05 Ribut

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"FAJRI! PULANG LO!"

Seorang Pria berambul keribo berdiri tegak di depan pintu utama rumah kediaman Zakno. Sorotan mata tajam mampu membuat Fajri gemetar ketakutan.

"Ba-Bang Farhan," ucap Fajri takut.

Farhan Jawas. Nama Pria itu kini beralih menatap tajam Ricky yang duduk di sofa empuk.

"Lo jangan rebut adik gue!" seru Farhan penuh emosi.

Ricky menaikkan satu alis mata. Ia tak merasa takut sekalipun kepada Farhan, malah ia seolah menantang.

"Gue nggak rebut Aji. Aji ya sendiri yang mau main ke sini," ujar Ricky santai.

Kini Ricky merubah posisi berdiri. Ia merangkul bahu Fajri lembut seakan siap melindunginya dari bahaya.

"Oh ya? Nggak yakin gue lo tidak berniat untuk merebut Aji dari tangan gue!"

Atmosfir di ruang tamu menjadi tegang. Fajri sampai mengumpat di belakang tubuh besar Ricky. Kedua tangan meremas pakaian Ricky.

"AJI LO PULANG SEKARANG!" perintah Farhan.

Fajri masih mengumpat di belakang Ricky. Ia sangat takut melihat sang Abang kandung dalam keadaan menyeramkan.

"Ngga-nggak, Aji nggak mau pulang!" Fajri menolak keras. Air mata Fajri sudah keluar deras.

Kepalan di tangan Farhan semakin kuat. Ia berjalan dengan angkuh menuju tempat keduanya berada.

Farhan berhenti tepat di depan Ricky. Mereka saling menatap tajam satu sama lain.

"AJI AYO IKUT ABANG PULANG!"

Farhan berusaha menarik tangan Fajri paksa. Namun, tangan kekar Ricky berhasil menghentikan aksi tersebut.

"LO NGGAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN GUE SAMA AJI!"

"Han, gue nggak suka lo memperlakukan Aji seperti ini. Dia itu Adik kandung lo bukan barang." Ricky menegur.

Bugh!

Satu tangan Farhan yang kosong langsung memukul pipi Ricky keras. Tubuh Ricky sempat tak seimbang.

Ricky memegang pipi kanan yang terasa nyilu. "Jangan gunakan kekerasan di sini. Han mendingan lo bicarakan baik-baik sama Aji."

"Banyak bacot lo!"

Farhan kembali memukul Ricky, tetapi Ricky berhasil menyikut perut Farhan keras. Tubuh Farhan sampai terdorong ke belakang sedikit.

Asam lambung seakan ingin keluar dari mulut Farhan. Ia semakin tak suka dengan sosok Ricky.

"Aji, ayo pulang sekarang atau Abang kurung kamu di rumah!" seru Farhan menurunkan nada tinggi.

Fajri hanya diam menangis. Ia tak ingin melihat kedua orang yang Fajri sayang saling bertengkar.

"Bang Han... iya Aji bakal pulang, tapi jangan pukul Bang Iky lagi," ujar Fajri terisak.

Ingus Fajri sampai keluar bercampur dengan air mata. Ricky melirik Fajri sekilas.

Perlahan Fajri melepaskan pegangan pada baju Ricky. Ia berjalan dengan rasa takut menuju ke arah sang Abang kandung, Farhan.

"Nah gitu. Adik Abang nggak boleh melawan. Yuk! Kita pulang ke rumah," ucap Farhan menarik kasar tangan Fajri.

Fajri sampai meringis kesakitan. Ia pun diam menuruti Farhan yang menarik dirinya seperti kambing.

Pandangan Fajri dan Ricky bertemu. Ricky tersenyum tipis memberikan ketenangan bagi Fajri.

"Terima kasih Bang Iky. Aji pamit pulang dulu," ucap Fajri berpamitan.

"Iya, Ji," balas Ricky masih tetap tersenyum tipis.

Farhan sempat menatap tajam Ricky. Lain kali ia akan membuat perhitungan dengan 'mantan' sahabatnya itu.

"Gue nggak biarkan lo merebut apa yang gue miliki lagi. Ingat itu Ricky Zakno!" batin Farhan penuh dendam.

Sosok Farhan serta Fajri sudah menghilang di balik pintu. Suasana di rumah Ricky menjadi sunyi karena memang tak ada siapapun selain dirinya di rumah.

"Han... gue kangen persahabatan kita yang dulu," ucap Ricky lirih. Ricky terduduk lemas di sofa.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan Farhan dan Ricky di masa lalu hingga persahabatan mereka hancur??

....RZ....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro