Seminar Online XI

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pembahasan Umum Dialog
Oleh: Chrystalstories

Kita-kita di sini kan kebanyakan nulis karya tulis fiksi, ya? Contohnya cerpen, novel, dll.

Menurutku, dialog adalah salah satu elemen terpenting dalam naskah yang kita tulis.

Fungsi dialog sangat banyak. Beberapa di antaranya adalah melukiskan watak tokoh-tokoh dalam cerita, mengembangkan plot dan menjelaskan isi cerita kepada pembaca.

Di kesempatan kali ini aku pengen berbagi beberapa materi teknis mengenai penulisan dialog yang kususun sendiri berupa file gambar. Semoga berguna!






List Pertanyaan

1. Kalau dalam dialog yang diakhiri dengan tanda tanya itu, kalimat selanjutnya huruf kapital atau huruf biasa?

Tergantung, setelahnya mau menggunakan DIALOG TAG atau tidak.

Jika tidak, maka kalimat selanjutnya harus diawali huruf kapital.
Contoh : "Kamu mau ke mana?" Aku menyusul Heri yang bersiap untuk pergi.

Coba perhatiin deh, ini sebenarnya ada dua kalimat. Pertama, kalimat di dialog. Kedua, kalimat baru yang dimulai dengan kata Aku (makanya harus pakai huruf kapital aku-nya, karena sudah menjadi kalimat baru).

Bandingkan dengan dialog yang pakai DIALOG TAG 👇🏻

"Kamu mau ke mana?" tanyaku pada heri yang bersiap untuk pergi.

Kalimat ini adalah satu kesatuan. Dialognya diperjelas dengan dialog tag.

2. Kalau dalam dialog tergantung kondisi dari tokoh atau tidak?

Tentu saja dialog harus menyesuaikan situasi dalam cerita dan adegan yang disajikan, termasuk kondisi tokohnya.

Jika tokoh sedang marah, maka tulislah dialog yang bikin pembaca bisa bayangkan kemarahan tokoh itu. Bisa dibantu dengan tanda baca atau dialog tag.

Kalau dialognya datar saja, maka feel-nya tidak akan tersampaikan.

3. Bagaimana cara membuat percakapan yang tidak kaku meski tidak menggunakan kalimat Lo-gue?

Bayangkan aja di kondisi real sehari-hari, gimana seharusnya ngomong pada lawan bicara dalam kondisi apa pun.

Tulislah dialog yang jika dibaca dengan lantang akan terdengar baik-baik saja, tidak aneh atau kaku.

4. Apakah di setiap akhir dialog harus diberi tanda koma/titik kah? Kalau seandainya tidak dikasih bagaimana kak? Apakah boleh?

Setiap dialog harus diakhiri tanda baca. Bukan hanya koma atau titik, tapi bisa juga tanda tanya atau tanda seru, sesuai tujuan kalimatnya.

Jika tidak diakhiri tanda baca apa pun, maka penulisan dialog itu tidak lengkap atau SALAH.

Contoh salah:
"Kamu sudah makan"
(Tidak ada tanda baca sebelum petik penutup)

Contoh benar:
"Kamu sudah makan."
"Kamu mau makan?"
"Ayo makan!"

5. Penggunaan koma dan titik sebelum petik akhir dalam dialog, itu apa perbedaannya? Nah, itu digunakan saat apa?

Hampir mirip dengan pertanyaan nomor 1. Tergantung penggunaan dialog tag.

Jika memakai tanda koma sebelum tanda petik penutup, artinya dialog itu masih perlu keterangan lebih lanjut (DIALOG TAG).

6. Apa perbedaan dialog tag dengan dialog biasa?

Begini, dialog adalah PERCAKAPAN antar tokoh.

Percakapan adalah sesuatu yang DIUCAPKAN, keluar dari mulut.

Kadang dialog sederhana mudah dimengerti tanpa harus dijelaskan secara rinci bagaimana pengucapannya.

Contoh :
"Aku lapar."

Artinya, aku lapar. Pengen makan. Dah gitu aja.

Tapi ada penulis yang mau menjelaskan lebih lanjut kondisi laparnya si tokoh itu bagaimana.

Contoh :
"Tolong! Tolong beri aku sedikit uang. Aku lapar, belum makan tiga hari," erangku sambil memeluk kaki seorang lelaki di tepi jalan raya.

Di contoh yang ini, "erangku" dan kalimat setelahnya adalah cara penulis menjelaskan kondisi tokoh. Erangku adalah dialog tag.

7. Masih bingung dengan dialog tag, bisa di berikan contoh yang mudah sehingga saya bisa dengan mudah memahaminya?

Nah contoh di atas adalah 'perbedaan' dialog biasa dan dialog yang memakai dialog tag.

8. Apakah dialog tag selalu diakhiri,  kata anu,  ujar ani,  ucap ano,  tanya ana,  dan seterusnya?

Ada yang berpendapat seperti di atas. Lalu memberi contoh:

"Andin, aku pergi dulu," Weni pamit pada  adiknya.

"Ayah jangan pergi, aku takut!" bocah perempuan usia delapan tahun itu menjerit histeris.

Bagaimana, Kak? Apakah yang seperti ini juga dibenarkan. Karena saya juga pernah mendapati dialog tag seperti itu di novel yang saya baca. Tapi sempat mikir mungkin itu typo.

Ya. Dialog tag memang harus pakai kata-kata penjelas seperti ujarnya, seruku, bisikmu, tanyaku, dll.

Tugas dialog tag adalah memperjelas isi percakapan.

Ragam-ragamnya :

1. Netral

- ujar
- salam
- celetuk
- ucap
- desak
- kata
- pamit
- harap
- pesan
- cetus
- tutur
- papar
- ungkap
- tandas
- tanya
- tegur
- sapa
- ajak
- panggil
- pungkas
- tegas
- ajak
- pinta
- tunjuk
- beber
- seloroh
- cakap
- lontar
- akunya

2. Netral sebagai respon

- sahut
- lanjut
- jawab
- tawar
- tolak
- sambut
- sanggah
- imbuh
- terang
- balas
- tangkas
- tambah
- sambung
- jelas
- sela
- sosor
- tukas
- potong
- kilah
- usul
- putus
- protes
- urai
- saran
- berondong
- timpal
- kekeh
- kelit
- deham

3. Ada Emosi

- sindir
- hina
- gerutu
- sungut
- rengek
- tekad
- resah
- cemooh
- ejek
- kelakar
- canda
- cela
- ledek
- gerundel
- puji
- keluh
- adu
- perintah
- cibir
- tuntut
- decit
- cicit

4. Emosi Bernada Rendah

- bisik
- gumam
- decak
- desah
- rintih
- desis
- sesal
- ulang
- lirih
- racau
- batin
- ringis
- hembus
- goda
- rajuk

5. Emosi Bernada Tinggi

- jerit
- geram
- usir
- bentak
- berang
- hardik
- teriak
- tuduh
- tampik
- tantang
- pekik
- tekan
- sembur
- seru
- erang
- serang
- cecar
- raung
- sergah
- murka
- dengus
- ketus
- marah

Sumber referensi:
Materi Kepenulisan Andros Luvena by Rosi Simamora

~Dialog tag selalu diikuti nama subyek atau kata ganti subyek. Contoh subyek dan kata ganti selain nama orang; -mu, -nya, dia, ia.

"Andin, aku pergi dulu," Weni pamit pada  adiknya.

"Ayah jangan pergi, aku takut!" bocah perempuan usia delapan tahun itu menjerit histeris.

Bagaimana, Kak? Apakah yang seperti ini juga dibenarkan?

Jawab:
Penulisan di atas semuanya salah.
Dilihat dari strukturnya, itu bukan dialog tag.

Penulisan yang benar:
"Andin, aku pergi dulu." Weni pamit pada  adiknya.

"Ayah jangan pergi, aku takut!" Bocah perempuan usia delapan tahun itu menjerit histeris.

Kalau membiarkan dialognya TANPA dialog tag, maka tulislah sesuai kaidah penulisan standar. Yaitu, setiap mulai kalimat baru harus menggunakan huruf kapital.

9. Kalau tentang bunyi-bunyian seperti:
Tok tok
Brak
Degg

Itu baiknya ditulis gitu aja, atau dibuat narasi?

Tergantung gaya masing-masing penulis.

Kalau aku, merasa lebih dapet feel-nya kalau tulis gini :

Krakkk!!

Patung kaca itu jatuh, menghantam lantai dengan keras. Pecah. Berantakan.

Krakkk : ditulis miring

Narasi setelah krakk itu dipisah, dibikin paragraf baru.

Jadi otomatis pembaca juga fokus ke adegan jatuhnya patung kaca itu. Mengerikan, sampai berbunyi krakk.

☁️☁️☁️

Bagaimana, teman-teman?
Menambah ilmu banget pastinya, 'kan?

Sebelum diakhiri, ada pesan dari Kak Chrystal, nih. Yuhu!

°Pesan untukmu dan untukku sendiri,  yuk banyak baca buku! Terutama buku cetak yang diterbitkan penerbit professional (sudah terjamin isi dan editannya). Jadi jangan keenakan baca cerita di aplikasi hape terus, karena belum tentu penulisannya bener semua.

Baca juga buku-buku terjemahan, ya. Nggak hanya yang lokal dari penulis Indonesia aja.

Soalnya penulis luar negri punya cara yang oke-oke banget lho dalam menyajikan ceritanya. Beda. Jadi kita bisa belajar dari mereka juga.

Semoga bermanfaat, guys!😉

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro