Pembunuh Rasa

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku mulai merasa muak pada setiap kata manis yang terucap dari bibirmu, seolah setiap hurufnya adalah untaian doa. Namun, nyatanya semua itu tak lebih dari pisau tajam yang menyayat luka di hatiku.

Senyummu terlalu indah, memabukkan, hingga aku nyaris muntah. Nyaris tak bernapas, nyaris menemui ketenangan abadi.

Bisakah kau berkata lebih kasar?
Setidaknya, kau memakiku. Agar aku punya alasan untuk membuat pilihan.

Berjuang demi penderitaan
Atau berlalu demi kesembuhan

Tingkahmu seperti ini, hanya membuatku tak berdaya. Jika aku pergi sekarang, mereka akan mengumpat.

"Lelaki tak tahu diri! Wanita sebaik dia disia-siakan!" Itulah kata mereka.

Tanpa mereka tahu, kau tak lebih dari pembunuh rasa.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro