Tips Menguatkan Karakter dalam Romance Comedy

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tips Menguatkan Karakter dalam Romance Comedy
Bareng: Amanda Ketsia

Assalamualaikum! Kenalin, namaku Amanda Ketsia. Nama panggilanku banyak; Manda, Kaman, Amanda, tapi enggak ada yang manggil Sayang. Kenapa, sih?

Hobi?
Emm ... aku pilih rebahan sebagai jawaban utama. Selanjutnya, ya, menulis sama ngereceh.

Penulis memang gitu, ‘kan? Dikira rebahan mulu, santai-santai terus, padahal kita menghasilkan karya.

Ah, oke, jangan curhat.

Oke, lanjut. Aku sekarang sedang berusaha merintis diri sebagai penulis, pengarang, pebisnis, juga sebagai pendamping masa depan dia yang lagi sibuk berperan jadi pacar orang.

Hmm.

Huh, oke. Jadi, malam ini kita akan bahas materi kepenulisan yang cukup asyik, yaitu "Tips Menguatkan Karakter dalam Romance Comedy".

Romance comedy alias romcom adalah salah satu sub-genre dari genre utama romance. Ada juga
yang bilang romcom adalah sub-genre dari humor atau comedy. Balik lagi ke cerita itu sendiri, sih, sebenarnya. Dia lebih condong ke romance yang berbumbu comedy, atau comedy yang
dibumbui romance. Ah, intinya gitu, ya.

Biasanya, isi cerita yang bergenre romance comedy ini super receh banget, tetapi enggak meninggalkan kesan manis-manis gemasnya juga.

Nah, gimana, sih, cara bikin karakter yang kuat dalam menulis cerita romcom? Sebelumnya, sudah tahu apa itu romance comedy?

Betul sekali, yang pasti itu bukan nama tetangga kalian, ya. Bukan juga
nama gerobak gorengan enak di pertigaan jalan.

📓 Pertama
Berpikirlah gila-gilaan. Cari gambaran tentang karakter yang akan kalian buat dari remahan-remahan ide yang datang. Jangan pernah takut untuk menjelek-jelekkan sifat si tokoh.

Misal, dia ganteng, berkarisma, pintar, tetapi suka kentut sembarangan dan enggak
suka bau jeruk karena pernah ketakutan nonton film horor yang ada hantu soal jeruk- jeruknya gitu.

Nah, karakter yang sudah kalian tentukan itu harus dibawa sampai akhir. Maksudnya, pertahankan sifat-sifat aneh itu, jangan sampai di tengah jalan kalian lupa atau kalian ubah karakternya jadi psikopat.

No! Jangan ngadi-ngadi begitu, ah.

Konsisten! Kecuali, kalian
mau ubah karakter karena situasi yang wajar. Itu boleh. Misal, dia suka kentut sembarangan, tetapi karena sudah mau jadi suami orang, dia akhirnya berhasil menghilangkan kebiasaan tersebut.

📓 Kedua
Si tokohnya harus absurd dan aneh, atau bisa juga dibikin punya kisah cinta yang super ngenes. Nah, meskipun sedih, kita bisa memasukkan bumbu comedy di dalamnya.

Kalau adegannya sedih, buatlah sesedih mungkin sampai pembaca menangis tersedu-sedu seperti habis ditinggal mantan. Lalu, boleh dikejutkan dengan porsi comedy yang enggak disengaja.

Misal, karakternya menangis, terus ujung-ujungnya dia menangis tambah kencang karena tisunya habis atau dia kebelet ke toilet tetapi toilet kostnya lagi ramai. Kan suasananya bakal cair lagi, tuh.

📓 Ketiga
Jangan ragu untuk menjadi peneliti kebiasaan aneh orang-orang di sekitar kalian.

Perhatikan apa aja kebiasaannya yang cukup mengganggu. Catat. Lalu, kembangkan jadi karakter yang sempurna. Sempurna di sini bukan yang perfect ganteng 100% tanpa ada cacat cela, ya. Big no!

Maksud karakter yang sempurna di sini adalah karakter yang punya kelebihan dan kekurangan yang seimbang. Sekali lagi, jangan takut buat menjelek-jelekkan sifat si tokoh.
Karakter-karakter yang melekat dalam diri tokoh ini harus kita bikin senatural mungkin.

Seperti karakter di genre lainnya juga, mereka harus punya ambisi, ketakutan, keinginan, emosi, tujuan, dan lainnya. Banyak sekali orang-orang receh di sekitar kita yang suka aneh.

Kalau kalian kesulitan menemukan karakter aneh itu di sekitar, maka
banyak-banyaklah menonton film humor, baca novel comedy, atau
bergaul sama orang-orang receh supaya menambah level kerecehan
kalian. Sisi romance-nya tinggal menyesuaikan alur cerita aja. Intinya, hal yang penting dalam romance comedy adalah karakter dan alur yang
receh, tetapi bikin pembaca gemas sama kisah cintanya.

Salah satu tokoh di cerita Radar Dua Rotasi yang aku tulis, dia punya hobi mengejar layangan putus. Hobi itu terbawa sampai dia dewasa dan jadi mahasiswa. Aneh, tapi itu nyata. Aku menemukan karakter itu dari orang di sekitar. Ada juga temanku yang suka pakai kaos kaki berwarna ngejreng. Padahal dia cowok! Bayangin aja gimana anehnya dia.
Untungnya, dia ganteng, berkarisma, dan lumayan pintar, sih.

Nah, itu dia tips menguatkan karakter tokoh dalam romance comedy.

•• Sesi QnA ••

1. Saya ingin menulis cerita yang mengandung comedy, tapi saya tidak bisa melucu. Juga saya orang yang pendiam tak banyak omong. Jadi susah mau bikin comedy. Apa
ada tipsnya atau mungkin hal hal yang bisa bikin diri terinspirasi buat
melucu/comedy?

 Umm ... aku juga orang yang agak pendiam, sih. Kata beberapa orang, sih, hehe. Nah, kita ubah dulu mindset-nya. Kita di sini sebagai penulis.

Orang yang enggak bisa
menulis tentang genre scifi atau horor pun akan bisa menulis genre tersebut jika mereka banyak membaca. Sama halnya dengan romcom. Kalau benar-benar kesulitan menemukan sisi receh yang bisa kamu ungkit, kamu bisa lihat kebiasaan diri sendiri
dulu. Hobi kamu apa, apa yang kamu lakuin kalau sedih, kebiasaan jelek kamu apa, pertanyaan kayak gitu bisa banget dijadikan acuan untuk menulis. Kita mulai dari diri
sendiri. Saat ingin menulis, anggap diri kita ini receh dan jangan terlalu serius. Percaya, deh, ceritamu pasti bakal ngalir.

2. Bagaimana membuat genre romance yang kisah cintanya itu nggak monoton, nggak
itu-itu aja. Karena saya susah sekali bikin cerita romance yang alur cerita cintanya itu beda, selalu hampir sama.

 Untuk menulis cerita romance yang enggak monoton, kamu perlu buka telinga lebih lebar lagi. Maksudnya, kamu bisa menulis cerita berdasarkan curhatan teman-teman
kamu. Ajak mereka diskusi soal kisah cinta mereka. Kalau masih kesulitan, kamu bisa pakai 'pembelokan alur'. Kamu harus kejutkan diri kamu sendiri dengan alur yang enggak semestinya, alias berlawanan dengan alur yang sudah kamu tata di
kepala.

Misal, dia harusnya patah hati, jatuh cinta lagi dengan orang baru, terus patah hati lagi. Nah, kamu bisa belok-belokin sedikit alurnya. Misalnya, ternyata dia udah jatuh cinta banget sama cewek, ternyata cewek itu adalah teman masa kecil yang suka
di-bully-nya dulu. Dia malu dan ujung-ujungnya kena tikung.

Hehe, kira-kira begitu.
Tapi ingat, alurnya harus dimatangin dulu. Jadi, enggak meleber ke mana-mana kayak telur setengah matang. Hehe.

3. Pernah dengar membuat komedi itu harus ada unsur nyelenehnya. Nah, menurut kakak sendiri, gimana biar yang 'nyeleneh' itu terasa natural dan ga terkesan dipaksain?

 Nyeleneh yang natural, ya? Kamu pernah punya teman yang terlihat serius, tapi kadang-kadang receh karena kaget atau panik? Kira-kira kayak begitulah penggambarannya. Recehnya itu harus spontan dan buatlah kayak humor yang hadir
tanpa disengaja. Itu pasti bakal terlihat natural.

4. Selera humor tiap orang beda-beda. Kadang itu yang mengecilkan niat untuk bikin genre komedi, khawatirnya dianggap garing. Bagaimana solusi untuk hal ini, kak? Mohon penjelasannya.

 Betul banget! Selera humor tiap orang itu berbeda-beda, tetapi tetap satu juga. Hehe.

Gini, gini. Jadi, kita memang enggak bisa memuaskan semua orang dengan cerita kita. Namun, pasti ada aja orang yang terhibur dengan sisi humor yang kita buat.

Cara untuk mengetes humor kamu itu pas atau enggak, kamu tinggal
memposisikan diri sebagai pembaca. Endapkan dulu naskahmu, mungkin sekitar seminggu bisa. Lalu, baca lagi. Kalau kamu sendiri ketawa pas baca ulang, berarti kamu sukses membuat kerecehan di naskah kamu itu. Minta juga teman atau saudara kamu untuk baca. Barangkali mereka punya pandangan yang sama. Jangan takut, ya! Semangat!

5. Saya pernah menulis cerita romance comedy tapi ada unsur actionnya, apakah bisa? Seperti apa caranya kak agar bisa menampilkan action keren namun bersifat comedy. Soalnya kalau saya menulisnya pasti lebih ke unsur serius bukan jenaka.

 Wah, ini unik, sih. Action yang bercampur romance dan humor, ya? Bisa aja, asal kamu tentukan dulu genre utamanya apa. Enggak apa-apa mode serius pas bikin adegan action, tapi di ujungnya, jangan lupa selipkan sedikit kerecehan.

Misal, dia lagi berantem sama anak kampung sebelah. Motornya dikejar sama geng itu. Sampai di suatu tempat, dia baru sadar kalau dia masih memakai helm dari gojek yang
mengantarnya tadi. Muehehe. Gitulah intinya, ya. Aku enggak jago bikin action, apalagi campur humor. Kamu hebat!

6. Sebenernya saya humoris, tapi susah sekali menyampaikan lelucon yang saya buat. Jika saya nulisnya sambil ketawa-ketawa tapi pembaca tidak mengerti apa yang saya tulis jadinya cringe. Ada solusi untuk itu, kak?

 Wah, berarti kamu menikmati tulisan kamu, dong. Bagus. Kayak yang aku tulis tadi, coba setelah menulis, kamu posisikan diri sebagai pembaca. Coba pikirin, kira-kira
adegannya terlalu berlebihan,enggak?

Kalau menurut kamu pas dan enggak nyeleneh, ya udah. Pandangan orang, kan, beda- beda. Kalau kamu menikmati pas menulis, pasti pembaca juga bisa merasakan itu. Ya, walaupun enggak semuanya. Hehe.

7. Bagaimana caranya kita buat comedy gitu tapi tetap masuk akal udah gitu suasana dalam ceritanya itu hidup dan gak garing?

 Pertanyaannya mirip sama yang di sesi satu tadi, ya. Kalau mau natural, kamu bisa ambil dan perhatikan kejadian serta kebiasaan orang di sekitar. Jangan dipaksakan
humornya. Ngalir aja, asal kamu bisa ketawa dan menikmati, pasti hasilnya bagus juga.

8. Bagaimana membuat karakter yang seimbang antara lucu, ambisius, pemarah, pendiam supaya terlihat sesuai dengan karakter tokoh yang diinginkan?

 Pertama, lebih bagusnya kita tentukan dulu sifat utama si tokoh, ya. Misal, dia itu pemarah dan ambisius. Untuk menjadikan cerita itu pas romcom-nya, kita bisa ambil
situasi comedy yang berasal dari tokoh lain. Kalau menyeimbangkan semua sifatnya, mungkin agak susah juga, ya, Kak. Intinya, kita harus bikin satu poin sifat utama untuk tokohnya dulu. Baru yang lain mengiringi.

9. Gini, kak, gini. Akutu kan kadang retjeh. Jadi suka nulis komedi. Tapi, yang jadi masalahnya adalah ... aku kadang bingung buat konfliknya, Kak. Apa, ya? Kayaknya ... kalau udah masuk bagian konflik rasa humornya itu kelelep gitu. Nah, pertanyaannya gimana biar itu humor kagak kelelep, Kak?

 Biar enggak kelelep, emm ... kasih pelampung. Hehe, gini, gini. Ini humor full atau romance comedy? Kalau romance comedy, kamu bisa buat konfliknya tentang percintaan, dan comedy itu cuma jadi bumbu aja.

Sekali lagi, sisipkan comedy
seperlunya. Jangan digas teross, hehe. Jadi, emosi pembaca bakal naik turun dan konflik kamu bakal berhasil.

10. Kalau aku buat cerita terus membelokkan alur ceritanya, psti alur yang lebih dulu itu terlupakan, Kak. Dan, kayak nggak nyambung gitu jadinya.

 Nah, inilah pentingnya catatan. Kamu bisa catat dulu alur yang kamu buat sebelumnya, terus nanti baru dimodifikasi. Outline itu kadang-kadang penting, apalagi untuk tipe penulis kayak kamu, ya.


11. Kak, ini bab di novelku yang aku publish hari ini. Tadi pas bikinnya aku bingung, Kak, habis ini mau dibikin topik apa. Kalau kakak di posisi aku dan ini ngobrolnya lagi dalam keadaan sedang menunggu penjaga toko
membungkus pesanannya dia, mau ditambahin apa lagi, Kak? Apa aku jelaskan di narasi bahwa mereka
ketawa aja atau bagaimana?

 Waw!! Aku berhasil ketawa. Situasi comedy kamu sukses. Mungkin bisa dibikin mereka baku hantam?
Bercanda, hehe. Sampai di sini aja pembaca udah menikmati. Tambahin narasi sedikit aja sesudahnya,
biar gak mengurangi humor yang tadi.

Narasinya menjelaskan kegiatan mereka yang mengambil
makanan tadi bisa.

°°°

Salah satu tips menulis humor atau comedy itu adalah humornya jangan selalu digas. Kadang-kadang, bikin situasi sedih, dan itu sah banget. Biarkan pembaca masuk ke konfliknya dulu. Kalau ada kesempatan, barulah kasih spontanitas humor. Begitu, hehe.

Kalau sudah apik gitu humornya, maka harus diakhiri sama adegan yang lebih greget atau hanya narasi singkat seadanya supaya enggak mengurangi adegan humor yang tadi.

°°°

Nah, bagaimana? Menarik bukan? Semoga tips yang disampaikan bermanfaat, ya! Oh, iya! Kalau mau tahu lebih banyak soal aku, bisa mampir ke wattpad @ketsiamanda.
Kita mutualan. Eh, wkwk. Semangat menulisnya! Sukses!

Salam receh.

Kampus AWAN, 23 November 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro