Ketika Dunia Baru Tercipta Dalam Cerita Fantasy

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ketika Dunia Baru Tercipta Dalam Cerita Fantasy
Oleh: Riris Handini

Pemateri kece kali ini bakal mengajak kita ke negeri baru di dunia fantasi. Kebetulan, seminar hari ini bertemakan "Ketika Dunia Baru Tercipta Dalam Cerita Fantasy".

Pasti, dong, di sini banyak yang tertarik sama genre yang satu ini.

Nah, saat mendengar kata Fantasi mungkin hal yang pertama kali kita ingat adalah khayalan. Ya, berkhayal. Tapi siapa sangka, menulis cerita Fantasi gak semudah itu.

Nah, karena itu, dengan kekuatan sihir, dapat mengelabui orang lain, admin Kampus Awan berhasil nyeret--eh--nyulik Kak Rish untuk berbagi ilmu, nih. 😂

Gak usah kebanyakan bacot. Mending kita kenalan langsung sama Kak Rish.😄

•••||•••

Halo, kakak-kakak bisa panggil aku Rish. Hehe..
Jangan lupa save, yak. Biar mempererat silahturahmi gitu ....🤗

•••||•••

Fantasi.
Mari kita masuk ke gerbang paralel Dunia Imaji kita ....

Sudah kenal mereka?

Harry CS.

Harry potter adalah salah satu kisah bergenre fantasi yang amat laris di pasaran. Tentu kita sudah tak asing lagi bukan?

Selain itu ada...

Twilight Saga. Atau mungkin,

Mother of Dragon nya Game Of Throne. Ada yang tahu? hehe

Oke. Lalu fantasi itu yang kayak gimana, sih, kak? Apa benar-benar murni tentang khayalan?

Nah, kalau menurut versiku fantasi adalah genre fiksi yang berisi khayalan, imajinasi dan angan-angn penulisnya. Di cerita fantasi kakak-kakak bisa membuat berbagai makluk mitologi (contoh: Dragon, Unicorn, Mermaid dan lain lain), bisa ambil setting di mana saja (di bulan, di lapisan inti bumi, di dalam laut, dsb)

Bebaskan imajimu!

Nah, di Fantasi itu sendiri juga memiliki tujuan, Kak.

Tujuan dari adanya cerita Fantasi itu agar pembaca bisa seolah-olah masuk ke dunia rekaan yang dibuat penulis. Hitung-hitung me-refresh otak dari sesuatu yang mainstream. Ini juga salah satu tolak ukur berhasil atau tidaknya cerita fantasi. Kalau terlalu hype ditambah bahasa kelas sastrawan nanti jatuhnya akan membuat pembaca bingung. Tapi tergantung, kembali lagi ke karakter dan latar belakang pembaca cerita fantasi itu siapa.

Sekali lagi, bebaskan imajimu! Hehe

Tapi .... Nah, ada tapinya ini.
Meskipun dibebaskan untuk berkreasi tapi harus tetap melakukan RISET.

Karena semua KEAJAIBAN di Fantasi harus bisa dipertanggungjawabkan, diterima logika, serta harus bisa dijelaskan.

Nah, riset ini tuh yang nantinya bakal menolong pembaca biar gak bingung.
Karena sekali lagi, imajinasi kita kan luas, ya. Dan tiap orang itu punya sudut pandang berbeda. Oleh karena itu perlu pakem untuk mewujudkan imaji kita.

Pakem ini didapat dari mana? Kita bisa mempelajari mitologi di berbagai daerah, atau mungkin banyak-banyak baca buku Fantasi.

Baru setelah riset kita matang, nanti dipoles dengan bahasa narasi yang ringan dan deskripsi yang detail.

Pembagian cerita Fantasi sendiri terbagi jadi 2 jenis. High Fantasy dan Low Fantasy.

Tiga contoh kisah fantasi di atas itu masuk ke High Fantasy. Jadi, High Fantasy (Fantasi total) intinya kamu menceritakan dunia baru. Benar-benar tidak pernah terbayang sebelumnya.

Contoh cerita Harry Potter, Twilight, Game of Throne. Di sana diceritakan mulai dari makhluk, latar tempat, bangunan, waktu, kekuatan semua benar-benar hasil imajinasi dari penulis.

Sedangkan Low Fantasy (Fantasi irisan) itu kayak ceritanya series Bumi (Tereliye) intinya tentang menyingkap rahasia dari kehidupan yang selama ini kita jalani.

Oke. kita sudah tahu apa itu fantasi dan jenisnya. Lalu cerita fantasi itu bagaimana, apakah sama dengan cerita lain? Unsur-unsurnya dan cara menulisnya?

Kalau menurut saya, mayoritas sama tapi ada beberapa keunikan yang tidak dimiliki di cerita genre lain.

1. Tema

Ini adalah ide dari cerita fantasi. Di Fantasi kita mengenal kebebasan dalam berinspirasi. Ide apa saja bisa masuk. Termasuk menceritakan hakikat filosofi api, ide-ide masa depan, hal-hal gaib, kejadian dalam sejarah yang belum terungkap atau bahkan sesuatu yang tak pernah terbayang sekalipun. Tinggal bagaimana kita bisa mengolah informasi dan meramu menjadi cerita yang ciamik.

Mayoritas tema yang diangkat di cerita fantasi sering berhubungan dengan petualangan. Dan nanti bisa dikawinkan dengan genre lain, misal romance, sci-fi, sejarah dan sebagainya. Tapi tetap harus dibarengi RISET.

2. Alur

Singkatnya adalah jalan cerita. Peristiwa yang saling berkaitan satu sama lain.

Tips buat alur di cerita fantasi, jangan buat protagonist/ tokoh utama/ main character/ MC itu tiba-tiba punya kekuatan. Berikan alur yang rapat dan ceritakan secara halus apa saja yang dialami si MC itu. Kecuali memang alurnya mundur (Intinya, semua akibat tentu ada sebabnya).

3. Tokoh dan penokohan

Ini paling unik dan seru di genre Fantasi.

Tokoh di cerita fantasi kerap kali punya nama unik. Carlos, Alice, Jati. Dan tahu gak? Kalau nama itu sebenarnya punya filosofi yang menggambarkan si tokoh dan latar belakangnya.

Intinya dalam membuat tokoh dan penokohan amat sangat disarankan untuk punya tabel biografi karakter. Di tabel biografi nanti minimal memuat:

Nama (sesuaikan dengan di daerah dan peradaban apa tokoh itu lahir, misal: kisah mengambil latar di daratan Eropa, kasih nama Jacob, atau Edward Cullen, atau misal di India, kasih nama yang beruhubungan dengan budaya sana. Misal Raj Matta Agni.

Ciri khas menonjol (Bermata kuning, berambut merah, dkk). Karena biasanya ciri khas fisik itu menunjukkan ras apa dia. Mata kuning/merah biasanya vampir. Atau telinga runcing masuk ke jenis Elf/peri.

Nih, matanya merah bukan karena kelilipan, yak. 🤣

Kekuatan dan Kelemahan (misal : Kekuatan petir, lemah terhadap badai).

Jangan sampai membuat karakter yang tidak terkalahkan. Kecuali dia memang Sang Terpilih, The Choosen One. Tapi sebisa mungkin buat yang punya kelemahan, biar masuk akal, dan gak melulu terjadi keajaiban. Plus ada tantangan dan gregetnya.)

Mereka punya kekuatan yang berbeda.

Latar belakang tokoh, masa lalunya (meski tidak diceritakan detail di cerita. Latar belakang tokoh akan membuat tokoh itu lebih hidup. Sifatnya gak samar. Meski sang tokoh hanya numpang sebentar. Gak terkesan tokoh tempelan.)

4. Latar/ Setting

Dunia, Sejarah, Penduduk, Sosial, Pemerintahan, Sihir, Teknologi, Gaya Hidup.

Intinya kakak disuruh buat wilayah plus sistem kehidupan di dalamnya

5. Sudut Pandang

Bisa diceritakan dari Pov Ketiga atau Pov pertama. Saran saja jika ceritamu High Fantasy (Fantasy total) lebih baik pakai Pov 3 agar memudahkan pencitraan kekuatan dan world building-nya. Walaupun tidak menutup kemungkinan bisa juga pakai pov 1.

6. Amanat

Setiap cerita harus ada amanat. Entah itu genre imajinatif seperti fantasi atau yang lain, tetap harus ada pelajaran yang harus disampaikan. Tentunya yang bisa diterapkan di dunia kita yang sebenarnya.

••|QnA|••

1. Di bagian gaya hidup kita buatnya gimana, kak?

Kalau menurut sumber dari Elder, kita harus menetapkan standar hidup di dunia kita. Misal di wilayah A, orang akan dihargai jika dia terlahir dengan sihir. Nah orang-orang tanpa kekuatan inilah nanti akan berpetualang untuk mendapatkan kekuatan. Atau mungkin kalau lihat sekitar kita. Orang akan dianggap penting jika punya kekuasaan dan materi. seperti itu. Jadi bikin standar kehidupan, kak.

Gaya hidup. Bisa juga kebiasaan sehari-hari, mulai dari makan, transaksi, dsb.

2. Untuk karakter pendukung, idealnya dibuat berapa banyak? Sebab saya lihat di cerita-cerita fantasi melibatkan banyak tokoh. Seberapa jauh kita harus membangun detail karakter pendukung tersebut?

Menurut saya, banyak tidaknya karakter itu tergantung kebutuhan penulis dalam menyampaikan ide cerita. Ada yang tokohnya padat. Ada yang melebar banyak sekali. Yang penting, inti cerita itu tersampaikan. Nah, untuk membangun detail karakter pendukung, saya sarankan sampai kakak bisa melihatnya sebagai karakter utuh (atau mungkin kasarannya, bisa melihat karakter itu di kehidupan). Intinya akrab dengan karakter yang kita ciptakan.

3. Apa ada tips khusus untuk bab pertama cerita fantasi nggak, kak? Apa yang do/dont-nya gitu, kak.

Menurut saya, untuk membangun bab awal cerita tidak harus ada suatu peristiwa maha dahsyat. (Tetapi kebanyakan cerita Fantasi dimulai dari huru-hara, hehe). Soalnya, takut nanti gregetnya di awal, nah pas di klimaks gak secetar yang di awal.

Intinya begini, beri rasa penasaran dan anggap penceritaan itu seperti kakak masuk ke sebuah adegan, dan jangan lupa beri clue misterius yang terus bikin kepo.

4. Kak, untuk riset sendiri dalam menulis fantasi adakah point-point yang perlu kita perhatikan?
Karna genre itu memerlukan imajinasi yang luas, takutnya feel dalam alur dan dunia yang kita ciptakan kurang memuaskan atau terkesan mengada-ada.

Untuk point-point riset sebenarnya kembali ke kebutuhan penulis. Pertegas ide, tentukan ending dan halangan di cerita. Setelah jelas, kumpulkan semua sumber yang dibutuhkan dan sesuai dengan ide ini. Seleksi dan bandingkan dengan cerita yang sudah ada (bisa mitologi, atau cerita fantasi yang sudah beredar di pasaran).

5. Fantasi itu kita yang buat dunia sendirikah, kak? Maksudnya kalau ada mantra sihir, dll. Kita yang buat nama sendiri juga gitu, ya? Maaf, aku barusan mau ke genre ini, wkwk.

Kalau mau belajar sihir saya punya kenalan, nih ... wkwk ....

Boleh kok kalau mau menamai suatu mantra dengan kreativitas sendiri. Atau mungkin mau bikin bahasa sendiri atau huruf sendiri? bisa! asalkan ada patokannya, ya. Jadi kakak buat world building-nya. Semacam kamus kusus dunia fantasi kakak. Nanti dijelaskan di bawah atau pas di narasi cerita, atau di bagian keterangan paling belakang. Kenapa harus buat? Biar kita itu nanti konsisten.

6. Bagaimana cara riset untuk cerita genre fantasi, Kak? Apa saja yang perlu diriset? Apakah hal-hal logis di dunia juga memengaruhi meskipun ada keajaiban di dunia fantasi yang kita buat?

Yup. Sangat berpengaruh. Karena kita buat cerita fantasi kan buat dibaca manusia normal. Nah, penyamaan sudut pandang ini yang perlu diselaraskan. Biar gak terjadi miss antara maksud penulis sama pembaca. Makanya keajaibannya harus masuk akal. Atau mungkin keajaiban yang "sudah biasa" diterima para pembaca.

7. Kendala menulis fantasi apa?

Kendala terbesar menulis fantasi, semua penulis sih kak, adalah "MALAS" dan berlagak writer block, padahal cuma malas, hehehe ....

Malas riset
Malas bikin world building
Malas bikin tabel karakter, dkk. Wkwk

8. Kalau kita mau buat cerita fantasi tapi tentang superhero gitu bisa nggak? Apa cerita fantasi semata-mata hanya tentang dunia sihir dan werewolf?

Tentu bisa banget ....
Tadi itu cuma contoh kecil, kak. hehehe ....
Mau bikin sekelas Avengers, kah?

9. Kak, bicara soal karakter pendukung, gimana caranya supaya kita bisa mengerucutkan konflik dari kumpulan motif karakter pendukung biar tetap berkaitan sama si tokoh utama? Soalnya aku kalo nulis Fantasi suka melebar ke mana-mana😶

Sama saya juga mengalaminya. Sering menambah karakter di tengah cerita. alhasil karakternya banyak wkwk. Menurut saya, kalau pengen bener-bener bagus dan fokus, tentukan tabel garis hubungan antar tokoh. Jadi misal tokoh a dan tokoh b, garis pink (cinta), tokoh a dan c, garis merah (permusuhan). Jadi habis buat tabel identitas, buat lagi tabel garis hubungan antar tokoh.

10. Kak, saya tertarik dengan fantasy yang lebih modern yang berhubungan dengan teknologi. Tapi saya bingung buat worldbuilding-nya. Saya pernah bikin fantasi tentang tokoh yang masuk dunia game. Gara gara worldbuilding jadi stuck. Ada kiat-kiatnya kah, kak?

Ehem, ini kelas dewa. Oke, jadi begini. Cara termudah untuk riset adalah dengan bertanya. Cari orang yang ahli di bidang modern ini. Misal kakak mau riset tentang teknologi nuklir, nah kalau baca 'kan mungkin terkendala bahasa tingkat dewa dan agak kurang paham. Mending tanya aja ke orang yang ahli.

Temukan mentor, kak. Saya sendiri pas menyelesaikan novel saya yang sihir elemen itu juga dibantu teman. Karena bahasa teori dan bahasa penjelasan dari manusia, itu beda jauh. Lebih enak bahasa manusia. Ya secara kita kan manusia, yak. Heheh ....

11. Adakah cara lain untuk pengaktifan sihir, selain menggunakan mantra dan tongkat?

Takut keliru. Mungkin bisa dengan gestur tubuh? 🤔

Intinya Fantasi itu kalau mau dibuat mudah ya mudah. Kalau dibuat susah ya susah. Hehe.

- Oh, berarti kalau cuma gerakin tangan atau ngedipin mata tanpa mengucap mantra, itu boleh-boleh aja, Kak?

Boleh banget, kak. Sekedar saran, gesturnya dinarasikan lebih detail, jadi biar ada bedanya ketika dia gestur biasa atau sedang memanggil kekuatan.

12. Aturan di dunia fantasi, bebas kita bangun sendiri nggak sih, kak?

Misal, nih, ada penyihir yang nyulik manusia buat dijadiin tumbal. Karena penyihir tersebut punya kekurangan, yaitu jantungnya harus diganti setiap setahun sekali. Menyalahi aturan, nggak, Kak?

Menurutku nggak sih, kak. Mungkin bisa disisipkan latar belakang penyihir kenapa harus ganti jantung tiap tahun. Biar lebih grengg.

13. Btw, Kak. Pas Kakak menambah tokoh di tengah cerita itu, enaknya konfliknya diselesaiin dalam beberapa chapter atau mendekati klimaks aja biar makin greget?😆

Masalahnya kalau kakak punya banyak tokoh bukankah konfliknya makin rumit? Menurutku diselesaikan satu persatu dan konflik tokoh paling berpengaruh ditaruh di klimaks.

14. Cerita fantasi di Indonesia peminatnya banyak gak, kak? Terlebih lagi dengan novel fantasi yang terang superhero gitu, kak.

Jujur untuk cerita fantasi memang tidak se-hits romance atau teenlit kak. Tapi akhir-akhir ini mulai sedikit terangkat. Buktinya banyak penulis fantasi bermunculan, komunitas fantasi yang mulai eksis dan pilem gundala? Jadi tetap optimis. Yang penting kita nulis dulu dah.

••||••

Satu kalimat sebelum kita akhiri perjumpaan ini.

TAK ADA KARYA YANG SEMPURNA, KARYA YANG BAIK ADALAH KARYA YANG SELESAI.

Semangat untuk kita semua, yak!
Semangat!!!😄

🌁 Kampus AWAN 🌁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro