Berkalang Rindu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Rindu itu nyata.
Rindu itu siksa.
Lagi, aku terjerat dalam rindu yang tertahan dalam jiwa.

Rindu itu candu.
Rindu itu lagu.
Lagi, aku terkungkung dalam rindu yang menggebu.

Aku lupa bagaimana rinduku mulai terbentuk.
Aku lupa bagaimana rinduku mulai berkecamuk.
Aku lupa bagaimana rindu itu mulai membuatku tunduk.

Terjebak aku dalam rindu yang mengoyak jiwa.
Tanpa ampun mencabik-cabiknya hingga tak bersisa.
Terpuruk aku dalam jurang rindu yang tak berdasar.
Dan, tanpa ampun menghempasku dengan kasar.

Dalam setiap hembusan nafas, rindu itu melenggang tak berdosa menyertai.
Dalam setiap langkah, rindu itu beriringan mendampingi.
Dalam setiap tingkah laku, rindu itu selalu saja berhasil menjajari.

Berkalang rindu.
Berselimut rindu.
Bernafaskan rindu.
Dan semua tentang rindu.

Lagi, bukan sekedar sepotong rindu yang mendasar.
Tapi ini tentang rindu tak berdasar.

Lagi, bukan sekedar rindu yang terakhir.
Tapi, ini tentang rindu yang tak berakhir.

Lagi, ini bukan sekedar rindu di ujung hati.
Tapi, ini tentang rindu yang tak berujung di hati.

Lagi, ini bukan sekedar rindu yang bisa ditawar.
Tapi, ini tentang rindu yang tak berpenawar..

Ini, hanya tentang rindu.









Hi, udah lama baru kesampaian niat nulis lagi.
Monggo boleh kritik boleh saran.
Mau ngata-ngatain jelek juga boleh.
Santai ga perlu pake otot yaaa..
Heheheh
Ditunggu kritik dan sarannya...
By: Na_






03-06-2018
.
.
.
.
.
.
.
.
Na_NarayaAlina

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro