Anak Lelaki 7 Tahun

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Detak halus jarum jam di dinding berlomba dengan denyut nyeri dalam kepalanya. Peluh membasahi pelipis dan punggungnya tetapi telapak tangan dan kakinya dingin. Kerongkongan serasa menelan pasir, kering dan gatal.

Takut membangunkan perempuan yang tertidur dengan wajah letih di kursi sebelah tempat dia berbaring, membuatnya tidak berani menyuarakan batuknya. Perlahan dia beringsut duduk walau setiap gerakan terasa memperparah peningnya. Sedikit lagi tangan mungilnya bisa mencapai teko air di meja.

Prang!

Ibunya terbangun, serpihan teko bertebaran di lantai kayu. Air mengalir menuju sela-sela sambungannya. Anak itu menangis. Ibunya tidak marah tetapi anak itu terus menangis.

"Maafkan aku yang merepotkanmu ini, Ibu!"


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro