Surat Misterius (1)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Super Akja High School adalah sekolah dimana merupakan salah satu sekolah di negara Jepang yang mengumpulkan murid-murid yang mempunyai bakat dan keahlian khusus. Sekolah ini sungguh populer di kalangan remaja serta orang tua. Berlomba-lomba para orang tua berusaha untuk membuat anak mereka bisa masuk dan bersekolah di sana.

Namun, dibalik kenyataan sekolah ini menyimpan berbagai macam hal-hal yang membuat orang tak percaya. Hanya murid-murid Super Akja High School saja yang mengetahui hal itu.

Tahun ajaran baru telah dimulai. Kelima belas anak terpilih dari penjuru Jepang mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di sini. Mereka mendapatkan sebuah surat misterius yang ternyata adalah undangan dari pihak sekolah langsung.

Mereka terlihat senang karena dapat menjadi bagian sekolah yang diimpikan banyak orang. Kelima belas orang ini sangat bersemangat untuk memasuki tahun ajaran baru sebagai murid baru tentunya.
.
.
.
.

Di kota Osaka...

Seorang pemuda berusia sekitar 15 tahun memasuki kawasan rumah yang dibilang cukup elite. Ia masuk ke dalam salah satu rumah di sana.

Pemuda berambut pirang yang mengenakan kacamata hitam membuka pagar berwarna hitam. Ia segera masuk ke dalam dan tak lupa menutup kembali pagar.

Ia kembali membuka sebuah pintu kayu bercat merah maroon. Ia membukanya perlahan. Dan menutup pintu secara perlahan.

"Tadaima...," seru pemuda itu.

"Okari..." sahut suara wanita.

Pemuda itu melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu yang berada di sisi pojok sebelah kanan dekat pintu. Tak lupa ia membuka kacamata hitamnya dan menaruh di meja nakas. Ia berjalan pelan menghampiri bagian dapur.

Ia melihat seorang wanita cantik bersurai pirang panjang sedang berkutat dengan peralatan masak. "Maa... Menu malam ini apa?" Tanyanya pelan.

"Menu untuk malam ini yaitu Nasi Kare dan Daging Panggang," jawab wanita blonde itu.

"Oh iya, kamu mendapatkan sebuah surat. Surat itu ada di atas meja makan." Lanjutnya. Ia kembali fokus memasak.

"Hmm..." gumam pemuda itu. Ia berjalan ke arah meja makan. Di sana terdapat sebuah surat berwarna putih. Ia segera mengambilnya. Di sana tercantum nama 'Kaito Huda'. Di bukanya surat itu secara perlahan.

To : Kaito Huda

Selamat kamu terpilih menjadi salah satu murid Super Akja High School. Kami berharap kehadiran Anda di tahun ajaran baru 2017. Semoga harimu menyenangkan 😊

From : Kepala Sekolah

Sesudah membaca surat itu, ia melebarkan senyum di wajahnya. Segera ia berlari menuju ke arah mamanya. Langsung di peluknya pinggang mamanya yang membelakangi dirinya.

Sontak sang mama merasa terkejut. "Ada apa kamu, Huda?" Tanya Mama Ayu heran. Ia membalikkan tubuhnya sejenak menghadap wajah anaknya satu-satunya itu.

Terlihat wajah gembira Huda. "Maa... aku terpilih menjadi salah satu murid di Super Akja High School," ucapnya ceria. Mama Ayu sekilas terkejut, lalu memeluk Huda erat. "Wahh, selamatnya nak. Tak sia-sia selama ini kamu berusaha menjadi anak yang berbakat." Kata Mama Ayu bangga. Ia meneteskan air mata haru.

Malam ini pun menjadi pesta dadakan terpilihnya Huda menjadi murid baru di sekolah berbakat itu.
.
.
.
.

Di salah satu kafe Osaka...

Terlihat wanita berparas cantik sedang menikmati teh hijaunya penuh nikmat. Kepulan asap dari teh hijau tersebut, membuat orang yang menghirup aromanya menjadi tenang serta tertarik.

Cling!!

Suara bel pintu masuk kafe berbunyi. Menandakan seorang tamu mengunjungi kafe tersebut. Banyak pengunjung kafe di sana memandanginya sosok orang yang baru datang itu terkagum-kagum. Wanita itu menghentikan kegiatannya sejenak untuk melihat siapa yang telah datang. Dan membuat kericuhan di dalam kafe.

"Haii Karin..." sapa orang itu.

Ia bergegas menuju ke arah wanita itu yang bernama lengkap Narumi Karin. Karin memberikan senyum kepada orang yang menyapanya.

Orang itu langsung duduk di hadapan Karin. "Maaf nya aku sedikit telat...," ujarnya tak enak. "Tak apa, aku juga baru datang 10 menit yang lalu." Balas Karin lembut.

"Ooo, ada apa kau mengajakku bertemu disini?" Tanyanya orang itu yang ternyata wanita bersurai merah muda panjang.

"Aku ingin memberitahumu sesuatu... bahwa aku telah terpilih menjadi murid baru di Super Akja High School," ucap Karin semangat.

"Wahh selamatnya, berarti kita akan bersekolah di tempat yang sama," balas wanita itu sambil menunjukkan sebuah surat. Karin menatap itu tak percaya. Ia langsung tersenyum senang. "Aku senang sekali mendengarnya, Diane..."

Karin akan satu sekolah dengan sahabatnya Tatsumi Diane. Ia tak menyangka hal ini akan menjadi kejutan besar untuk mereka. Iris mata violetnya memandang langit cerah di balik kaca kafe.
.
.
.
.

Di taman kota Tokyo...

Seorang pria berambut oren berantakan sedang menikmati waktu sorenya. Ia menggunakan sebuah headphone yang menempel di kedua sisi telinganya.

Tak jua ia menyanyikan beberapa lirik lagu yang di dengarnya. Saking nikmatnya ia melupakan satu hal. Sebuah surat misterius yang di bacanya tadi pagi.

Ia melepas headphone itu sejenak. Ia segera membuka tas ransel yang sebelumnya berada di pundaknya, kini pindah di depan dadanya. Ia mencari keberadaan letak surat di dalam ranselnya.

"Akhirnya ketemu..." ujarnya. Tertulis nama Kaguhiro Aldo. Ia membuka perlahan surat itu. Di baca sekali lagi isinya. Di dalamnya menandakan ia telah terpilih sebagai murid baru di Super Akja High School.

"Ahh... ini sungguh merepotkan." Gumam Aldo malas. Ia sebenarnya kurang berminat pada sekolah itu. Tapi apa boleh buat, ia sudah terpilih. Mau tak mau ia harus menerimanya.

Aldo melanjutkan kembali kegiatan mendengarkan lagu yang tertunda sebelumnya.
.
.
.
.

Di kawasan pusat kota Tokyo...

Segala penjuru pusat kota Tokyo selalu ramai oleh lalu lalang masyarakat di sana. Mereka melakukan aktivitas sesuai keahliannya masing-masing.

Tak luput yaitu pria bertubuh gemuk yang sedang serius dengan game PSP nya. Ia menekan setiap tombol dengan lihai dan andal.

Congratulation...

Terpampang di monitor PSP sebuah tulisan yang memberihatu dirinya sebuah kemenangan. "Hah! Game ini terlalu mudah di selesaikan," Kata pria gemuk itu sambil menghela napas kasar.

"Tak adakah game yang lebih menantang!" Gumamnya kesal. Ia berpikir bahwa setiap game apapun dapat ditaklukan dengan mudah olehnya.

"Sepertinya aku harus membeli beberapa persediaan game untuk bermain di tahun ajaran sekolah baruku itu." Katanya pada diri sendiri. Ia bernama Matsuda Nico. Pria berusia sekitar 14 tahun yang terpilih sebagai murid baru di Super Akja High School.
.
.
.
.

Di GOR Ginza...

Suasana di dalam sangat ramai. Terdapat sebuah pertandingan ilmu beladiri antar wilayah. Para penonton membawa poster, bendera, maupun pamflet untuk mendukung jagoan mereka.

"Pertandingan di mulai!" Seru salah satu wasit memberikan aba-aba di mulainya pertandingan.

"Woohhh..," teriak para penonton semangat.

Seorang pria berkulit hitam mulai mengeluarkan jurus ilmu beladiri yang di gelutinya. Ia bergerak dengan lincah dan tekad yang bulat.

"Hiatt!!" Ia mulai menyerang lawannya. Dengan satu kali serang, lawan bisa dilumpuhkan dengan mudah.

"Selesai! Pemenangnya Yamada Teguh!" Wasit berteriak menandakan telah berakhir dan pemenangannya adalah pria berkulit hitam itu yang bernama Teguh.

"Huh!" Teguh menghela napas lelah. Ia segera menghampiri pelatih dan rekan-rekannya.

"Kau memang yang terbaik, Teguh!" Puji sang pelatih. "Oh iya, ini ada surat untukmu dari Super Akja High School. Kau pantas di terima menjadi murid baru di sana." Lanjutnya memberikan sebuah surat untuk Teguh.

"Terima kasih... pelatih," ucap Teguh. "Hah! Akhirnya aku bisa masuk ke dalam sekolah itu." Katanya tersenyum.
.
.
.
.

Di Kebun Binatang Shibuya...

Di hari libur ini, para masyarakat Tokyo, terumata Shibuya menghabiskan waktu liburan dengan keluarga tercinta mereka. Sepanjang jalan di tempat ini, dipenuhi oleh anak kecil yang sedang memberikan makan bayi-bayi binatang.

Di bawah pohon yang rindang. Satu keluarga terlihat bahagia. Terdiri dari lima anggota keluarga. Mereka bercanda ria dan sesekali berfoto selfie.

"Selamat atas terpilihnya, Seila menjadi murid tahun ajaran baru di Super Akja High School," ucap sang kepala keluarga Mizuki.

"Yeay! Selamatnya onee-chan..." ucap adik perempuan Seila. Ia memeluk erat sang kakak tercinta.

"Ayo kita rayakan dengan penuh keceriaan!" Seru sang ibu Mizuki.

Mizuki Seila, sangat terharu atas sambutan dan ucapan selamat dari keluarganya. Ia sedikit meneteskan air mata kebahagiaan.

"Te-terima kasih semuanya..." kata Seila tersenyum. Mereka pun melakukan pesta kecil-kecilan dengan meriah.
.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Kita lanjutkan pengenalan tokohnya di episode selanjutnya. 😊

Terima kasih mau mampir ke cerita saya ini, hehe... 😁😉😀

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro