13 : dinosaurus

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Buatlah cerita dengan tema, "Dinosaurus."

[]


Aku punya banyak koleksi novel. Namun, kata Papa buku-buku itu tak terlalu mendesak untuk dibawa. Jadi, kami meninggalkannya di London dulu, lalu secara bertahap barang-barang kami mulai dipindahkan.

Semalam suntuk aku kebingungan mencari buku untuk dibawa literasi. Kalau aku mengatakannya lebih awal mungkin aku bisa membelinya. Namun, karena aku baru ingat jam sebelas malam, mau tak mau aku harus bongkar-bongkar kardus untuk menemukan buku—apa saja pokoknya buku—untuk kubawa ke sekolah. Beberapa buku yang kutemukan adalah buku-buku Papa yang tak lain adalah buku-buku otomotif. Lalu ada satu buku yang tiba-tiba suka terlintas di benakku dan sering kupertanyakan di mana buku itu sekarang. Buku itu adalah buku ensiklopedia dinosaurus yang dibelikan saat usiaku lima tahun. Buku itu tak terlalu tebal, tapi besar dan lumayan berat mengingat aku suka membawa-bawa buku ini ke sekeliling rumah dan membacanya layaknya orang dewasa saat umurku lima tahun.

Setelah menemukan buku itu, aku langsung membawanya ke kamar dan terus membolak-balik halamannya. Aku dulu adalah maniak dinosaurus. Bajuku gambar dinosaurus, topiku dinosaurus, dan bahkan ketika ditanya apa cita-citaku aku menjawab ingin jadi dinosaurus. Obsesiku akan dinosaurus menuntunku untuk mencari tahu tentang berbagai jenis dinosaurus hingga di suatu hari itu, di toko buku, aku seolah terpana dengan sebuah ensiklopedia dinosaurus dan memintanya. Orang tuaku pun langsung mengiakan tanpa pikir panjang.

Aku tak peduli seberapa besar buku ini sehingga aku harus membawanya pakai tote bag, aku ingin membawanya besok ke sekolah.

Keesokan harinya, sebelum pelajaran dimulai kami diminta untuk membaca buku yang telah kami bawa tiga puluh menit. Banyak dari teman-temanku yang tidak membawa buku apa pun, beberapa dari mereka membawa buku tetapi tidak membacanya. Kelas ini tetap seramai biasanya. Namun, aku tetap mengeluarkan ensiklopedia dinosaurusku dengan bangganya.

"Buku adek lu, Sen?" tanya Jerico.

"Nggak, buku gue sendiri," jawabku. Cowok itu membuka-buka bukuku yang tergeletak di meja.

Kini ia mengambilnya, mendekatkan halaman buku tersebut pada teman sebangkunya yang tengah sibuk mengotak-atik ponsel, lalu mengaum, "Rawr!"

"Aduh." Alih-alih kaget, Ali mengaduh kala buku tersebut menghantam wajahnya.

"Heh! Lu ngapain sih?" tegurku.

"Hehe." Jerico cuma nyengir.

"Wih, T-Rex!" Dengan wajah antusias Ali menunjuk ke halaman buku yang telah dikecupnya tadi.

"Spinosaurus!" koreksiku.

"Ah, gue maunya T-Rex." Ali ngotot.

"Eh, liat, Li, badak bercula tiga!" Jerico menunjuk halaman sebelahnya.

Aku mendengkus. "Itu triceratops!" ujarku sewot.

Tak lama kemudian Dhanti dan Shafira yang semula ada di meja temannya menghampiri kami. "Buku siapa ini?" Salah satu cewek yang berambut sebahu itu mengangkat bukuku untuk melihat sampulnya.

"Si Sean tuh," jawab Ali.

"Ohh, rajin juga," balas gadis itu. Aku bukannya rajin, aku nggak tahu kalau murid lain nggak sepeduli itu.

"Dinosaurus?" Cewek satunya yang berkerudung melontarkan pertanyaan. Mata belonya memancarkan binar penasaran.

Aku mengangguk. "Iya."

"Kayak adek gue yang kecil aja," ucapnya dengan cengiran. Cengiran manis itu ikut memantik senyumanku. Mataku tak dapat berpaling dari wajah manisnya. Dari mata belo yang dihiasi bulu mata lentik, dari alisnya yang tebal, dari hidung mancungnya, bibir mungilnya yang kini tersenyum lebar, dan kulit kuning langsatnya. Wajahnya benar-benar ... proporsional.

Hari ini aku mendapatkan satu fakta baru tentangnya, adiknya suka dinosaurus.

[]

Doakan tema selanjutnya cocok buat Shafira karena sejauh ini dia yang paling dikit dapet bagiannya.

Rawrr🦖💨

Selasa, 13 Februari 2024

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro