23 •• Olahraga Pagi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
23 •• Olahraga Pagi

Emang lo siapa gue? Kenapa mau dispesialin terus?
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

LELAKI itu keluar dari kamarnya dengan mengenakan kaos hitam polos dengan celana training berwarna hitam dan sebuah jaket putih terikat di pinggang lelaki itu.

Zee sejenak terpukau dengan penampilan Rey yang menurutnya sangat cool. Tetapi sebisa mungkin ia tidak menatap Rey dengan terang-terangan.

"Liatin aja nggak papa, jangan malu-malu gitu yang," ledek Rey.

Zee membuang mukanya. Pipinya seketika merona karena malu ketahuan oleh lelaki itu. "Siapa juga yang ngeliatin," elak Zee.

Melihat reaksi Zee tersebut membuat Rey terkekeh, "iya, iya, lucu deh kalau lagi bohong jadi pengen anu," kata Rey sambil mengacak rambut Zee. "Btw, lo udah mandi?" tanya Rey.

Zee mengangguk, "emang kenapa?"

"Ck, pasti lo nggak pernah olahraga ya," tebak Rey.

Pipi Zee merona karena merasa malu. "Enak aja," elak Zee. "Udah ayo buruan!"

Lelaki itu pun merangkul bahu gadis itu, "ayo," seru Rey.

***

"CEPETAN dikit kek larinya," kata Zee yang ada beberapa senti di depan Rey.

Gadis itu sudah mengeluarkan seluruh tenaganya untuk berlari sekuat tenaga, tetapi Rey masih dengan santai berjalan. Lelaki itu terkekeh saat melihat Zee kelelahan sendiri, padahal Rey sama sekali tidak merasa lelah.

"Ini yang lambat itu gue apa lo sih?" ledek Rey.

"Lo nggak usah ngeledekin ya! Buruan!" ujar Zee sambil mempercepat larinya.

"Keliatan banget sih nggak pernah olahraga," kata Rey.

"Kayak lo sering olahraga aja," ujar Zee.

Rey berjalan agar berada di depan Zee kemudian menaikkan sedikit baju kaosnya, hingga menampakkan perutnya yang sixpack.

"Lo ngapain!" jerit Zee sambil menutup matanya.

"Kalau gue jarang olahraga, nggak mungkin kali gue punya perut kayak gini," kata Rey. "Gue setiap hari olahraga di rumah. Emangnya elo yang kerjaannya molor mulu," ledek Rey.

Zee mendengus, "enak aja ya! Gue di rumah nggak molor aja, kerjaan gue banyak," ujar Zee yang merasa tak terima dirinya dikatai oleh Rey.

"Iya, iya sayang, gue salah deh," kata Rey.

Saat Zee sibuk mengomel, Rey malah fokus ke beberapa laki-laki yang sejak tadi Nampak melihat Zee dengan wajah mereka yang mesum. Lelaki itu merasa tak terima. Ia pun membuka jaketnya yang ia ikat di pinggang dan menyampirinya di bahu Zee yang terbuka.

"Besok-besok jangan pake baju kayak gini lagi. Ntar kalau lo gue bawa ke tempat sepi gimana?" ujar Rey lalu merubah jalannya menjadi berlari.

Hal itu membuat Zee melongo. Setelah berhasil memulihkan kesadarannya, gadis itu langsung berusaha mengejar Rey yang sudah jauh di depan, "anjir, woi tunggu!" teriaknya.

***

BEBERAPA menit kemudian Zee sudah tidak kuat lagi untuk mengejar lelaki itu. Gadis itu berhenti dengan napas yang ngos-ngosan. Rey yang menyadari hal itu pun langsung berhenti dan menengok ke belakang.

"Kenapa berhenti? Tadi katanya disuruh cepetan," ujar Rey.

Zee yang masih ngos-ngosan pun tidak menanggapi ocehan lelaki itu. Karena merasa kasihan Rey pun berjalan ke belakang dan menghampiri Zee.

"Mau minum?" tanya Rey.

Zee mengangguk dengan semangat.

"Itu ada minimarket di depan, beli gih," kata Rey.

Zee menatap Rey kesal. Ia piker Rey akan dengan sukarela membelikan dirinya air, tapi ternyata tidak.

"Dih, napa natapnya gitu? Berharap gue beliin lo gitu? Sori ya, perlakuan romantis gue hanya berlaku untuk pacar gue. Jadi lo nggak boleh jadi PHO," kata Rey.

Zee mendengus kesal. Gadis itu pun berjalan pelan menuju minimarket yang berada di dekat sana.

"Beliin gue juga!" teriak Rey.

"Nggak," tolak Zee langsung.

Rey pun terkekeh melihat tingkah Zee. Baru pertama kali ia melihat Zee sebete itu. Apa itu semua karena ucapan Rey tadi? Ah, Rey tidak peduli. Pokoknya Rey suka melihat Zee seperti itu.

***

SETELAH membeli satu botol air mineral dingin. Zee pun keluar dari minimarket tersebut sambil meneguk air dari botol itu. Gadis itu hamper tersedak ketika melihat Rey yang ternyata sudah ada di depan minimarket tersebut.

"Lo ngapain di sini?" tanya Zee.

"Lah, emang lo mau gue tinggalin?" Rey balik bertanya. "Mana air gue?" tanya Rey.

"Beli sendiri," kata Zee.

Rey pun dengan tampang masa bodo menarik botol yang Zee bawa dan meneguk sisa air di sana hingga tidak tersisa sedikit pun air di dalamnya. Hal itu pun membuat Zee melongo. "Lo ngapain minum air gue?" tanya Zee tak terima.

"Emang kenapa?" tanya Rey dengan polosnya sambil melempar botol yang sudah kosong itu ke tempat sampah.

"Kan itu bekas gue," kata Zee.

Rey yang menyadari maksud dari perkataan Zee pun tersenyum miring, "maksud lo, kita secara nggak langsung udah ciuman gitu?" tanya Rey.

Pipi Zee seketika merona. Gadis itu memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Ya udah kalau gitu selamat ya," kata Rey.

"Selamat apa?" tanya Zee.

"Selamat karena dapet ciuman pertama dari gue, ya walaupun secara tidak langsung," kata Rey.

Zee mendelik, "enak aja. Gue nggak ciuman sama lo," kata Zee.

"Terus kenapa pipinya merah gitu? Atau lo mau ngerasain yang secara langsung? Ayo sini gue selalu siap," kata Rey sambaing memonyongkan bibirnya.

"Nggak!" tolak Zee.

"Ayo sini nggak usah malu-malu. Lagian ada sensasinya lho kalau lo ciuman sama gue secara langsung, dijamin ketagihan deh," kata Rey.

Gadis itu mendengus kesal mendengar ucapan Rey, "jangan bercanda terus," kata Zee.

"Kenapa emangnya? Lo takut baper kebangetan sama gue?" tanya Rey lagi.

"Enak aja. Gue nggak bakalan baper sama lo," kata Rey.

"Ya udah jangan pernah baper ya sama gue. Karena gue kasihan aja kalau lo udah baper dan lo baru sadar kalau semuanya cuma bercandaan," kata Rey lalu kembali berjalan.

Entah kenapa Zee merasa tidak nyaman mendengar ucapan yang Rey ucapkan itu. Apakah dirinya benar-benar sudah masuk ke dalam jebakan lelaki itu? Ah, tidak mungkin! Ingat, tujuan Zee kali ini bukan untuk masuk ke dalam jebakan Rey, melainkan untuk menjebak lelaki itu.

Tetapi kenapa Zee merasa sebaliknya?

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA

***

Next? 250 komen ya!!

Siapa yang masih penasaran sama kisah mereka berdua? Menurut kalian sejauh ini cerita ini rumit gak? Kalau iya, kasi tau alasannya kenapa.

Ini konfliknya belum aku munculin ya, mungkin konfliknya nggak bakalan serumit cerita Nanta. Tapi konfliknya bakalan seru buat dibaca, jadi nggak bikin pusing. Karena udah cukup kelakuan Rey aja yang bikin pusing. Wkwk ...

10-10-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro