TRIO SETAN

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dalam diam Amir menerima botol air mineral yang dilempar Uman kepada dirinya tanpa menoleh, tampang nya serius kali ini.

"Napa si lu?"

"Lagi mikir."

"Punya otak?" kata Uman cengengesan yang kemudian dibalas tatapan sinis Amir. "Sensi banget kee Mbak Joy kalau dateng bulan."

"Berisik banget ini setan berdua, heran," maki Belli yang baru saja selesai memesan makanan nya. Bertiga mereka sedang nongkrong di teras indomaret sore ini dengan alasan males pulang ke kosan cepat-cepat padahal aslinya numpang wifi gratis karena wifi di kosan sedang dalam perbaikan jaringan.

"Link yang lo kasih kagak bisa di download anjir," ucap Umar ngegas.

Amir menoleh dengan lirikan mata yang menunjukan kekesalan nya karena sedari tadi tak berhenti diganggu. "Repot bener pake server yang lain bego."

"Pasti download film yang bukan bukan kan lu berdua? ckckckck tobat lah wahai anak setan," maki Belli sambil menyantap indomie kornetnya.

"Berisik njir," maki Uman kesal.

"Gue sumpahin air kamar mandi kagak ngocor, pusing pusing dah lu berdua," ujar Belli diikuti tawa iblis nya.

"Bacot memang si keriting, pen gue toyor lu."

Uman menepuk pundak Amir yang sudah maju ingin menoyor Belli. "Ribut mulu lu berdua gue kawinin juga elaah."

"Najis," jawab keduanya serempak lalu di ikutin kekehan Uman.

"Mawar gimana Tem, gak ada kemajuan?"

"Udah gak tertarik gue, ngebosenin. Temen nye die nih emang ngebosenin mirip sama dia," ejek Amir kepada Belli yang langsung mendapat tatapan membunuh gadis keriting itu.

"Bilang aja lu berubah haluan setan, buaya mah buaya aja."

"Buaya masuk kandang macan hahaha," ejek Uman dengan semangatnya.

"Sukurin mamam noh macan eeh ternyata si macan udah pacaran sama si setan," kata Belli semakin menjadi jadi. Sementara Amir hanya menggaruk kepalanya yang tiba tiba gatal.

"Panjang umur si macan," teriak Uman heboh sambil menunjuk ke arah tempat parkir. "Eeh sama siapa tu."

"Sialan sama si setan ternyata!!! hmmp," ejek Belli kali ini sambil menahan tawa nya

"Diem jangan bikin malu lu beruk," maki Amir histeris kali ini tangan nya sudah menoyor Uman dan Belli bersamaan.

"Eaaah baru mau ngegas eeh udah di gas duluan hahaha, tolong dijelaskan rasanya Bang," ujar Belli dengan puas.

Uman dan Belli dengan kompak menertawai Amir yang sudah geleng geleng kepala melihat kelakuan teman laknatnya. Keributan kecil dimeja ujung itu tak lepas dari penglihatan Anin yang baru saja akan masuk ke mini market dengan cabang seantaro indonesia tersebut, gadis itu menoleh mengerutkan kening nya lalu melotot melihat kelakuan ketiga adik kosan nya yang sudah berteriak memanggil namanya.

"Panassss," ujar Uman dengan volum suara sengaja dibesarkan.

"Anjir," saut si keriting kompak.

"Malu maluin lu berdua kampret," kali ini Amir yang bersuara.

"Ngapain lu bertiga disini? pulang sono udah mau magrib juga," sapa Anin begitu sampai dimeja rombongan anak setan.

"Yee orang mau bersosialisasi malah disuruh cabut," ungkap Belli dengan senyum mengembang.

"Sosialisasi pala lu meleduk bilang aja cari wifi gratis lu monkey," balas Anin tak mau kalah.

"Pacar Mbak?" sela Uman memotong pembicaran tak jelas teman teman kosan nya. "Kenalin atuh, iya gak Tem?"

"Ngapa ngajak ngajak gua si lu boneng," maki Amir tangan nya sudah menoyor kepala Uman dengan sadis.

"Bocah gemblung semua, balik lu pada. Ngaku gak punya uang pagi tadi malah nongkrong disini."

Sean yang baru saja memasuki teras indomaret langsung datang menghampiri Anin yang sedang berdebat dengan adik adik kosan nya. "Nin? ayo."


Anin menoleh lalu mengangguk ke arah Sean yang sudah masuk terlebih dahulu. "Pulang udah mau magrib,awas aja gua lihat lo bertiga masih disini, abis lu semua sama gue." Kemudian gadis itu berlalu menyusul Sean masuk kedalam mini market.

Semetara ketiga adik kosan nya mengejek dari belakang mengikuti ucapan Anin barusan tanpa suara karena takut kalau kalau si macan menoleh.

"Buru minggat entar dicincang macan lu berdua buru," usir Uman seraya menyeret kedua teman nya.

"Mi gue belum abis setan," teriak Belli kesal karena uang nya melayang sia sia.

Amir? entahlah pemuda itu tersenyum kecut merasa dipermainkan, wajahnya keruh tak bersahabat.

💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro