02.Pantai👒

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Karin, cepat anjir lama banget. Lo lagi apa sih Bertapa di-dalam?! Gua ngga kuat lagi nahan. Gua rasa ini sebentar lagi akan keluar. KARIN LAMA!" Teriak Tiara menggedor-gedor kamar mandiku dengan amat keras. Memohon agar aku cepat keluar dari kamar mandi.

"Sebentar lagi. Gua belum puas. Lo kekamar-nya Kakak Keysa aja sana." teriakku takkalah keras.

"Udah Tir, lo numpang kamar mandi aja sana ke Kakak Keysa. Dari pada lo teriak-teriak ngga jelas. Nanti yang ada, lo BAB di sini kan ngga lucu. Liat tuh udah keringat dingin. Udah sana"
Saran Rin yang sudah rapih dari tadi pagi sambil merapihkan tempat tidurku. Dan di jawab anggukan saja oleh Tiara yang langsung lari keluar. Malam tadi, Tiara dan Rin datang ke-rumahku untuk menginap. Kata mereka biar ngga ribet nantinya pergi ke-pantai. Dan sekarang seperti ini-lah pagiku dengan ke-2 temanku.

Perkenalkan Temanku yang sudah cantik dari pagi ia bernama Rin. Rin adalah temanku dari aku kelas 2 SMA. Kami memiliki hobi yang sama yaitu makan. Walaupun, kami suka makan tetapi tubuh kami langsing loh Hehe..
Rin memiliki sifat terbalik dari Tiara. Rin memiliki sifat perempuan banget dia lembut, kalem, ramah, rajin bersih- bersih, suka masak juga, pokoknya Rin yang paling rajin diantara kami ber-3. Tapi, kadang dia yang paling gila diantara kami. Rin memiliki wajah sangat ayu memiliki gigi gingsul di sebelah kanan, hidung mancung, bulu mata lentik, rambut panjang sebahu, memiliki kulit sawo matang dan tinggi sepertiku standar tidak terlalu pendek dan terlalu tinggi.

😎🔊🍛

"Halo, Ay kamu lagi dimana? " tanyaku, melalui ponsel yang sudah menempel manis di telingaku. Sambil memakan sarapan yang Mamaku buat.

"Aku lagi di rumah temanku Ay. Dekat kok dari rumah kamu. Nanti aku kesana ini lagi ribet banget nih." jawab Julian dari seberang sana yang ke-dengarannya sangat amat berisik suara laki-laki. Mengintruksikan agar barangnya ditempatkan dibagasi tetapi, tidak disetujui oleh yang lain.

"Oke. Semangat ya Ay love you." kataku memberikan semangat dengan suara yang amat sangat manis.

"Love you too. Bye." Jawab Dari seberang sana tak kalah manis dan mematikan telponnya.

"Si Kutu udah di Chat belum? Tanya Tiara yang memakan masakan Mamaku dengan lahap.

"Udah gua Chat tapi di-read doang" jawab Rin singkat. Dan di jawab "oh" saja oleh Tiara.

Tak lama Kakak Keysa turun dengan gaya hijabers-nya yang amat modis. "Assalammualaikum, gadis-gadis. Cantik-cantik mau pada pergi kemana? Tumben udah pada bangun pagi- pagi biasa nya pada bangun siang kalo hari libur sekolah? Apalagi si Ara udah kaya kudanil." Tanya Kakak Keysa yang duduk di sebelah Tiara dan menjahiliku.

"Kok aku sih Kak?" tanyaku sebal. Dan langsung ditimpah oleh Rin "Kita mau ke- pantai Kakak. Kakak mau ikut ?" Ajak Rin. Yang selalu antusias apabila ada yang bertanya tentang pantai.

"Lain kali aja deh. Kakak banyak tugas. Hehe ..." jawab Kakak Keysa dengan lembut dan di balas anggukan oleh Rin. "Mama mana dek ?" Tanya Kakak Keysa kepadaku.

"Lagi didapur. Tadi sih bilang mau membuatkan bekal buat kami" kataku menunjuk kearah dapur. Dan di jawab anggukan oleh Kakak Keysa yang langsung menghampiri Mama yang berada di dapur.

🌊🚘🕗

POV Julian

   Sementara, keadaan gue sekarang terjebak antara 2 cowo yang rempongnya melebihi wanita. Gue lagi ada dirumah Kevin sahabat lama gua. Yang rumahnya ngga jauh dari rumah Karin.

"Barang lo letakkan di atas mobil aja. Kalo di situ makan tempat " usul Iki. Agar barang-barang yang Irul bawa diletakan di atas mobil. Sambil menaikkan barang bawaan Irul.

"Gue ngga mau nanti terbang gimana ?" Tanya Irul. Sambil menurunkan kembali barang bawaannya yang sudah di naikkan oleh Iki.

"Ngga bakal. Percaya sama gue" jawab Iki meyakinkan Irul.

"Musyrik bego. Percaya sama lo. Percaya itu sama Alloh SWT." Jawab Irul ala-ala Pak Ustad.

"Gua Pintar. Lo kali yang bego" jawab Iki membela diri.

"Gua rasa ini bakal lama Jul" kata Kevin menghampiri gua yang sedang duduk memperhatikan kedua teman somplak gua dan Kevin ikut duduk  disamping gua. Sementara Zaki, dia lagi sibuk memeriksa mobil apakah ada kerusakan atau tidak.

Gua bangkit dari tepat duduk yang gua duduk. Menghampiri Irul dan Iki yang sedang berdebat meletakkan barang.
"Lo berdua minggir  biar gua yang atur barang lo berdua." kata gua sedikit berteriak kepada mereka berdua. Membuat pertengkaran mereka berdua terhenti dan menjauh dari mobil. Gua mulai merapihkan barang mereka yang gua rasa barang yang mereka bawa ngga akan dipakai semua. Memang dasar cowo rempong.

"Udah selesai. Lo semua ayo naik. Ada kerusakan ngga Zaki ?" Kata gua memberi tahu bahwa barang- barang sudah rapi dan menyuruh mereka semua masuk tak lupa gua juga menanyakan kondisi mobil ke Zaki dan di jawab dengan ibu jarinya.

😥💣📞

"Ya ampun. Lama banget sih Julian DKK. Pada kemana kali udah si Kutu ngga ada kabar udah kaya orang sibuk. Aja tuh anak" keluh Tiara yang mulai kesal menuggu.

"Iya nih udah jam 09.30 WIB. Coba lo telpon Julian tanya udah sampai mana." timpah Rin melihat jam tangan yang di pakai olehnya dan menyuruhku untuk menelpon Julian. Tanpa pikir panjang aku langsung menelpon Julian Untuk menanyakan dia lagi dimana.

"Halo, Ay kamu lagi dimana ? Kok lama banget!" kataku sedikit kasar.

"Ini aku udah di depan rumah kamu Ay. Maaf ya lama tadi si Iki sama si Irul bikin lama. Maaf ya Ay. Yaudah kamu sekarang keluar." jelas Julian dari seberang sana dan memyuruhku untuk keluar rumah.

"Oke" jawabku singkat, setelah itu aku langsung menggeser ikon berwarna merah kearah kiri untuk mengakhiri pembicaraan. "Ayo mereka udah ada di depan. Kasian mereka nanti nunggu lama" kataku memberitahu Tiara dan Rin bahwa Julian dan DKK sudah menunggu di depan rumah.

"Mama aku berangkat ya. Assalammualaikum." kataku menghampiri Mama yang sedang menonton film kesukaannya yaitu Drama korea. Dan meminta restu mencium tangannya dan di ikuti oleh Rin dan Tiara

"Kami jalan dulu ya, Tante. Dah" kata Tiara dan Rin bersamaan.

"Hati-hati, ya, Nak" kata Mama.

💣😥😎

"Mana Ay, barang- barang kamu sama yang lain ? Biar aku taruh di atas mobil." Tanya Julian kepadaku agar barang yang kami bawa di simpan.

"Ngga perlu Ay, kita cuma bawa tas masing-masing 1 doang kok ngga perlu di taruh di atas mobil bisa kami pangku kok. Isinya juga ngga telalu banyak. Jadi, ringan." kataku menjelaskan bahwa kami tidak membawa barang  terlalu banyak.

"Oh... gituh yaudah ayo naik" suruh Julian kepada kami bertiga.

"Tunggu si Kutu belum datang" kata Rin memberitahu bahwa ada yang belum datang.

"Oh... iya si Kutu belum datang. Yaudah gua telpon dulu." kata Tiara baru ingat bahwa si Kutu belum datang. Dan tanpa basa basi menelpon si Kutu. "Lo di mana Kutu ? Ini udah mau siang" Tanya Tiara yang mulai emosi.

"Gua baru masuk portal pertama. Sebentar lagi gua samapi." kata si Kutu yang yang langsung mematikan telpon sepihak.

"Anjir dasar lo kutu gua pites mati lo." kata Tiara yang kesal.

Tin... tin... tin...

Tak lama, setelah itu suara klakson mobil pun terdengar dari arah belakang kami yang membuat kami berbalik untuk mengetahui siapa pemilik mobil itu.

"Sorry gua lama. Tadi macet" kata Jeje setelah keluar dari mobilnya. Merasa menyesal karena datang terlambat.

"Yaudah ayo berangkat. Sepertinya kalo di mobil gua semua ngga muat deh. Berarti kita pisah. Rin sama Karin ikut gua selebihnya ikut sama Jeje" kata Julian. Menyuruh teman- temannya untuk berpencar. Tidak mungkinkan, kalau 1 mobil yang kapasitasnya hanya untuk 5 orang diisi 9 orang. Bukannya selamat samapi tujuan malah selamat dapat kata duka.

"Asikk... Aa Iki bareng sama Bebep Tiara" kata Iki dengan semangat45. Sedangkan, Tiara hanya memasang muka jijik melihat tingkah Iki yang semakin hari semakin gesrek.

"Semoga dalam perjalanan nanti aku bisa tenang  ya Alloh tanpa ada ganguan mahluk halus seperti Iki atau sejenisnya ya Alloh. AMIN." Kata Tiara berdoa kepada sang pencipta.

"Uh... makin- makin deh sama kamu Tiara. Kamu manis kalo lagi berdoa ternyata" kata Iki dengan memasang wajah imutnya. Dan di balas tabokan oleh oleh Tiara.

📈🗻⛵

  Aku benar- benar terkejut, saat melihat seseorang yang berada di dalam mobil belakang. Dia adalah orang yang membuat aku lupa kalau aku sudah memiliki  pacar. Orang yang membuat aku terpesona saat pertama kali melihatnya. Sekarang orang itu berada di samping kanan ku dan di kiri ku adalah Julian. Sedangkan di depan Rin dan Zaki, Zaki yang menyetir mobil.
Aku masih malu sampai saat ini karena, ketahuan mem-perhatikan orang yang berada di samping kanan ku saat ini . Entah, dia masih ingat atau tidak. Aku harap dia tidak ingat. Amin... Keadaan di mobil benar- benar sunyi hanya ada suara radio yang Zaki hidupkan tadi. Dan sesekali Julian bertanya kepada Zaki pertanyaan yang ngga jelas menurutku.

"Zaki, lo tau nama Nenek gua ngga ?" tanya Julian. Berusaha memecahkan suasana yang sepi ini.

"Ekm... Nenek lo? Tau lah Nenek lo kan gaul. Maunya di panggil katty teri. Kalo di tanya siapa mantan pacarnya pasti jawabnya Lee Min Hoo. Kalau di tanya mantan suaminya pasti jawabnya Aliando. Kalau ditanya selingkuhannya siapa pasti jawabnya gua. Bener ngga jawaban gua ?" Kata Zaki meladeni pertanyaan dari Julain. Jawaban yang Zaki lontarkan membuat kami semua yang berada di dalam mobil tertawa terbahak-bahak. Suara yang paling keras tertawanya adalah Rin. Sudah ku bilang Rin lebih gila dari pada aku dan Tiara.

"Bukan itu bego" kata Julian menjitak kepala Zaki, "Sepertinya Nenek gua naksir sama lo deh. Haha... " Kata Julian. Membuat tawa kami semua pecah untuk yang kedua kali. Kecuali orang yang berada di samping kanan ku dia sama sekali tidak tertawa sedikit pun.

"Lo kenapa, sih kalo yang Nenek-nenek aja buat gua. Kalau yang muda-muda buat Kevin. Lo pilih kasih tau ngga! Aku mah apa atuh." jawab Zaki seperti orang yang tertindas dengan  wajah melasnya.

"Anjir, lo mongki kok gua" kata Kevin yang akhirnya membuka suara. Bangun dari duduknya melepas earphone yang menyumbat telinga nya dan memukul kepala Zaki yang berada tepat di depannya.

"Sakit emank mongki! Tapi, memang bener kan." kata Zaki sedikit berteriak sambil mengelus-elus kepalanya yang di pukul Kevin. Dengan, pandangan fokus kearah jalan walaupun sesekali melirik dari kaca spion yang ada di dalam mobil.

"Nama nya juga orang ganteng. Pasti, banyak yang mau lah. Cewe lewat depan rumah gua juga terpesona sama ketampanan gua. Kalo lo ngga percaya tanya aja sama orangnya." kata Kevin memuji dirinya sendiri dengan amat bangga dan menyuruh Zaki bertanya kepada orang yang di maksud. Seketika tubuhku menegang , saat mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Kevin tadi. Dan tidak ada jawaban dari Zaki yang sudah mulai lelah menghadapi ke-2 temannya. Sementara Julian tidak berkata.

🔜🔜🔜

Tbc...
Gimana nih menurut kalian ? Buat Bab ini.
Terlalu panjang yah ? Maaf kalo baca nya membuat kalian jadi bosan😣😦.
Aku akan berusaha terus untuk menunjukan yang terbaik.🙇💪

Ada yang ingin tau
siapa sih si KUTU / JEJE itu ?
Siapa sih si KEVIN itu ?

Mereka ber-2 akan aku kasih tau nanti jawabannya setiap Bab. Jadi, jangan bosan yah😆😅😊

Makasih😚
Jangan lupa dukung cerita ku yah. 😉 V +C +Saran. Lope lope deh sama kamu nya.
Iya... kamu. Hehe...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro