7. SELAMAT MALAM

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

7. SELAMAT MALAM

Entah mengapa malam ini Rose tidak bisa tidur. Padahal jam yang menggantung di kamarnya sudah hampir menunjukkan pukul sebelas.

Ia sudah mencoba untuk memejamkan mata tapi percuma karena sampai sekarang matanya masih saja terbuka. Lampu kamar juga sudah dimatikan, hanya ada cahaya mirip bintang-bintang kecil yang dipancarkan dari lampu hias pemberian Jungkook.

Rose menghela napas, ia beranjak dari tempat tidur lalu menghidupkan lampu. Sungguh gadis itu bingung mau melakukan apa di jam-jam manusia terlelap. Bagaimana dengan Jungkook? Apa dia sudah tidur? Rose bertanya-tanya dalam hati.

Setelah berpikir beberapa menit, akhirnya ia memantapkan niatnya untuk menghubungi nomor Jungkook, berharap semoga laki-laki itu belum tidur. Rose meraih ponselnya di nakas lalu menekan tombol dial ketika sudah menemukan nama kontak Jungkook di sana.

"Halo?"

Rose menarik napas lega saat terdengar suara serak khas Jungkook dari seberang. Itu tandanya dia ada teman untuk begadang.

"Halo? Kenapa kamu menghubungiku hampir tengah malam begini, apa ada masalah?" suaranya terdengar lagi.

"O—oh iya, syukurlah kalau kamu belum tidur. Em, jangan tidur dulu ya?" kata Rose dengan nada memohon.

"Aku tidak pernah tidur sebelum pukul satu. Justru aku heran kenapa kamu yang biasanya seperti anak bayi, jam delapan saja sudah tidur dan sekarang belum."

Walau Jungkook tidak bisa melihat ekspresi Rose sekarang, reflek saja Rose mengangkat bahu karena ia juga tidak tahu mengapa ia malam ini belum tidur.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?" Rose balik bertanya.

"Ya kenapa belum tidur? Kalau ada sesuatu, ayo ceritakan padaku."

Senyum terukir di bibir Rose. Ia selalu senang mendengar nada kekhawatiran Jungkook untuknya.

Sepertinya mereka berdua berkebalikan, Jungkook yang tidak menyukai Rose khawatir dan Rose yang menyukai Jungkook mengkhawatirkannya. Khawatir bagi Rose adalah tanpa peduli.

"Aku pernah membaca sebuah penelitian, katanya jika orang insomnia itu pertanda orang cerdas ya? Artinya aku sedang merasakan tanda-tanda kemunculan kecerdasan pada diriku," jawab Rose asal.

Tawa yang lumayan keras karena suasana malam yang sepi ini membuat telinga Rose tiba-tiba berdengung. Ia gantian berteriak dengan mengarahkah mulutnya ke speaker ponsel.

"Kamu pikir hanya kamu saja yang punya telinga?!"

"Maaf, aku tidak bermaksud," jawab Jungkook setelah beberapa detik.

Rose hanya bergumam tidak jelas, tak menjawab dengan kata apapun sampai akhirnya Jungkook kembali membuka suara.

"Aku membuka pesanan nih, silakan kalau kamu mau pesan lagu untuk aku nyanyikan."

Mendengar tawaran itu seketika membuat mood Rose naik. Ia selalu senang dinyanyikan, apalagi jika si penyanyi menyanyikan lagu kesukaannya.

"Apa saja?" Rose memastikan.

Di sana Jungkook menganggukan kepala. "Ya. Apa saja."

Rose tersenyum lebar. Gadis itu mengingat-ingat daftar lagu yang akhir-akhir ini baru didengarkan. Ia menjentikkan jarinya lalu dengan semangat menyebutkan sebuah judul lagu kepada Jungkook.

"2U, Justin Bieber!"

"2U? Hm, kebetulan aku hapal chord dan liriknya," ungkap Jungkook.

"Ya sudah, cepat nyanyikan untukku! Aku yakin suaramu tidak lebih bagus daripada suara lebah."

Laki-laki di sebelah rumahnya itupun terkekeh namun tak berniat menggubris perkataan Rose. Jungkook langsung memetik senar gitarnya dan intro dari lagu tersebut mengalun. Rose menutup matanya ketika Jungkook mulai bernyanyi.

Dengan suara yang sangat pelan Rose ikut bernyanyi. Ia kembali berbaring di tempat tidur dan mendekatkan ponselnya ke telinga tetap mendengarkan suara Jungkook.

"Want you to share that, ... When it comes to you."

Suaranya belum berhenti, ia terus bernyanyi padahal di sini Rose sudah benar-benar memejamkan mata dan terlelap menuju alam mimpi.

"Watch me speak for my heart, when it comes to you ... comes to you."

Hening, namun Jungkook masih bisa mendengar tarikan dan hembusan napas Rose seperti orang tidur pada umumnya. Jungkook tersenyum, ia meletakkan gitarnya ke kasur.

"Good night, sleep tight. Wake up bright, in the morning light. To do what's right, with all your might."

Jungkook melafalkan sebuah kutipan yang pernah dibacanya untuk Rose, sebelum ia mematikan sambungan telepon.

***

Love,
Sv.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro