Pangeran Dong Hwa Part 2

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kau kenapa apa perlu aku panggilkan tabib untukmu?"  tanya Raja Joon khawatir.

"Tidak usah Joon, bibi Han sudah membawakan aku penawarnya."

"Penawar?" tanya Raja Joon penasaran.

"Hemm... teh mint dan juga semangkuk manisan buah."

"Apa kau yakin itu bisa menghilangkan mualmu?"

"Tentu saja, gejala yang aku alami adalah gejala yang umum dirasakan oleh wanita yang sedang mengandung dan penawarnya adalah teh mint dan juga manisan buah."

"Benarkah? mengapa aneh sekali, aku baru mendengarnya."

"Tentu saja, ya memang begitu kenyataannya apanya yang aneh."

Sesaat kemudian dayang Han membawa pesanan Putri Jang yang langsung diserobot oleh Putri Jang. Putri Jang memakan manisan buahnya dengan antusias membuat Raja Joon begidik ngeri melihatnya.

"Sayang pelan pelan makannya."

"Hemm... maafkan aku Joon aku terlalu bersemangat."

"Ya aku mengerti."

Raja Joon menemani Putri Jang memakan manisan buah sembari meminum teh. Raja Joon menggulung gulung rambut Putri Jang yang terurai sembari mengendusnya. Hal tersebut membuat Putri Jang geli.

"Joon apa yang kau lakukan, tolong hentikan," ucap Putri Jang sembari menggembungkan pipinya.

"Biarkan sebentar saja sayang, aku sangat ingin mengendusnya," ucap Raja Joon yang terus saja mengendus Putri Jang.

"Baiklah lakukan sesuka hatimu Joon," ucap Putri Jang pasrah.

"Ah ya ampun, aku harus pergi sekarang sayang ayah pasti sudah menungguku," ucap Raja Joon bergerak menjauh dari Putri Jang.

"Aku pergi dulu, sampai bertemu nanti malam sayang," ucap Raja Joon sembari mengecup lembut pelipis sang istri.
Sementara Putri Jang hanya mengangguk pelan dan masih asik memakan semangkuk manisan buah yang berada divpangkuannya saat ini.

****
Sore ini suasana kerajaan Moon sangat lah riuh tak seperti biasanya, para pelayan berlalu lalang mempersiapkan segala sesuatu untuk penyambutan Raja dari kerajaan Utara.

Putri Jang mengernyitkan dahi, penasaran dengan penyebab keriuhan yang sedang terjadi. Putri Jang memanggil Dayang Han dan memintanya untuk mencari tahu dengan keadaan yang akan terjadi.

"Bibi Han... ada apa? apa yang sedang terjadi di istana,  mengapa terlihat riuh sekali mereka seperti sedang sibuk dan terburu buru memangnya akan ada acara apa."

"Maaf hamba juga kurang tahu yang Putri."

"Baiklah tanyakan ini kepada pelayan istana sepertinya mereka lebih tentangmu."

"Baik Putri."

Dayang Han berlalu pergi menuju tempat yang terlihat senang dirapikan dan dibersihkan ia lantas bertanya kepada salah seorang pelayan.

"Ji ada apa? maksudku mengapa kalian terlihat sibuk sekali?"

"Ahh kau rupanya Dayang Han, akan ada perjamuan nanti malam untuk menyambut kedatangan Raja Mong dan Putri Wei dari kerajaan Utara."

"Hmmm begitu rupanya pantas saja semua orang terlihat sibuk."

"Baiklah aku permisi dulu Ji... selamat bertugas kembali."

"Hemmm kau juga Dayang Han."
Dayang Han berjalan kembali menuju ruangan Putri Jang memberitahu Putri Jang tentang berita yang ia dengar saat ini.

"Lapor tuan Putri diistana akan ada perjamuan nanti malam untuk menyambut kedatangan Raja Mong dan juga Putri Wei dari kerajaan Utara."

"Benarkah... setahuku kerajaan Utara dan kerajaan Moon tidak pernah akur... ada apa ini bi? apa yang sebenarnya terjadi?"

"Benar Putri... Hamba juga sempat berfikir demikian."

"Baiklah nanti aku kan bertanya kepada Joon saja."

"Iya Putri. Baiklah hamba permisi dulu Putri hamba ingin melanjutkan pekerjaan hamba."

"Hemmm kau boleh pergi Bi. Terima kasih," ucap Putri Jang ramah
Dayang Han pergi meninggalkan ruangan Putri Jang dan kembali menjalankan tugasnnya.

****
Putri Jang sudah Siap dengan pakaiannya ia terlihat sangat anggun meski hanya mengenakan riasan yang sederhana saja. Seorang kasim berseru sembari membuka daun pintu menampilkan seorang Pria gagah nan tampan yang berstatus suaminya sekarang. Putri Jang tersenyum kecil melihat penampilan sang suami yang begitu gagah dan tampan mengenakan jubah kebesarannya.

"Kau cantik sekali malam ini," ucap Raja Joon sembari berjalan mendekati Putri Jang.

"Kau juga tampan dan gagah suami ku," ucap Putri Jang sembari bergelayut manja di lengan sang suami.

"Apakah kau sudah siap?"

"Tentu saja... bisakah kita berangkat sekarang saja... aku sudah penasaran ingin bertemu dengan tamu tamunya."

"Baiklah mari kita berangkat yang mulia," ucap Raja Joon sembari terkekeh.

Malam ini seluruh anggota inti kerajaaan Moon sedang berkumpul dalam acara perjamuan mereka beransantap malam bersama. Namun kali ini berbeda dari hari hari sebelumnya karena suasananya begitu rame dengan kedatangan Putri Wei dan juga Raja Mong dari kerajaan utara.

Raja Joon menuntun Putri Jang dengan mesra menuju tempat duduk Putri Jang yang berada tepat disampingnya. Sebelum mereka duduk, mereka menyempatkan untuk memberi hormat dan menyapa Raja Mong dan Putri Wei.

Mata Putri Jang membelalak kala Putri Jang melihat sosok seseorang yang sangat ia rindukan ikut duduk disana mengikuti acara perjamuan ini. Dalam hati Jang begitu bahagia melihat sahabatnya kembali keistana dan berniat akan menemuinya usai acara ini.

"Astaga Dong... itu kah kau? aku merindulanmu Dong .... sangat," batin Putri Jang sembari tersenyu menatap ke arah Pangeran Lee Dong Hae yang sedang asik menyantap makanannya.

Raja Joon melihat sang istri yang terus mencuri pandang kearah sang adik pun merasa cemburu. Ia dengan sengaja membalas sang adik dengan menggenggam erat tangan Putri Jang dan sesekali mengecupnya tanpa rasa malu yang membuat hati seseorang yang melihatnya cemburu.

"Cihh mengapa dia begitu mesra dengan Jang... bukankah ddia hanya mencintai Ratu Jung saja..." batin Pangeran Dong didalam hati.

"Kuharap kau melihatnya Dong... dan mau melepas Jang untukku," ucap Raja Joon didalam hati saat mencium tangan Putri Jang.

Acara perjamuan ditutup dengan sebuah pengumuman yang mengejutkan yaitu acara pernikahan Putri Wei dengan Pangeran Lee Dong Hae yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Raja Won juga menyampaikan terimakasih kepada Pangeran Lee Dong Hae atas kerja kerasnya menjaga wilayah perbatasan.

"Baiklah malam ini aku akan mengumumkan kabar yang menggembirakan yaitu pernikahan antara Putri wei dengan Putraku Pangeran Dong minggu depan."

"Terima kasih atas kerja keras Pangeran Dong yang telah menjaga dan menyatukan perselisihan antara Kerajaan Moon dan juga kerajaan Utara... dengan pernikahan ini kami harap dapat menyatukan ikatan persaudaraan anatara kedua kerajaan yang pernah berselisih" ucap Raja Won yang disamput tepuk tangan dan ucapan selamat oleh seluruh anggota inti kerajaan Moon kepada Pangeran Dong.

Putri Jang tercengang mendengar kabar yang baru disampaikan oleh Raja Won secara tiba tiba... Namun Putri Jang tetap tersenyum menutupi segala risau yang ia rasakan saat ini. Putri Jang berencana menemui Pangeran Dong besuk untuk bertanya tentang berita yang membuat hatinya terkejut seperti ini.

"Sepertinya aku harus berbicara langsung kepada Dong besok," batin Putri Jang.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro