Kosong

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hingar bingar terabaikan.
Tergantikan ia dengan kensunyian.
Meniti hampa, menjelajahi kosong.
Euforia terhapus sekaligus.
Hilang, tak membekas.
Kosong melompong.

Euforia hanya memberi sidikit makna.
Makna tak tersentu dalam relung jiwa.
Semua menantikannya, menikmati euforia.
Dengan piciknya justru aku yang abaikan.
Sendi-sendi menolak euforia semua.
Aku terpaku, mengenyahkannya.

Ketakutanku membentang jarak.
Kerisauanku tak mampu ku elak.
Kebimbanganku menguasaiku telak.

Sekali ku mencari, dua bintangku membumbung tinggi
Sekali ku pergi, dua pohon ajaibku lari.
Sekali aku menanti, dua malaikatku pergi.

Euforia nyaris berlalu, aku masih disini.
Euforia hampir pergi, aku masih meratapi.
Euforia akan berakhir, aku semakin menjadi.

Sebuah pengharapan muncul, dan aku bergantung padanya.
Malang tak dapat di elak, pengharapan semu belaka yang ada.

Harinya akan berakhir.
Hariku akan selesai.
Euforiapun akan segera terlewati.
Aku tak ingin melewatkannya sedetikpun.
Sayang, aku takut tuk menikmati.
Saat ini detik terakhir euforia akan hadir, sebentar lagi.
Hanya saja, terlampau lelah aku menanti.

Sebuah keinginan yang terlalu muskil terwujud.
Sebuah pengharapan semu yang tak mungkin.
Hingga kini aku masih mengharapkan hal itu.
Hal paling mustahil yang takkan pernah terjadi.
Sebuah pengharapan, tangan-tangan bintangku yang kan merengkuhku kembali.
Sebuah pengharapan, tangan-tangan pohon-pohon ajaibku yang menyibak lelahku.
Sebuah pengharapan, tangan-tangan  malaikatku yang terjulur untuk aku cium dan rasakan hangatnya.

Pengharapan semu tak berujung, itu yang aku dapat.
Dan itu, terlalu mustahil.







Cuma sekedar corat coret saja
Maafkan kalau kurang berkenan
☺☺


08-06-2018
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Na_NarayaAlina

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro