Seminar Online IV - Part 2

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tips Menulis Cerita Horor
By: Ahmad Rusdy

Kita tahu, di dunia kepenulisan ada beberapa teknik yang bisa diterapkan untuk cerita yang sedang kita tulis. Sebut saja The Hero's Journey atau yang paling klasik, Three Act-Paradigm (novel tiga babak: opening - konflik - ending).

Tapi, untuk cerita horor, setelah saya memperhatikan selera pembaca horor di Indonesia; mereka ingin sebuah cerita yang menyajikan lebih banyak kengerian dan alurnya cepat.

Ada satu teknik yang menurut saya sangat pas, untuk membuat cerita horor yang sedang/ mau Anda tulis memiliki alur yang cepat dan mencekam. Nama tekniknya, fast-paced.

Tapi tenang, saya punya materi dari penulis Elisabeth Naughton yang sudah saya terjemahkan. Jadi, saya bagikan saja materi itu, ya. Berikut materinya:

The Secret to Selling: Writing a Fast-Paced Novel
Oleh: Elisabeth Naughton (New York Times Bestselling Author)
Diterjemahkan oleh: Ahmad Rusdy

Sebelum saya memberitahu apa itu fast-paced novel, coba anda pikirkan terlebih dahulu, apa film favorit anda? Bagaimana film itu bisa membuat anda terpaku di kursi hingga lupa waktu?

Ini bukan pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Seringkali kita berpikir, mungkin karena karakter utama di film itu yang memiliki daya tarik (seperti Joker misalnya)? Atau mungkin karena alur ceritanya? Dan bisa juga karena yang membintangi film itu adalah aktor favorit kita.

Tapi bagaimana jika pertanyaannya: apa film terakhir yang anda tonton yang benar-benar ANDA BENCI? Dan ketika ditanya apa alasannya, saya yakin salah satu alasan kenapa anda membenci film itu adalah, karena (alurnya) lambat (bosan ketika menontonnya).

Hal yang sama berlaku untuk buku. Berapa banyak buku yang telah anda baca, di mana anda membaca sebuah bab, kemudian anda menutup dan meletakkan buku itu di atas meja, dan jika anda memutuskan untuk terus membacanya, butuh waktu berminggu-minggu-terkadang berbulan-bulan-untuk menyelesaikannya.

Dan berapa banyak buku yang sudah anda baca, di mana anda benar-benar tidak bisa berhenti dan begadang sampai jam tiga pagi hanya untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya?

Rahasia untuk membuat pembaca anda "tidak dapat berhenti membaca buku (anda)" bukanlah di karakterisasi atau kejujuran anda saat menulis atau adegan yang anda buat atau seberapa indah narasi anda atau prosa atau hal lain yang kita, sebagai penulis, sangat bekerja keras untuk menyempurnakannya.

Rahasia untuk "tidak bisa berhenti membaca buku (anda)" adalah fast-paced. Fast-paced tidak mudah untuk dibuat. Bahkan saya (penulis Elisabeth Naughton) baru merasa benar-benar bisa menguasai teknik ini saat menulis buku (saya) yang keempat. Dan semua (ilmu) itu saya dapat dari seorang wanita yang memiliki gelar Magister, yang saya ikuti setiap kelas menulisnya.

Jadi, seperti apa karakteristik novel fast-paced?

1. Novel dengan alur cerita yang cepat.

Apakah ini berarti setiap adegan mengalir dengan kecepatan yang sama (cepat)? Tidak.

Setiap adegan memiliki langkahnya sendiri. Beberapa adegan bergerak lebih cepat daripada yang lain. Adegan aksi cenderung bergerak lebih cepat daripada adegan non-aksi (yang lebih lambat). Keduanya penting untuk cerita anda dan (akan) memberikan tempo yang unik.

Lalu apa yang dimaksud "cepat", di sini? Jawabannya adalah:

- Tindakan yang dilakukan karakter haruslah punya tujuan yang jelas. Tidak melebar keluar alur.

Biasanya hal ini akan membuat jumlah kata dalam setiap bab menjadi lebih sedikit, dan untuk mempertebal novel, penulis akan memberikan konflik-konflik kecil. Bisa konflik yang terpisah dari konflik utama (tapi berhubungan dengan karakter utama dan biasanya penulis menulis kilas balik/flashback) atau konflik yang berhubungan dengan konflik utama.

- Penulis novel fast-paced menghindari penjelasan bertele-tele dan dialog yang tidak berhubungan dengan alur cerita.

Penulis hanya menulis bagian yang memiliki tujuan jelas (to the poin), yang berhubungan langsung dengan konflik atau sebagai informasi latar belakang.

2. Novel yang memunculkan pertanyaan dalam setiap bab.

Dalam novel fast-paced, misteri adalah kunci. Tanpa misteri yang dapat menimbulkan pertanyaan, pembaca anda tidak memiliki alasan untuk membalik halaman berikutnya untuk menemukan jawaban. Jadi di setiap adegan, anda harus menyajikan misteri, yang bisa membuat pembaca anda penasaran.

Novel fast-paced tidak harus selalu tentang pembunuhan dan perkelahian. Sebagai contoh, penulis Susan Elizabeth Phillips. Dia menulis romansa kontemporer. Tidak ada tabrakan mobil, ledakan atau pembunuhan di dalam buku-bukunya. Tapi dia sukses menggunakan teknik ini.

Dan, kalau kamu adalah penulis dari genre yang memungkinkan untuk memberikan banyak adegan aksi (fantasi, thriller, petualangan, dll) jangan sampai memberikan aksi non-stop di ceritamu, walaupun memberikan banyak aksi adalah cara termudah untuk meningkatkan kecepatan dalam sebuah cerita. Karena, terlalu banyak aksi justru akan mengurangi pengalaman emosional pembaca.

Sebagai contoh, penggemar film Die Hard sangat menyukai Die Hard 1 dan 2, tetapi Die Hard 3 yang memiliki terlalu banyak aksi justru membuat para penggemar lelah menonton. Saat pembaca Anda kelelahan, mereka akan meletakkan buku anda untuk menarik napas. Anda tidak pernah ingin pembaca anda meletakkan buku anda, percayalah!

Jadi, saat membuat novel fast-paced, berikan juga adegan yang berjalan lebih lambat, biarkan mereka (pembaca) mengatur napas, tinggalkan satu misteri penuh pertanyaan yang membuat mereka membuka halaman untuk membaca lebih lanjut.

Ingat bahwa:
Cerita yang memiliki aksi konstan akan melelahkan pembaca anda, tetapi sebuah cerita tanpa aksi akan membuat pembaca anda bosan. Jadi, cobalah untuk memvariasikan ketegangan/tempo. Setiap 4-5 bab adalah tempat yang baik untuk memperlambat tempo cerita anda agar pembaca bisa bernapas.

Jadi, bagaimana anda melakukannya? Cara termudah untuk meningkatkan kecepatan novel anda adalah dengan:

1. Abaikan bagian membosankan dari cerita anda. Tidak ada yang mau membaca tentang langkah-langkah yang diambil karakter anda untuk membuat kue.

2. Rumuskan bagian-bagian yang menarik-umumnya adegan yang mengasyikkan harus lebih panjang dan lebih detail daripada adegan yang lebih lambat dan tidak terlalu mengasyikkan.

3. Tambahkan elemen waktu/tenggat waktu ke dalam cerita untuk meningkatkan urgensi-kiamat? Sebuah bom akan meledak? Pembunuh berantai yang berkeliaran?

4. Tempatkan karakter anda dalam sebuah pencarian atau buat (karakter anda) menjadi seorang buronan!

5. Buat suatu misteri yang bisa membuat pembaca anda penasaran dalam setiap adegan.

Juga ingat bahwa pembaca cenderung memiliki kebiasaan untuk menutup buku ketika mereka mencapai akhir adegan atau bab. Jadi pekerjaan anda sebagai penulis adalah: membuat akhir dari setiap adegan begitu memukau, maka pembaca tidak akan menutup buku.

Kami menyebutnya "kait akhir". Setiap adegan harus diakhiri dengan hook (cerita atau pertanyaan karakter) yang membuat pembaca putus asa untuk menemukan jawabannya. Demikian juga, setiap bab harus diakhiri dengan pertanyaan yang membuat pembaca berkata, "aku akan baca sedikit lagi." Dan mereka tidak berhenti.

Sebagai tambahan:

Di Amerika Serikat, penulis-penulis yang masuk kategori powerhouse (super bestseller dan super produktif) biasanya menerapkan teknik fast-paced dalam novel-novelnya. Dan, agar lebih bisa memahami fast-paced, berikut adalah novel-novel yang bisa anda jadikan referensi:

-Hunger Games (Suzanna Collins)
-The Bartimaeus Trilogy (Jonathan Stroud)
-No Exit (Taylor Adams)
-The Long Walk (Stephen King)

***

Sebagai penutup, saya ingin mengutip ucapan Stephen King:

"Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis."

Yup, membaca adalah cara paling tepat agar kita bisa mengenali genre-genre dalam fiksi. Dan dalam fiksi horor, kita diharuskan memilih kata-kata yang mampu menggiring pembaca ke puncak kengerian, sesuatu yang bisa kita pelajari dari membaca novel horor. Dan cara ini juga berlaku ketika kita memutuskan untuk menulis genre apapun.

Seperti kata Stephen King (lagi),

"Kalau engkau ingin menjadi penulis, ada dua hal yang harus kau lakukan, banyak membaca dan menulis. Setahuku, tidak ada jalan lain selain dua hal ini. Dan tidak ada jalan pintas."

Cukup sekian materi dari saya. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya 🙏

☁️☁️☁️☁️☁️☁️
Kampus AWAN

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro