Kondisi Ratu Jang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Raja Joon sangat panik melihat sang istri jatuh pingsan ia lantas membopong tubuh Ratu Jang menuju ruangannya dan meminta pelayan untuk memanggil tabib Bo agar segera datang.

"Pelayan!" seru Raja Joon panik.

"Hamba yang mulia."

"Panggil tabib Bo kemari."

"Baik yang mulia," ucap seorang pelayan sembari berlari menuju kekeruangan tabib Bo.

Ditengah perayaan yang sedang berlangsung Raja Joon terpaksa meninggalkan Ratu Jang untuk sementara waktu dan meminta dayang Han beserta sang ibu mertua yaitu nyonya Yi untuk menjaga Ratu Jang karena Raja Joon harus memberikan pidato dan juga pembukaan bazar.

"Joon apa yang terjadi?" tanya nyonya Yi yang menerobos masuk kedalam ruangan Ratu Jang.

"Ibu, syukurlah ibu datang. Jang pingsan Bu mungkin karena kondisinya belum terlalu pulih, bu bisakaj aku meminta tolong pada ibu?"

"Tentu saja, katakan saja Joon."

"Tolong jaga Jang disini bu karena aku harus membuka acara peresmian bazar serta mengumumkan kelahiran pangeran pangeranku."

"Baik Joon ibu akan disini menemani Jang kau bisa pergi sekarang."

"Hemm terima kasih Bu, sebentar lagi akan datang tabib istana yang memeriksa kondisi Jang bu, dayang Han akan membantu dan menemani ibu disini aku pergi dulu bu."

"Iya Joon."

"Dayang Han!" seru Raja Joon.

"Hamba yang mulia."

"Temani ibu untuk menjaga Jang dan segera beri tahu aku jika terjadi sesuatu."

"Baik yang mulia."

"Terima kasih dayang Han."

Raja Joon bergerak kearah ranjang sang putra lalu berjongkok dihadapannya mengecup dahi keduanya bergantian lalu berpamitan untuk pergi.

"Tidur yang nyenyak sayang jangan nakal, jaga ibu kalian ya."

"Ayah pergi dulu sayang," ucap Raja Joon sembari berjalan pergi.

Raja Joon pergi kembali menuju aula istana kemudian menyampaikan kabar kelahiran Pangeran Lee Hyu Jin dan Pangeran Lee Hyu Bin ia juga mengucapkan permintaan maaf karena Ratu Jang berhalangan untuk hadir kepada seluruh rakyat beserta tamu yang datang ia mengabarkan kondisi Ratu Jang yang belum pulih akibat melahirkan serta meminta doa untuk kesembuhan Ratu Jang.

Tabib Bo datang untuk memeriksa Ratu Jang ia memberikan beberapa obat untuk diminum Ratu Jang dan memberikan pesan kepada nyonya Yi agar Ratu Jang beristirahat dan tidak boleh beraktifitas.

"Permisi nyonya Yi, hamba akan memeriksa Ratu Jang."

"Aaa kau sudah datang rupanya, kemarilah cepat lakukan tugasmu Bo," ucap Nyonya Yi tidak sabaran.

"Baik nyonya Yi."

"Bagaimana Bo? bagaimana keadaan Putriku?" tanya Nyonya Yi tak sabaran.

"Ratu hanya belum pulih nyonya. Mungkin karena Ratu Jang melahirkan bayi kembar dan mengeluarkan banyak darah jadi pemulihannya butuh waktu yang lama," jelas Tabib Bo.

"Syukurlah, ada yang lain?"

"Tidak nyonya, Ratu Jang hanya butuh istirahat yang cukup serta makan makanan yang bergizi dan tidak boleh banyak beraktifitas dulu nyonya."

"Baiklah akan ku sampaikan ini kepada Raja Joon nanti."

"Oh iya ini obat yang perlu dikonsumsi untuk Ratu Jang agar segera pulih nyonya."

"terimakasih Bo... kau boleh pergi"

"baik nyonya saya permisi dulu"

"hemmm"

Usai acara Raja Won, ibu suri dan juga selir Yui bersama dengan Raja Joon pergi ke ruangan Ratu Jang untuk mengetahui kondisi kesehatan Ratu Jang saat ini karena mereka sangatlah khawatir akan keadaan Ratu Jang.

"Nyonya Yi bagaimana keadaan Jang?" tanya Ibu suri khawatir.

"Jang hanya perlu beristirahat yang cukup yang mulia,  tabib Bo berkata jika Jang hanya memerlukan waktu lebih lama untuk memulihkan tubuhnya karena Jang melahirkan dua bayi kembar serta mengeluarkan banyak darah dan juga  energi."

"Syukurlah jika tidak ada yang serius."

"Ibu, terima kasih telah menjaga Jang untukku," ucap Raja Joon sembari berjalan mendekati Nyonya Yi.

"Jang putri ibu nak, sudah sepantasnya jika ibu membantumu menjaganya, baiklah ibu harus segera pulang ayahmu dan juga Hyun pasti sangat mencemaskan ibu sekarang."

"Ahh iya bu pengawal kerajaan akan mengantar ibu sampai rumah."

"Terimakasih ... tak perlu repot repot"

"Tak apa bu... sampaikan salam untuk ayah, kakak Hyun dan juga kakak Liu bu."

"Baiklah ibu pulang dulu akan ibu sampaikan salam munkepada ayah dan juga Hyun serta Liu."

"Hamba permisi dulu yang mulia," pamit Nyonya Yi kepada Raja Won dan juga ibu suri.

"Hati hati di jalan nyonya Yi."

"Baik yang mulia."

Nyonya Yi meninggalkan ruangan Ratu Jang menuju kereta kuda yang telah disiapkan untuknya yang dikawal dua orang pengawal istana.

****

Dikediaman Perdana Menteri Hwang, Panglima Hyun beserta istrinya nona Liu hendak pergi ke istana setelah mendengar kabar bahwa sang adik Ratu Jang jatuh pingsan.

"Sayang ada kabar jika Jang jatuh pingsan. bagaimana ini?"

"Sebaiknya kita menjenguknya ke istana saja Hyun untuk memastikan keadaan Jang bagaimana."

"Ya kau benar, ayah dan jga ibu juga belum sampai dirumah pasti mereka sedang berada di istana juga."

Baru saja Panglima Hyun dan juga nona Liu keluar hendak menaiki kereta kuda  kereta yang membawa nyonya Yi datang disusul kemudian kereta kuda milik perdana mentri Hwang yang baru datang dari acara pertemuan dewan istana.

"Sayang itu ibu, sebaiknya kita temui ibu dulu," ucap Panglima Hyun.

"Iya Hyun kau benar, baiklah ayo kita temui ibu," ajak Nona Liu.

Nyonya Yi turun dari kereta dan masuk kedalam rumahnya menemui Panglima Hyundan juga nona Liu  yang menunggunya didalam,

"Ibu...."

"Sayang... dimana ayah?"

"Ayah kembali ke istana untuk rapat dewan bu mungkin sebentar lagi akan datang."

"Oh begitu rupanya."

"Bagaimana dengan keadaan Jang bu? apakah terjadi sesuatu dengannya?"

"Kondisinya lemah namun tidak ada yang serius ia hanya butuh waktu lebih lama untuk memulihkan tubuhnya pasca melahirkan bayi kembar."

"Syukurlah bu kami lega mendengarnya."

"Besok saja kita menjenguk ke istana bersama sama untuk melihat perkembangannya."

"Iya bu."

Perdana Menteri Hwang masuk kedalam rumah ia mengernyitkan dahi penasaran melihat istri dan juga anak serta menantunya sedang berbincang serius diruang depan.

"Sayang," sapa nyonya Yi lembut kepada Perdana menteri Hwang.

"Ya sayang... kalian sedang mengobrol tentang apa? kelihatannya serius sekali?"

"Ah tidak kami hanya berbicara tentang keadaan Jang ayah," ucap Panglima Hyun kepada sang ayah.

"Hemm begitu, Joon berkata jika Jang hanya butuh istirahat saja tidak ada yang serius."

"Syukurlah jika ayah sudah mengetahuinya, besok ita berencana menjenguknya ke istana bersama sama apakah ayah setuju?"

"Tentu saja, aku sangat rindu dengan cucu cucuku," ucap Perdana Menteri Hwang terkekeh.

"Baiklah sebaiknya ayahergi beristirahat dulu... ayah pasti lelah."

"Hemmm kau benar Hyun, kau juga pergilah beristirahat.'

"Ya ayah."

Perdana menteri Hwang bersama sang istri pergi menuju ruangannya disusul kemudian Panglima Hyun dan nona Liu yang juga kembali keruangannya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro