Kau lihat air danau itu?
Begitu tenang, damai, tak beriak sama sekali.
Selamilah, kau kan tau seberapa kuat pusaran yang ada didalamnyaa.

Kau lihat pohon tertinggi yang menjulang disana?
Begitu kokoh, tegap dengan akar yang gagah menopang.
Dekati, lihat bagian terdalamnya, berlubang, dan begitu keropos tergerus oleh makhluk-makhluk kecil yang akan mati dengan sekali pitas.

Kau lihat dia?
Dia yang ceria, tanpa beban, murah senyum dan tampak bahagia.
Dekati, kenali, selami hatinya.
Dia baik-baik saja bukan?
Bodoh!
Itu kamuflase.
Kau dibohongi.
Dia menipumu.
Lihat sorot matanya.
Kosong, penuh kesedihan, dan ada rindu disana.

Kamuflase itu membantunya untuk menipumu.
Kamuflase itu cukup apik dia kemas untuk membohongi semua, tapi tidak denganku.
Jangan percayakan segala yang kau lihat pada matamu lahiriahmu
Sesekali gunakan mata batiniahmu.
Maka kau akan menemukan hal lain.

Dia, terlalu pandai bersembunyi dibalik cerianya.
Dia terlalu naif untuk mengelak dari deritanya.
Dia, ahh sungguh terlalu dia pergi dari rindu yang dia pendam selama ini.
Dia pandai, seperti bunglon, menutupi, mampu beradaptasi, mengelabui, membohongi semua yang ada dan menghiraukan dirinya sendiri.
Padahal itu semua semu belaka.

I'm back!
Bosan??? Tak apa.
Jelek? Katakan saja.
Aku memang butuh kritik dan saran.
Hehehhe.
Atau, abaikan saja sekalian jika tak suka.
Terimakasih sudah mampir.
😊😊

05-06-2018
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Na_NarayaAlina