah. Entah rumah siapa.

"Ya Tuhan, gantengnya ciptaanmu." kataku dalam hati yang terpesona pada ketampanan pria itu. Dengan gaya- nya rambut klimis, badan tegap, tubuh tinggi, kulit hitam manis, alis tebal, hidung mancung udah kaya perosotan TK dan dia memakai jas sekolah berwarna abu-abu. ganteng.

"Woy... lo kenapa ? Gua ganteng." Tanya orang itu sedikit teriak. Membuat lamunan ku buyar. Dia tampak bingung melihatku. Aku rasa dia ngga suka diperhatiin. Tapi, gila nih cowok PD gila. Eh... tapi emang bener sih. Hehe...

"Ekh... ngga sorry"
kataku pendek lalu pergi meninggalkannya. Aku sangat malu sungguh. Aku ketahuan memperhatikan- nya. Aku, mempercepatkan langkahku yang tadi nya santai sekarang express. Ya Tuhan, aku baru ingat kalo aku udah punya pacar.

"Astagfirullah ... Astagfirullah ..." gumanku dalam hati untuk mengusir setan penggoda dalam tubuh ku. Saat aku sampai halte menunggu tak terlalu lama angkot pun datang. Aku pun langsung menuju sekolah.

👹🌈🚌

"Gua mau beli Mie rebus. Lo berdua mau apa ?" Tanya Tiara kepada ku dan Rin. Yang sudah tak sabar ingin cepat-cepat makan. Asal kalian tahu yah. Kami ini, baru saja ulangan harian mendadak Matematika. Kami sama sekali belum ada persiapan untuk ulangan ini. Hanya, diberi waktu 10 menit untuk membaca. Ditambah soal-nya yang beranak udah kaya baso beranak aja soalnya. 10 soal anaknya 3. Aku rasa ulangan kali ini aku akan terkena remedial. Nasib otak pas- pasan. Huhu...

"Samain aja kaya lo"

"Gua juga Tir." sambung Rin. Dan di jawab anggukan oleh Tiara. "Karin, sabtu ini Hangout yuk ?" ajak Rin kepadaku yang sedang asik memperhatikan sekitar.

"Kemana ?" Tanyaku singkat

"Ke- pantai aja yuk. Udah, lama nih ngga Kepantai." usul Rin. Dengan amat bersemangat mengusulkan pergi kepantai.

"Em... boleh." jawabku pendek. Tak lama, Tiara sampai dengan membawa nampan yang berisikan makanan pesaran kami.

"Ini makannya udah sampe" kata Tiara. Sambil membagikan pesanan kami.

"Makasih cantikku." kataku memuji Tiara. Sebagai tanda berterima kasih. Karena, rela antri berdesak- desakan demi kami untuk memesan makanan.

"Sama- sama jelek" jawab Tiara tersenyum kepadaku dan memakan makanannya. Aku tidak membalas perkataannya karena memang seperti itu lah Tiara.

Tiara adalah temanku. Kami berteman dari kami kelas 6 SD. Bayangkan Lama sekali bukan ? Sampai, hari ini kami masih berteman. Tiara memiliki wajah yang manis, kulit kuning langsat, memiliki dua lesung pipi dan memiliki tinggi ideal seperti model. Karena, dia keturunan orang Jawa-Jepang. Ibu-nya orang Solo dan Bapak-nya orang Jepang. Selain memiliki wajah yang manis Tiara orang yang sangat kuat. Dia bisa melakukan Karate. Bahkan, dia pernah mewakili sekolah ini dan mendapatkan juara 2 dalam perlombaan bergengsi setingkat kabupaten. Tapi, sayang Dia jomblo.

"Apa lo bilang cewe gua jelek ?" teriak seseorang dari ujung meja yang kami duduki. Karena, posisi kami berada paling pojok. Membuat kami bertiga menengokan kepala kami ke arah kanan untuk mencari sumber suara. Dan sekarang sudah ada 4 cowo ganteng dihadapan kami.

"Kutu lo bilang cewe gua jelek" kata Julian. Menjitak kepala Tiara dan duduk di sampingku dan di ikuti oleh 3 temannya.
3 temannya itu bernama iki, Irul dan Zaki.

"Bangke sakit mongki" kata Tiara mengelus-elus kepalanya.

"Bau dong sayang" jawab Iki. Berusaha menggoda Tiara.

"Lo tuh Bau!" jawab Tiara sinis.

"Ukh... makin cinta deh Abang sama kamu" kata Iki semakin menjadi-jadi. Sambil memasang wajah menggoda.

"Ikhs... apaan sih lo" kata Tiara. Menabok muka Iki karena Tiara sangat terganggu. Kami berlima hanya bisa tertawa melihat mereka bertengkar. Walau pun Iki terbilang tampan dan Iki sudah menembak Tiara berkali-kali, tetapi Tiara sangat risih bila didekati oleh Iki. Menurutnya buat apa pacaran kalo ngga suka.
Cuma buat cari ketenaran ? Buat Tiara itu ngga perlu.

"Kamu udah makan Ay ?" Tanya ku ke Julian.

"Udah tadi" jawabnya singkat.

"Trus kenapa kesini? " tanyaku heran. Sambil menghabiskan mie yang tinggal tersisa kuahnya saja.

"Cari kamu-lah sayong. Abisnya aku ke-kelas kamu. Kamunya ngga ada" jelas Julain.

"Kira aku kamu ngga inget sama aku. Dari pagi ngga chat aku" kataku yang mulai sebal.

"Ukh... gitu aja marah. Aku kesiangan tadi Ay ditambah lagi Hp aku mati. Lupa ngga aku isi baterainya" jelas Julian. Berusaha menggodaku agar tidak marah

"Oh, gituh" jawab ku singkat.

"Aku nanti mau kepantai sama mereka. Kamu mau ikut ngga Ay ?" Tanya Julain sambil menunjuk teman-temannya. Menawarkan ku untuk ikut.

"Boleh-boleh kita juga mau kepantai" jawabnya dengan semangat. Bukannya aku yang menjawab melainkam Rin.

"Oke. Lebih banyak lebih rame. Iya ngga Bro ?" Kata Julian tak kalah semangat dengan Rin.

"Bener Bro. Kamu ikutkan sayang ?" jawab Iki. Dan dijawab gelengan kepala oleh Tiara.

"Ay, aku duluan yah ke-kelas. Kasian nih Si Irul sama Si Zaki kayanya dia lagi nahan berak. Dari tadi diam aja. Dah." Kata Julian meminta izin pamit

"Kampret lo setan" kata Zaki membuka suara. menjitak kepala Julian.

"Bego! Mana ada orang berak dikelas. Gua aneh kenapa ? Lo bisa masuk IPA" kata Irul yang ikut membuka suara.

"Gua juga aneh kenapa kita berempat bisa masuk IPA" kata Iki dengan nada seperti orang bingung.

"Lo yang aneh gua mah ngga" jawab Julian, Irul dan Zaki bersamaan.

"Lo bertiga yang aneh" jawab Iki tak kalah heboh.

"Lo" jawab Irul

"Lo bego Rul yang aneh" kata Zaki

"Lo"

"Lo"

"Ay, aku duluan yah. Bye." Pamit Julian. Membawa teman gilanya kekelas. Aku dan kedua temanku hanya tertawa melihat mereka berempat. Walaupun, mereka semua ganteng mereka tidak terlalu mementingkan ketenaran.

🔜🔜🔜

Sekian dulu...

MAKASIH😙

Kenapa aku ganti alurnya ? Karena setelah aku di beri masukan oleh seseorang yang bener-bener di komentari panjang× lebar× tinggi. Aku baru sadar kalo ceritaku banyak banget... banget kekurangannya.

Maka dari itu aku mau memperbaikinya. Semoga yang ini seimbamg antara percakapan dan narasinya.

Semoga kali ini ceritanya ngga bikin bosen.😪😔 Ada sedikit perubahan pemain.

Makasih buat masukannya.😚🙇

Makasih.
lope...lope... banget kalo kamu kasih aku saran, kritik, masukan.
Apalagi VOTE cerita ini makasih.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro