Langkah-langkah dalam Menulis Non Fiksi Murni

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Langkah-langkah dalam Menulis Non Fiksi Murni
Oleh: Mahestha Rastha Andaara, S.Pd

Perkenalkan, nama Saya Mahestha Rastha Andaara, S.Pd.

S.Pd bukan Sarjana pendidikan ya, tapi ... S.Pd (Suami Paling Diidamkan)  #eaaa hehe #becanda

Saya kelahiran Tangerang, 5 Mei 1996.
Panggil saja Mahes. Umur saya sedikit lagi seperempat abad. 😅

Jadi bagi teman-teman yang merasa lebih muda boleh panggil kakak. Asal jangan oppa aja. 😂

Dan bagi bapak ibu yang umurnya di atas saya boleh panggil mas, adik, om, atau apalah silahkan. Asal jangan panggil Abi. 😵😰😅

Status, masih mencari si dia yang entah di mana. 😅 #JomloFisabillah

Saya seorang pendidik (lebih tepatnya guru IPA), penulis buku, public speaker, pembisnis, content creator, mentor > 3734 Penulis Muda, sekaligus Owner @penerbitsmi.

Aktivitas sekarang mengajar, menulis, membaca, membuat konten video motivasi, urus penerbitan, dan membuat projek buku pengayaan fisika dengan beberapa guru fisika.

Sedikit promosi, ya .😄
Beberapa buku saya yang sudah terbit:

1. Untukmu Para Pejuang Mimpi ( Motivasi Dosis Tinggi untuk Pelajar Indonesia) #2017PenerbitHanami
#2019PenerbitSMI

2. Stop Talking and Start Hijrah Indonesian Version 2018 #PenerbitQuanta

3. Stop Talking and Start Hijrah Malaysian Version 2019 #PenerbitRimbunanIslamik

4. Tak Kenal maka Tak Dakwah
2019 #PenerbitQuanta

5. Menjadi Umat Islam Abad 21
2020 #PenerbitMnC

Insyaa Allah buku yang sedang proses terbit;

1. Be a Smart Student
(membongkar rahasia belajar orang-orang sukses) #PenerbitTigaSerangkai

Insyaa Allah buku yang sedang dikirim ke penerbit;

1. Untukmu yang ingin Hijrah dari Korea
2. Ada Surga di Tanah Amerika
3. Kabae Izrail dari Langit Prancis

Insyaa Allah buku yang sedang proses dibuat;

1. Untukmu yang Merasa Tertinggal dengan yang Lain
#NonFiksi

2. Jatuhnya Catatan Malaikat Rakib #Fiksi

(Rangkap dua sekaligus. Moga bisa segera selesai) 😅

Kalau ada yang mau bukunya, bisa mampir ke toko gramedia atau toga mas terdekat karena sudah tersebar ke seluruh gramedia Indonesia, atau pesan ke saya langsung juga boleh. Nanti dapat oleh-oleh. 😁

PRESTASI

1. Buku sudah diterjemahkan secara Internasional

2. Pembicara diberbagai tempat

3. Juara 1 lomba video islami kreatif sejabodetabek

4. Wisudawan Terbaik bidang non akademik sebagai penulis dan pembicara

5. Peraih penghargaan sebagai penulis dan pembicara terbaik dalam ajang Student Achievement Award 2020

6. Dipercaya menjadi juri lomba artikel, cerpen, dan esai tingkat nasional

Saya juga masih belajar. Jadi tahap pembelajaran kita adalah diskusi dan saling sharing, ya.

Nah, materi yang akan saya sampaikan berkenaan dengan bagaimana membuat tulisan non fiksi murni.

👇🏻👇🏻👇🏻

Mungkin kita perlu mengetahui jenis-jenis non fiksi dulu sebelum memulai langkah dalam membuatnya. Non fiksi secara garis besar terbagi menjadi dua jenis, yaitu non fiksi
murni dan kreatif.

Non fiksi murni berisi pengembangan yang berlandaskan data otentik.
Sedangkan non fiksi kreatif berisi tentang sebuah data yang berkembang berdasarkan
imajinasi penulis. Misalnya, novel yang background-nya sejarah Indonesia atau puisi yang
menggambarkan keindahan pulau Bali, dan sebagainya.

Nah, apa yang akan saya sampaikan ini adalah tentang non fiksi murni. Sebuah tulisan yang biasanya digunakan untuk perlombaan. Entah lomba artikel atau lomba esai. Mari kita pelajari tahapannya.

📄 PERTAMA, Buat Premis

Premis adalah ide dasar tulisan. Premis yang akan membuat tulisan fokus, terarah, dan tidak menjalar ke mana-mana.

Premis non fiksi memiliki rumus,
SOLUSI + TUJUAN

• Contoh:

Efek konsep belajar 3T agar nilai pelajar di sekolah bisa meningkat

Solusi = Efek konsep belajar 3T
Tujuan = nilai pelajar di sekolah bisa meningkat

• Contoh lain:
Pemberian buku mutaba’ah yaumiyah kepada anak agar ibadahnya bisa terkontrol dengan
baik.

Solusi = Pemberikan buku mutaba’ah yaumiyah
Tujuan = ibadah anak bisa terkontrol dengan baik

📄 KEDUA, Latar Belakang

Jika sudah membuat premis, sekarang saatnya menulis. Awali tulisan non fiksi (misal artikel atau esai) dengan latar belakang. Apa yang melatarbelakangi masalah yang ingin kamu bahas. Sampaikan diawal tulisan.

Ketika membuat latar belakang, pastikan lihat ketentuan.
lomba. Jika lomba artikel atau esai yang sedang kamu ikuti meminta membuat tulisan maksimal lima halaman, maka pendahuluannya ½ sampai ¾ halaman saja sudah cukup dalam membuat tulisan non fiksi dengan batas halaman yaitu lima.

Kenapa harus seperti ini? Dalam tulisan non fiksi, yang dibutuhkan pembaca adalah
solusi dari masalah yang penulis sajikan. Jadi, pendahuluan jangan terlalu banyak dan jangan
bertele-tele.

📄 KETIGA, Sampaikan Masalah

Setelah membuat latar belakang, dilanjutkan dengan menyampaikan masalah. Apa yang sedang kamu angkat? Langsung tuliskan.

Misalnya tentang problematika remaja yang hamil di luar nikah. Nah, sampaikan masalah itu. Tapi, jangan hanya menyampaikan masalah
saja. Kamu harus berikan buktinya.
Kamu tahu dari mana kalau problematika remaja sekarang adalah hamil di luar nikah?

Cari buktinya! Bisa searching di internet. Kamu cari berita-berita tentang kelakuan remaja yang hamil di luar nikah. Kamu juga bisa wawancara tokoh yang pantas untuk diajak wawancara terkait remaja.

Intinya cari bukti kalau masalah yang kamu angkat adalah benar dan memang perlu dibahas.

Kenapa harus kasih bukti?
Agar pembaca tahu kalau masalah
yang sedang kamu angkat memang urgent untuk dibahas.

📄 KEEMPAT, Sampaikan Opini

Kalau kamu sudah menyampaikan masalah disertai dengan bukti-bukti yang ada, maka langkah selanjutnya adalah bahas masalah tersebut berdasarkan opini si penulis. Karena ini adalah non fiksi murni, jadi opini penulis adalah pemeran utama dalam tulisan ini.

Penulis harus memberikan opini yang inovatif dan berbeda kalau ingin dipandang bagus tulisannya.
Jadi, jangan memberikan opini yang orang-orang sudah tahu itu. Kalau orang-orang sudah tahu, untuk apa kamu sampaikan.

Tulisan kamu tidak ada gunanya berarti. Karena tidak benar-benar
memberikan solusi baru untuk pembaca.

Nah, opini kamu ini juga bisa disertai dengan data-data yang akurat. Kamu kasih teori-teori penguat yang bisa menguatkan opini kamu. Misalnya, kamu beropini kalau hamil di luar
nikah adalah sesuatu yang diharamkan dalam agama. Kenapa diharamkan?

Coba cari teori yang mendukung opini kamu. Misalnya, ayat Al-Qur’an, hadis, teori psikologi, atau teori
pendidikan yang mendukung kalau opini kamu ini kuat dan memang benar pendapat yang kamu tuliskan dalam tulisan tersebut.

📄 KELIMA, Sampaikan Solusi

Kalau kamu merasa sudah cukup memberikan opini, sekarang saatnya kamu memberikan solusi terhadap masalah yang kamu angkat. Sama seperti poin empat, kamu harus
memberikan solusi yang berbeda dari yang sudah diketahui oleh masyarakat. Kamu harus memberikan dunia baru yang bisa menambah wawasan atau pengetahuan pembaca.

Jangan memberikan solusi yang pembaca sudah tahu itu dan sudah sangat familiar di tengah masyarakat. Tapi kamu harus berikan solusi yang fresh dan oranglain tidak kepikiran untuk melakukan solusi tersebut.

Nah, itu baru tulisan non fiksi yang bagus. Selain itu, sama seperti poin keempat. Kamu harus menguatkan solusi yang sudah kamu sampaikan. Apakah solusi yang kamu kasih ini benar-benar efektif untuk diterapkan?

Coba cari teori penguatnya. Teori yang mendukung solusi kamu. Entah dari bidang kedokteran, psikologi,
pendidikan, bahkan hukum sekalipun yang kalau memang itu mendukung solusi yang kamu kasih, sampaikan saja.

Itu tanda kamu penulis yang benar-benar riset masalah yang sedang kamu angkat. Itu pun tanda kalau kamu ini serius menuliskan tulisan tersebut. Bukan asal tulis dan asal
memberikan solusi. Barulah terakhir dikasih kesimpulan.

Mungkin itu saja langkah-langkahnya. Pembuatan non fiksi lebih mudah ketimbang fiksi. Walau sama-sama punya tingkat kesulitannya masing-masing. Tapi, sesulit apapun, kalau
kamu mencintai yang namanya menulis, apapun tulisan yang kamu angkat, saya yakin kamu
akan menikmatinya.

Sekian. Semoga Bermanfaat.
@maheszain
@penerbitsmi
@sekolahmenulisindonesia

📄 QnA Time 📄

PERTANYAAN 1
Kak Mahes, haruskah kita menyertakan catatan kaki dan daftar pustaka pada penulisan non fiksi murni?

📓 Sebenarnya semua balik lagi ke apa yang kita tulis. Kalau kita menulis itu benar-benar dari otak kita 100%, maka tidak usah ada daftar pustaka atau catatan kaki. Tapi ketika apa yang kita tulis itu mengambil/mencari dari sumber lain, buku jurnal atau apapun itu, mau internet sekalipun. Itu wajib yang namanya di cantumkan ke daftar pustaka.

Itu sebagai tanda bahwa apa yang kita tulis tidak 100% dari hasil otak kita. Untuk catatan kaki rata-rata ketika kita menulis buku jarang ada catatan kaki, tapi biasanya catatan kaki itu untuk non fiksi ilmiah yang resmi-resmi. Kaya skripsi, jurnal, ketika lomba artikel atau lomba essay, tapi ketika kita bikin buku catatan kaki jarang dipakai. Se-dipakai-pakainya itu adalah body note.

PERTANYAAN 2
Tak paham maksud dari solusi yang di contohkan ini.

Solusi = Efek konsep belajar 3T
Kenapa solusinya itu?

📓 Begini, yang namanya kita menulis artikel, pasti kita menyampaikan masalah. Di awal pasti kita menyampaikan masalah seperti kalau kamu baca materi kan itu sudah saya urutkan, seperti premis baru mulai menulis, buat latar belakang, sampaikan masalahnya lalu bahas. Kamu kasih solusikan.

Itu urutan dalam menulis non fiksi atau artikel. Nah itu kan di rumus premis, premis itu sebenarnya dibuat untuk apa? Nah, untuk agar tulisan kita itu tidak menjalar ke mana-mana jadi kita fokus pada, oh solusinya tuh ini, ya sudah kita fokus mendalami solusinya itu.

Apa sih solusinya? Oh ternyata (seperti yang kak Mahes contohkan di materi) tentang konsep belajar 3T. Apa sih konsep belajar 3T? Nah kita dalami, kita cari di google konsep 3T itu apa. Oh ternyata konsep 3T itu bla ... bla ... bla .... Oh ternyata konsep 3T ini memang bisa meningkatkan peringkat siswa di kelas, berartikan masalahnya itu kan peringkat siswa di kelas rendah, nilai siswa rendah, lalu kita kasih solusi dalam tulisan kita dengan konsep belajar 3T ini, itu cuma permisalanya aja.

Kenyataannya bagaimana, ya itu tergantung penulisnya. Penulisnya mau memberi solusi seperti apa, itu saya hanya memberi contoh.

PERTANYAAN 3
Apakah dipenulisan non-fiksi  sama dengan fiksi, ada alur maju, mundur, atau campuran?

📓 Sebenarnya kalau alur itu contohnya ke arah fiksi ya, ke arah cerita. Kalau non fiksi itu namanya bukan alur tapi gimana, ya.

Saya kasih contoh gini, deh.

Saya ingin membuat tulisan tentang pemuda kemudian saya jadi teringat dengan perkataan Ir. Soekarno yang tulisannya. "Berikan saya 10 pemuda, maka saya akan guncangan seluruh dunia."

Kan perkataan beliau ketika masa-masa beliau hidup, 'kan? Itu sebenarnya masa lalu, itu tidak bisa disebut alur itu cuma ya flashback ke masa lalu untuk mengingatkan orang-orang bahwa, oh Ir. Soekarno pernah berkata seperti itu.

Bahkan ketika misalnya saya menulis tentang sejarah, sejarah itu kan kisah masa lalu tapi kita tidak bisa menyebut itu alur. Karena non fiksi itu, kita menjelaskan atau  menjabarkan fakta, data dan kenyataan. Bukan bercerita seperti ada alur maju-mundur cantik, ya, haha.

PERTANYAAN 4
Untuk non fiksi kreatif itu seperi cerita sejarah gitu, ya, kak. Nah, kalau kita menambahkan tokoh fiktif apa nantinya tetap akan jadi karya non fiksi?

📓 Nah, kalau kamu melihat atau membaca novelnya Hanung  Semarangga yang judulnya ketika langit terbelah di langit Amerika, 99 cahaya di langit Eropa. Itu kan sejarah Islam, sejarah siapa yang menemukan benua Amerika sebenarnya, sejarah Islam di benua Eropa apa saja, itu kan fakta.

Fakta itu tidak bisa diubah, tapi ada tokoh fiktif di sana. Si tokohnya si A dan si B, jadi kalau ada tokohnya ya silahkan aja tulis di sana, ya. Itu kan fiktifkan tokohnya ya, ketika sejarah Islam jadi tokoh itu gak ada.

Atau contohnya gini deh, saya juga kemarin kan membuat novel tentang sejarah Islam di Prancis. Di Prancis itu ada musium delvre, di sana tuh ada lukisan muda Maria. Mohon maaf yang non muslim, ya. 🙏

lukisan muda Maria itu di sejarah ternyata ada lafaz laillahaillalah. Nah itu kan fakta, saya buat fiktif eh ternyata muda Maria itu masih ada loh, ternyata di simpan sama si A, sama si B. Itu kan sebenarnya fiktif, artinya gak ada muda Maria yang asli itu, tapi saya buat di cerita itu ada, biar lebih menarik.

Tapi nanti di novel itu saya tuliskan di bagian awal novel, bahwa bagian ini adalah fiktif. Gitu, sisanya baru fakta jadi di kasih tahu bagian mana fiktifnya yang mana.

Kan biasanya kalau di awal-awal film seperti gitu kan, suka di tulis 'cerita ini hanya fiktif belaka, kalau ada kesamaan nama, kesamaan nama tokoh dan segala macam' berarti itu tidak disengaja. 

Tapi kalau ini kan saya lebih rinci, bahwa yang di bagian ini tuh hanya fiktif.

PERTANYAAN 5
Apakah karya non-fiksi harus terikat dengan sekitar kita? Ataupun bebas asal sesuai faktanya?

📓 Bebas. Saya suka menulis dan aplikasi yang saya tulis adalah kisah sejarah.

📄 Kampus AWAN 📄

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro