4. From Irul @kelabubiru

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

REVIEW NOVEL 'AND, THEN....' by YULI PRITANIA

Judul : And, Then...
Penulis : Yuli Pritania
Genre : Romance
Halaman : 222
Tahun terbit : 2015
Penerbit : Grasindo
ISBN : 978-602-375-183-9
Pereview : kelabubiru




BLURB :

Pada usia 14 : aku membenci sosok gadis kecil bergaun kuning yang mengintip dari balik punggung ibunya dengan malu-malu.
Pada usia 22 : aku jatuh cinta pada sosok gadis remaja yang duduk di pinggir jendela bus, tampak getir dan ketakutan terhadap dunia.

Pada usia 30 : aku berniat memorakporandakan hidup seorang artis muda yang sedang naik daun, artis paling dipuja sekaligus paling dicaci di Korea.
Tujuan hidupku hanya satu : membalaskan dendam untuk 14 tahun awal hidupku yang terbuang sia-sia.

Masalahku hanya satu : ketiga gadis dalam hidupku itu adalah satu orang yang sama. Lee Jung Ha.

Aku memiliki dua pilihan : menghancurkan atau memperjuangkannya mati-matian.
Saya suka blurb novel ini karena berhasil membuat penasaran tentang awal hubungan dua tokoh utamanya. Walaupun akhir ceritanya sangat mudah ditebak dari kesukaan Yuli Pritania terhadap cerita happy ending, namun itu tetap tidak mengurangi rasa penasaran saya.
Jadi, menurutku pribadi, blurb novel ini bisa dikatakan cukup menjual.

REVIEW NOVEL :

Novel ini bisa dikatakan adalah novel pertama Yuli Pritania yang awal mula masalahnya adalah dendam. Di wattpad kita sudah banyak menemukan cerita yang temanya begini, tapi--menurut saya--Yuli Pritania berhasil mengemas cerita dengan tema pasaran ini dengan lebih masuk akal.
Novel ini bercerita tentang Seo Jeong Ho yang memiliki dendam pada Lee Jung Ha--seorang artis--karena menganggap ibu Lee Jung Ha (Park Sang Mi) merebut ayah Jeong Ho (Seo Jae Hyun) dari ibunya (Min-Seo) sehingga mereka diusir dan menyebabkan Min-Seo bunuh diri dan membuat Jeong Ho hidup sebatang kara. Dari sinilah Jeong Ho mulai menyimpan dendam pada keluarga baru ayahnya, terutama pada Jung Ha yang merupakan anak dari Park Sang Mi.

Selain Jeong Ho, ternyata Jung Ha juga memiliki masa lalu yang kurang bagus yang disebabkan oleh Park Sang Mi dan Seo Jae Hyun. Jung Ha sering disiksa sampai akhirnya ia memilih kabur dari rumah dan mendaftar pada sebuah agensi yang pernah menawarkannya untuk menjadi artis. Walaupun sudah tidak bersama keluarganya, ternyata masa lalunya ini masih tetap mengganggu Jung Ha, menyisakan trauma mendalam sampai membuatnya harus mengomunikasikan kondisi kejiwaannya pada seorang psikiater.

Untuk membalaskan dendamnya, Jeong Ho berpura-pura menjadi manager Jung Ha di agensi barunya.

Dendam Jeong Ho ini tidak berlangsung begitu lama. Begitu sampai di pertengahan cerita Jeong Ho sudah memutuskan untuk memperjuangkan Jung Ha. Saya kurang begitu jelas dimana fase Jeong Ho mau mengakui perasaannya ini dimulai, tiba-tiba saja dia sudah memutuskan untuk memperjuangkan cintanya pada Jung Ha.

Fase ini bisa saja terjadi saat 3 fans fanatik Jung Ha menceritakan tentang sisi lain gadis itu, atau sejak Jeong Ho tau masa lalu Jung Ha, atau karena orang yang membantu Jeong Ho di masa-masa sulitnya adalah ayah Jung Ha. Saya kurang yakin bagian mananya, tapi ketika membaca cerita ini, bagian itu tidak begitu saya permasalahkan karena ceritanya memang mengalir apa adanya.

Untuk karakter di novel ini saya beri satu jempol untuk ke-konsistenannya Mbak Yuli. Jeong Ho yang 'dingin' sangat terlihat jelas dari penggambarannya di novel. Sedangkan untuk Jung Ha, sejak awal dia memang terlihat 'jalang', blak-blakan dan seenaknya sendiri, tetapi mungkin karena hatinya yang halus, menjelang akhir cerita sikap seenak-nya Jung Ha jadi tidak terlihat karena masalah yang datang terlalu bertubi-tubi. Walaupun begitu, karakter Jung Ha yang kuat di awal jadi terkikis habis di akhir cerita karena saya tidak menemukan Jung Ha yang sama di akhir cerita. Yang saya temukan adalah Jung Ha yang rapuh dan jatuh cinta.

Baca tentang perubahan karakter ini saya jadi ingat materi yang diberikan Mbak Bryna tentang karakter beberapa minggu lalu.

Bagi saya, novel ini termasuk kategori ringan untuk dibaca--karena beberapa orang yang sudah mereview novel ini mengatakan kalau cerita ini termasuk novel dengan konflik yang berat. Jalan ceritanya juga tidak berbelit dan cenderung to the point. Tiap adegan sepertinya sudah dirancang sedemikian rupa agar bisa segera menuju akhir cerita karena jarang sekali ada misteri atau pertanyaan yang menunggu terlalu lama untuk dijawab. Mungkin karena itu juga semakin lama membaca cerita ini saya seperti sudah bisa menebak bagaimana cara Yuli akan menyajikan happy ending-nya. Terlalu klise, tapi tetap mengena, dan seperti yang saya katakan di paragraf sebelumnya sangat masuk akal. Selain itu, karena terlalu to the point, alur yang disajikan jadi terlalu cepat. Saya kurang bisa mendapatkan chemistry antara dua tokoh utamanya ini.

Jika diperhatikan isi dari novel ini terkesan dibagi menjadi dua bagian. Pertama, awal sampai pertengahan cerita yang menceritakan Jeong Ho dengan dendam dan keraguannya. Kedua, pertengahan cerita sampai akhir ada sosok Jeong Ho yang berusaha memperjuangkan Jung Ha. Karena pembagian ini karakter Jung Ha yang harga dirinya selangit jadi tertolong dari kesan murahan seperti di novel kebanyakan dimana tokoh perempuannga mau menerima pria yang sudah menyakiti dia karena alasan cinta mati di bab akhir cerita. Ini menjadi salah satu pembeda novel ini dengan novel-novol lain yang bertemakan benci dan dendam yang menjadi cinta.

Untuk cover, saya tidak suka cover-nya. Kenapa? karena menurut cerita, Seo Jung Ho selalu memakai pakaian serba hitam, sedangkan cover tidak menunjukkan itu. Seo Jung Ho yang di cover terlihat melempem, padahal dia macho sekali. Untuk ilustrasi Jung Ha, dia tidak semenawan yang digembar gemborkan dalam novel. Selain itu, dalam bentuk fisik, cover novel ini aslinya bolong.

Menurutku ini sangat menganggu karena tiap buka buku ini ada kekhawatiran kalau sampul depannya robek. Intinya, cover sangat tidak memuaskan karena tidak berhasil menggambarkan dua tokoh utama dengan benar dan juga karena berlubang. Lubangnya itu lho, sangat menganggu.

KELEBIHAN :

Banyak quotes bagus, cara penulisan oke walaupun beberapa kali saya harus mengulang membaca karena penggunaan -nya yang saya tidak tau merujuk pada apa dan siapa, blurb menjual--menurut saya, dan yang paling utama adalah masuk akal walaupun terlalu banyak kebetulan.

KEKURANGAN :

Cover tidak oke sama sekali, jalan cerita terlalu mudah ditebak, alur terlalu cepat, karakter Jung Ha yang hilang begitu sampai di akhir cerita, dan mungkin itu aja, sih.

Rating untuk cerita ini 3 dari 5 bintang. Recommended banget buat yang suka cerita berbau Korea dengan konflik yang cukup berat namun dikemas seringan mungkin. Dan buat yang kurang suka Korea, saya anjurkan untuk tidak membaca. Okeh?

Quotes favoritku di novel ini :

"....Bagiku, seseorang boleh-boleh saja memiliki masa lalu kelam, masa lalu yang tidak akan pernah bisa mereka perbaiki. Tapi mereka memiliki masa depan yang masih suci. Masa depan yang tidak melakukan kesalahan apa-apa. Masa depan yang bisa mereka ubah sesuai keinginan mereka. Caranya? Dengan menjalankan masa sekarang dengan sebaik-baiknya. Bersenang-senang dan berbahagia, seolah-olah kau akan hidup selamanya. Bekerja keras segiat-giatnya, seolah-olah hari esok tidak akan pernah ada.” --Lee Jung Ha--  (hlm. 128)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro